Pada bulan Agustus 2019, India mencabut Pasal 370, yang memberikan otonomi khusus kepada Kashmir, dengan tujuan mengintegrasikan wilayah tersebut ke India. Tindakan tersebut disertai dengan gangguan komunikasi di Kashmir untuk mencegah protes, yang semakin memperburuk situasi yang sudah tegang di wilayah tersebut. Konflik Kashmir berdampak besar pada aspek politik, ekonomi, dan sosial  India dan Pakistan. Antara tahun 1947 dan 1970, hubungan  semakin memburuk dan Kashmir berkembang menjadi wilayah rawan konflik. Ketidakstabilan akibat konflik ini menghambat terbentuknya regionalisme di Asia Selatan.
Menurut teori Regional Security Complex, ketegangan antara India dan Pakistan menciptakan rasa tidak aman di negara-negara lain di kawasan tersebut. Hal ini memudahkan terbentuknya aliansi antar negara, baik dalam bentuk organisasi regional maupun kerjasama dengan negara-negara di luar Asia Selatan. Contoh aliansi tersebut adalah South Asian Association for Regional Cooperation (SAARC), yang didirikan pada tahun 1985.
Sumber:
KONFLIK INDIA DAN PAKISTAN MENGENAI WILAYAH KASHMIR BESERTA DAMPAKNYA (1947-1970) | Krisna Ayunda | Risalah (uny.ac.id)
Sejarah Partisi India-Pakistan: Upaya Memperjuangkan Ideologi dan Identitas Nasional | by FPCI Chapter Universitas Islam Indonesia | Medium
Sejarah Konflik India dan Pakistan dari Tahun ke Tahun | kumparan.com
https://jom.fisip.budiluhur.ac.id/index.php/balcony/article/download/223/103/473
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H