Mohon tunggu...
Marliana Samosir
Marliana Samosir Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

Salam Kenal

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Perang India-Pakistan: Perebutan Wilayah Jammu dan Khasmir

24 Oktober 2024   11:36 Diperbarui: 24 Oktober 2024   12:04 123
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Input sumber Mahatma Gandhi dan Mohammad Ali Jinnah - Mencari Gambar (bing.com) gambar

India dan Pakistan merupakan dua negara di kawasan  India yang luas yang telah mengalami banyak konflik, terutama terkait  wilayah Kashmir dan Jammu, serta ekstremisme agama. Inggris mulai memasuki India melalui perdagangan pada tahun 1600, dan kesadaran nasional melawan kolonialisme mulai muncul di kalangan masyarakat India, mendorong gerakan kemerdekaan seperti Kongres Nasional India yang didirikan pada tahun 1885.

Pemisahan India dari Inggris pada tahun 1947 merupakan migrasi terbesar dan paling berdarah dalam sejarah. Diperkirakan antara 200 ribu dan 2 juta orang meninggal dan 15 juta orang mengungsi. Masalah ini ditandai dengan konflik identitas antara komunitas Hindu dan Muslim. Liga Muslim India, yang didirikan pada tahun 1906, berupaya mewakili kepentingan Muslim, namun terdapat perbedaan yang jelas antara Liga Muslim dan Kongres.

Input sumber Mahatma Gandhi dan Mohammad Ali Jinnah - Mencari Gambar (bing.com) gambar
Input sumber Mahatma Gandhi dan Mohammad Ali Jinnah - Mencari Gambar (bing.com) gambar

Negosiasi antara Mahatma Gandhi dan Mohammad Ali Jinnah pada tahun 1944 tidak membuahkan hasil karena Gandhi menolak gagasan membagi India menjadi dua negara. Pada tanggal 2 Juli 1947, permasalahan politik antara Hindu dan Muslim diselesaikan, dan India serta Pakistan resmi berdiri pada 15 dan 14 Agustus 1947.  Kekerasan berdarah terjadi di Punjab dan Bengal, yang merenggut jutaan nyawa dan memicu migrasi massal. Namun kemerdekaan tidak mengakhiri konflik dan ketegangan antara kedua negara terus berlanjut, khususnya di wilayah Kashmir. Pembagian wilayah ini menjadi salah satu penyebab utama konflik antara India dan Pakistan.

Konflik Kashmir awalnya melibatkan India, Pakistan, dan Kashmir, dan tidak ada kelompok bersenjata yang terorganisir. Namun konflik yang belum terselesaikan selama bertahun-tahun telah menyebabkan munculnya berbagai kelompok ekstremis di Kashmir dan di seluruh Asia Selatan. Pakistan menuduh India mengisolasi dan mengacaukan India dengan mencampuri urusan dalam negerinya dan mendukung terorisme. Sementara itu, India dituduh mengirimkan agen intelijen ke wilayah Pakistan seperti Balochistan dan Waziristan Utara untuk melemahkan keamanan.

Konflik ini mencerminkan nasionalisme, di mana identitas etnis dan agama lebih dominan dibandingkan identitas nasional. Adanya saling tudingan antara India dan Pakistan atas perolehan kedaulatan dan terorisme  semakin memperburuk ketidakpercayaan  antara kedua negara. Masalah Kashmir muncul ketika komunitas Muslim India mencoba membentuk Pakistan, namun wilayah Kashmir yang mayoritas penduduknya Muslim dikuasai oleh umat Hindu. Pada tanggal 15 Agustus 1947, pemerintah Inggris memberikan  Kashmir pilihan untuk bergabung dengan India atau Pakistan. Perselisihan tersebut kemudian diserahkan ke PBB, yang mengeluarkan resolusi pada tahun 1948 untuk menyelesaikan masalah tersebut melalui referendum yang diawasi oleh PBB. Namun keputusan ini tidak pernah dilaksanakan.

india pakistan war - Mencari Gambar (bing.com) 
india pakistan war - Mencari Gambar (bing.com) 

Konflik Kashmir antara India dan Pakistan yang berlangsung dari Oktober 1947 hingga Desember 1948 menjadi titik awal  ketidakpercayaan  kedua negara. Setelah Kashmir bergabung dengan India, pasukan India dikirim ke Srinagar pada 27 Oktober 1947 sehingga memperluas wilayah konflik dengan Pakistan. Meskipun perang berakhir dengan garis gencatan senjata, konflik tersebut tidak terselesaikan, namun Majelis Konstituante Kashmir meratifikasi integrasi Kashmir ke India pada tanggal 6 Februari 1954.

Ketegangan kembali meningkat, terutama setelah ditemukan bukti bahwa India bermaksud mengamgabungkan seluruh Jammu dan Kashmir pada tahun 1963. Baku tembak terjadi di perbatasan pada bulan Maret 1965, diikuti oleh serangan pasukan India di Lahore pada bulan September 1965, yang menyebabkan perang terbesar antara kedua negara terkait Kashmir. Gencatan senjata yang ditengahi PBB pada tanggal 22 September 1965 mengakhiri konflik, dan pada 10 Januari 1966, India dan Pakistan setuju untuk menarik pasukan mereka.

Perang tahun 1965 membawa kerugian bagi Pakistan dan meningkatkan reputasi militer India. Konflik tersebut juga melibatkan Amerika Serikat dan Tiongkok dan telah menarik perhatian internasional. Pada akhirnya, Kashmir terpecah, dengan India menguasai 45%, Pakistan menguasai 35%, dan Tiongkok menguasai 20%. Setelah pembunuhan pemimpin militan Burhan Wani pada tahun 2016, ketegangan kembali meningkat, yang menyebabkan demonstrasi besar-besaran dan serangan militan terhadap pasukan India.
 Insiden yang lebih serius terjadi pada Februari 2019, ketika bom bunuh diri di Pulwama menewaskan 44 tentara India, disusul serangan  balasan India terhadap kamp militan Pakistan.

Pada bulan Agustus 2019, India mencabut Pasal 370, yang memberikan otonomi khusus kepada Kashmir, dengan tujuan mengintegrasikan wilayah tersebut ke India. Tindakan tersebut disertai dengan gangguan komunikasi di Kashmir untuk mencegah protes, yang semakin memperburuk situasi yang sudah tegang di wilayah tersebut. Konflik Kashmir berdampak besar pada aspek politik, ekonomi, dan sosial  India dan Pakistan. Antara tahun 1947 dan 1970, hubungan  semakin memburuk dan Kashmir berkembang menjadi wilayah rawan konflik. Ketidakstabilan akibat konflik ini menghambat terbentuknya regionalisme di Asia Selatan.

Menurut teori Regional Security Complex, ketegangan antara India dan Pakistan menciptakan rasa tidak aman di negara-negara lain di kawasan tersebut. Hal ini memudahkan terbentuknya aliansi antar negara, baik dalam bentuk organisasi regional maupun kerjasama dengan negara-negara di luar Asia Selatan. Contoh aliansi tersebut adalah South Asian Association for Regional Cooperation (SAARC), yang didirikan pada tahun 1985.

Sumber:

KONFLIK INDIA DAN PAKISTAN MENGENAI WILAYAH KASHMIR BESERTA DAMPAKNYA (1947-1970) | Krisna Ayunda | Risalah (uny.ac.id)

Sejarah Partisi India-Pakistan: Upaya Memperjuangkan Ideologi dan Identitas Nasional | by FPCI Chapter Universitas Islam Indonesia | Medium

Sejarah Konflik India dan Pakistan dari Tahun ke Tahun | kumparan.com

https://jom.fisip.budiluhur.ac.id/index.php/balcony/article/download/223/103/473

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun