Mohon tunggu...
Nadia Astria
Nadia Astria Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Politik

Arogansi Menjadi Alasan Amien Rais Menolak Ahok

14 September 2016   12:50 Diperbarui: 27 Desember 2016   19:22 3994
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Karena seharusnya kita ingat sebelum Ahok menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta sudah berapa kali berganti gubernur dan kesalahan yang terjadi di DKI Jakarta bukan baru terjadi 10 tahun atau 20 tahun, tetapi lebih dari itu dan Ahok ingin membenarkan apa yang sudah terjadi di DKI Jakarta yang skalanya bukan lagi hal main-main untuk bernegosiasi memang harus ada hal yang dikejamkan jika ingin Jakarta kembali membaik.

Untuk menjalankan roda pemerintahan suatu daerah sangat membutuhkan sosok yang memiliki pengalaman dan mempunyai hati yang tulus peduli membangun daerah yang ia pimpin. Ahok orang yang tepat menurut saya. Banyak sekali kearoganan Ahok membuahkan hasil, hingga KPK saja kagum terhadap Ahok. Karena Ahok mengedepankan transparansi dalam merancang anggaran, melihat kesalahan seperti bangunan kota yang berantakan. Bahkan ada dugaan dana siluman sebesar Rp.12,1 Triliun di APBD DKI Jakarta langsung dilaporkan oleh Ahok ke KPK, hal ini membuktikan bahwa Ahok adalah pemimpin yang transparan.

Contohnya seperti kasus penggusuran bangunan, Ahok memang banyak di ditentang oleh masyarakat DKI Jakarta tetapi itu hal yang wajar menurutnya, tentu saja itu tidak membuat Ahok mengubah keputusan yang telah di ambilnya. Karena seorang pemimpin memang harus mengambil suatu keputusan yang dimana setiap keputusan selalu mempunyai resiko. Saya percaya efek yang di lakukan oleh Ahok sudah mulai berdampak positif sekarang, walaupun belum terlalu besar dan itu dirasakan oleh masyarakat DKI Jakarta, sehingga dengan sikapnya yang arogan mulai di terima oleh masyarakat. Lagi pula Ahok selalu menyiapkan tempat tinggal pengganti rumah yang digusur.

Contoh lain, banyak terungkapnya kasus yaitu manipulasi data keuangan yang berujung korupsi, peyabab banjir oleh oknum nakal yg membuang kulit kabel PLN di selokan, meratakan daerah tempat gembong prostitusi, dan membuka lahan reklamasi pantai. Dengan contoh seperti itu membuktikan bahwa ketika Ahok memimpin DKI Jakarta banyak hasil atau hal positif yang telah di lakukannya dalam mengungkap kasus-kasus tersebut. Walaupun dengan sikapnya yang arogan.

Dan saya rasa bersikap keras untuk sesuatu yang berdampak positif adalah hal yang paling tepat. Mengingat Ahok adalah orang yang paling mempunyai kesempatan untuk mengubahnya. Tinggal apakah masyarakat mendukungnya atau tidak, hal tersebut di manfaatkan sejumlah kandidat yang ikut mencalon untuk memperbesar masalah. Jadi untuk masyarakat DKI Jakarta seharusnya melihat efek yang diberikan ahok untuk DKI Jakarta. Rasakan jika berefek baik pertahankan dan jangan biarkan orang lain menempati kursi yang sudah tepat diduduki oleh pemimpin sebenarnya.

Sebaiknya pemimpin DKI Jakarta selanjutnya nanti seperti Ahok, bahkan kalau bisa saya mengiginkan beliau kembali menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta agar beliau bisa menyelesikan visi misi yang telah dibuatnya atau keinginannya yang baik serta bermanfaat. Jangan sampai pemimpin seperti Ahok di adu omba dan disalahkan karena sikapnya yang arogan. Dan semoga para pemimpin-pemimpin di daerah kita Indonesia ini mempunyai sikap yang tegas, berwibawa, peduli terhadap rakyat-rakyatnya dan banyak melakukan hal-hal yang membuahkan hasil positif bagi masyarakat, bangsa dan negara. Agar masyarakat dapat merasakan dan menikmati hasil dari kinerja yang baik, yang telah dilakukan seorang pemimpin.

Karena seorang pemimpin itu pasti mempunyai cara tersendiri dalam memimpin, mempunyai cara atau taktik dalam bekerja untuk mewujudkan visi misi yang telah mereka tetapkan, saya yakin para calon pemimpin daerah nantinya sangat bekerja keras untuk memajukan daerahnya memberikan yang terbaik untuk masyarakatnya. Sekarang ini kita sebagai masyarakat sangat membutuhkan para pemimpin yang tegas bukan yang berteleh-teleh dalam bekerja.

Saya juga yakin masyarakat itu pintar dalam memilih calon pemimpinnya nanti, tidak peduli dengan tanggapan orang lain yang memberikan tindakan kontra atau ketidaksukaannya terhadap salah satu calon Pilkada, tinggal sekarang bagaimana cara pandang masyarakat dalam menilai dan memilih calon Pilkada nanti. Jangan sampai salah memilih karena hasutan atau tanggapan orang lain terkait dari unsur ketidaksukaan atau unsur yang ingin menjatuhkan, harus bisa menilai dan memilih mana yang benar-benar layak untuk menjadi seorang pemimpin.

Karena seorang pemimpin itu sangat berperan besar dalam kelangsungan hidup masyarakat dan daerah kedepannya nanti. Baik maju atau tidaknya suatu daerah itu bukan hanya dari faktor masyarakatnya saja, tetapi bagaimana juga seorang pemimpin bisa mengarahkan masyarakat dan membuat daerahnya menjadi daerah yang lebih baik lagi dengan cara menggali potensi dan memanfaatkan sumber daya yang ada untuk kesejahteraan bersama.

REFERENSI:

1. http://www.aktual.com/amien-rais-kalau-dukung-ahok-minta-pan-gelar-klb/

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun