Mohon tunggu...
Nadia Eka
Nadia Eka Mohon Tunggu... Freelancer - Mahasiswi

You can know me more on my ig : Nadiaeka16

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Pernah Redup Lalu Kembali Hidup

8 September 2019   11:59 Diperbarui: 8 September 2019   12:05 35
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Perih perlahan menyisih, rumpunan padi melambai-lambai

Terlalu sakit untuk ku toleh, terlalu perih untuk beranjak pergi

Ditengah gurun kering, kulihat kau dari kiloan meter menyejukkan

Kusedang sekarat kehausan, apa kau kira ku akan jalan menghampirimu ?

Sejam yang lalu nyawaku diambang maut, sesak dada ini, kecewa yang kurasa, dan keputus asa an !!!

lalu sekarang kau mau kudatang padamu ?

HAHAHAH 

kadang ego memang sebodoh itu...

kita bodoh saat mengenal cinta, mencoba bangkit mengobati kecewa

Lalu apa ?

Apaa ???

Kau kembali mengenal cinta, dan terulang dibodohinya... apa itu yang kau mau ?

Untuk apa kau mencoba-coba mempertaruhkan hatimu lagi ?

"Perbedaan..."

"Perbedaan lah yang membuatku berjabat tangan kembali dengan cinta" jawabnya

Keras kepalaku yang mengenalkanku dengan sabarnya

Cemburuku yang membuatnya selalu belajar berfikir dewasa bersama

Egoku yang menuntunku belajar cara mengalah

Khawatirku yang mengajarkan memberi sebuah kabar

sibukku yang mengingatkanku bahwa ada seseorang yang menunggu kabar dariku

Dan...

Dan aliran air saat ditengah gurun sepi,

dia mengalir membuat sebuah aliran kecil dan menghampiriku

Terimakasih telah berjabat tangan denganku...

Kuharap bisa akrab dengan terang gelapmu 

Terpeluk erat hingga akhir hayatku

080919, Kuala Lumpur

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun