Mohon tunggu...
Nadia Helma
Nadia Helma Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hobi membaca

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Pemanfaatan Penginderaan Jauh untuk Pemantauan Daerah Tangkapan Air

25 April 2024   18:22 Diperbarui: 25 April 2024   18:26 119
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Fenomena ini juga terjadi pada daerah yang menjadi proyeksi awan pada permukaan bumi (daerah bayangan awan atau haze), menyebabkan penurunan intensitas cahaya yang berdampak pada nilai NDVI, yang menjadi sangat rendah pada daerah yang tertutup oleh awan dan haze. Oleh karena itu, penurunan NDVI membutuhkan proses standarisasi data dan penghapusan awan, haze, dan bayangan. Proses standarisasi data mencakup koreksi radiometrik (koreksi geometri matahari dan koreksi terrain) serta penghapusan awan dan bayangan. 

Evaluasi visual menunjukkan bahwa standarisasi data yang dilakukan telah mengurangi dampak-dampak tersebut, sehingga diharapkan NDVI yang dihasilkan menjadi lebih konsisten dan akurat. Nilai NDVI minimum terpantau pada air danau, sawah (dalam fase air) di dataran rendah, dan daerah lahan terbuka di bagian hulu.

Analisis perubahan dalam nilai NDVI di DTA dilakukan dengan menghitung selisih antara NDVI maksimum dan NDVI minimum. Selanjutnya, selisih NDVI tersebut dibagi menjadi tiga kelas perubahan NDVI, yaitu kelas perubahan NDVI rendah, kelas perubahan NDVI sedang, dan kelas perubahan NDVI tinggi. Kelas perubahan NDVI tinggi dan NDVI sedang terlihat pada daerah sawah, ladang, dan perkebunan yang mengalami perubahan tingkat kehijauan yang signifikan. 

Ini mencakup periode penanaman atau setelah masa panen, di mana kehijauan vegetasi saat fase vegetasi yang didominasi oleh tutupan daun yang rapat (NDVI tinggi), sedangkan tanah cenderung memiliki NDVI rendah. Sementara itu, kelas perubahan NDVI rendah terlihat pada hutan, air danau, permukiman, dan semak belukar, di mana tingkat kehijauannya relatif tetap atau cenderung sama sepanjang waktu.

KESIMPULAN

Penginderaan jauh membawa manfaat signifikan dalam pemantauan dan pengelolaan daerah tangkapan air, memungkinkan pemahaman yang mendalam tentang kondisi ekosistem air dan pengambilan keputusan yang tepat dalam manajemen sumber daya air. Meskipun demikian, tantangan seperti kompleksitas interpretasi data, biaya tinggi, dan keterbatasan teknis tetap perlu diatasi. Standarisasi pengolahan data dan penghilangan gangguan seperti awan, kabut, dan bayangan menjadi kunci untuk memastikan konsistensi dan akurasi hasil analisis. 

Analisis perubahan nilai NDVI di daerah tangkapan air memberikan gambaran yang jelas tentang dinamika vegetasi di berbagai lokasi, dengan perubahan kehijauan yang signifikan terlihat pada daerah sawah, ladang, dan perkebunan. Di sisi lain, daerah seperti hutan, air danau, permukiman, dan semak belukar cenderung menunjukkan tingkat kehijauan yang relatif stabil sepanjang waktu. Dengan demikian, penginderaan jauh, bersama dengan analisis NDVI, memiliki potensi besar sebagai alat yang efektif untuk pemantauan dan pengelolaan daerah tangkapan air di masa depan.

DAFTAR PUSTAKA

M. S. Dr. Bambang Trisakti Arum Tjahjaningsih, Ir., M.Si. Nana Suwargana, Drs., M.Si. Ita Carolita, Ir., M.Si. Mukhoriyah, ST., Pemanfaatan Penginderaan Jauh Satelit untuk Pemantauan Daerah Tangkapan Air dan Danau, vol. 7, no. 1. 2014. [Online]. Available: http://pusfatja.lapan.go.id/files_uploads_ebook/indikator/revisi buku Lapan Danau 220215.pdf.

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun