Mohon tunggu...
Nadia Helma
Nadia Helma Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hobi membaca

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Analisis Unsur-Unsur Interpretasi Citra Kabupaten Klaten

20 Maret 2024   20:52 Diperbarui: 20 Maret 2024   20:56 170
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(sumber: https://earthexplorer.usgs.gov/)

3) Beberapa jenis citra memungkinkan untuk menciptakan gambar tiga dimensi ketika dilihat menggunakan stereoskop.

4) Citra dapat dihasilkan dengan cepat, bahkan untuk daerah yang sulit dijangkau secara langsung oleh manusia.

Estes dan Simonett dalam Sutanto (1999) menjelaskan bahwa interpretasi citra merupakan proses memeriksa foto udara atau citra dengan tujuan mengenali objek dan mengevaluasi signifikansinya. Dalam proses pengenalan objek pada citra, terdapat tiga tahapan kegiatan yang diperlukan, yaitu deteksi, identifikasi, dan analisis. Deteksi adalah pengamatan terhadap keberadaan objek, identifikasi adalah usaha untuk menggambarkan objek yang telah terdeteksi dengan menggunakan informasi yang cukup, sementara analisis adalah langkah untuk mengumpulkan informasi tambahan. Interpretasi citra bisa dilakukan baik secara visual maupun digital. Cara interpretasi visual melibatkan pengamatan citra dalam bentuk cetakan keras (hardcopy) atau pada layar monitor komputer. Howard dalam Suharyadi (2001) menjelaskan bahwa interpretasi visual adalah proses pengamatan visual untuk memeriksa gambaran permukaan bumi yang terlihat dalam citra, dengan tujuan mengidentifikasi objek dan mengevaluasi maknanya. Prinsip pengenalan objek pada citra secara visual bergantung pada atribut atau karakteristik yang terlihat dalam citra. Karakteristik objek ini digunakan sebagai elemen-elemen interpretasi dalam proses pengenalan objek. Menurut Sutanto (1999), elemen-elemen interpretasi mencakup:

1) Rona atau warna (tone/color): Rona mencerminkan tingkat kecerahan atau kegelapan suatu objek dalam citra, sementara warna adalah persepsi visual yang dihasilkan oleh mata. Rona dapat diperlihatkan dalam skala gelap hingga terang, di mana objek dengan pantulan rendah akan tampak gelap dan yang memiliki pantulan tinggi akan tampak terang.

2) Bentuk (shape): Bentuk merupakan karakteristik kualitatif yang menunjukkan konfigurasi atau kerangka suatu objek. Bentuk seringkali menjadi ciri yang jelas sehingga banyak objek dapat dikenali berdasarkan bentuknya, seperti persegi panjang, lingkaran, atau segitiga.

3) Ukuran (size): Ukuran mencakup berbagai atribut objek seperti jarak, luas, tinggi, kemiringan lereng, dan volume.

4) Kekasaran (texture): Kekasaran mengacu pada frekuensi perubahan rona dalam citra atau pola pengulangan rona yang terlalu halus untuk dibedakan secara individual.

5) Pola (pattern): Pola adalah hubungan spasial antara objek-objek dalam citra, yang dapat menandai susunan manusia atau alami.

6) Bayangan (shadow): Bayangan adalah aspek yang menghalangi detail objek dalam daerah yang teduh.

7) Situs (site): Situs merujuk pada posisi relatif suatu objek terhadap objek lain di sekitarnya.

8) Asosiasi (association): Asosiasi mengacu pada keterkaitan atau hubungan antara objek yang satu dengan yang lainnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun