Mohon tunggu...
Nad
Nad Mohon Tunggu... Lainnya - Sekretaris Jenderal

Memiliki kepakaran bidang kesehatan masyarakat

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Gagal Ginjal Akut Misterius, Benarkah Karena Vaksin Covid-19?

20 Oktober 2022   20:02 Diperbarui: 20 Oktober 2022   21:26 403
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Penulis: Nadhir Wardhana Salama

Lagi rame ni di bahas di grup wa keluarga, ada apa sih?

 “Apa iya gagal ginjal misterius pada anak telah masuk Indonesia? 

“benarkah karena vaksinasi!”

Berita gagal ginjal akut misterius telah masuk Indonesia ternyata dibenarkan oleh Kementerian Kesehatan RI. Melansir dari beberapa media online Yeti herman, Pelaksana Tugas Direktur Pelayanan Kesehatan Rujukan Kementerian Kesehatan menyampaikan bahwa hingga tanggal 18 Oktober 2022 telah dilaporkan sebanyak 189 kasus, dari laporan tersebut menunjukan bahwa kasus gagal ginjal misterius ini menyasar anak usia 6 bulan sampai 18 tahun. Bahkan dalam update-an data IDAI (Ikatan Dokter Anak Indonesia) belum sampai sehari, telah ada laporan tambahan yang meningkatkan laporan kasus menjadi 192 kasus yang tersebar di 20 Provinsi di Indonesia. 

Data yang dilaporkan merupakan hasil kumulatif dari laporan kasus di bulan Januari hingga 18 Oktober 2022, dengan rincian terdapat 2 kasus yang dilaporkan di bulan Januari, 2 kasus di bulan Maret, 6 kasus di bulan Mei, 3 kasus di bulan Juni, 9 Kasus di bulan Juli, 37 kasus di bulan Agustus, 81 kasus di bulan September, dan 52 kasus di bulan Oktober yang tercatat pada 18 Oktober 2022.

Terus, kenapa ya penyakit gagal ginjal akut yang terjadi saat ini dikatakan misterius? Nah, itu karena kasus-kasus yang dilaporkan belakangan ini tidak ditemukan faktor bawaan (genetik) sebagai penyebab yang umumnya ditemukan pada gagal ginjal akut pada anak. Sampai saat ini, penyebab pasti dalam kasus-kasus yang dilaporkan belum dapat teridentifikasi secara jelas.

Lalu, apa benar kasus gagal ginjal akut misterius ini muncul karena efek vaksinasi COVID-19? 

Statement yang beredar ini belum dapat dibenarkan secara ilmiah, karena sejauh ini riset-riset ilmiah yang telah dilakukan belum menemukan keterkaitan antara vaksinasi dan kejadian gagal ginjal akut misterius yang dilaporkan belakangan ini. 

Dengan demikian, kabar yang beredar masih dapat dikatakan sebagai “kabar burung”. Hal ini juga disampaikan oleh Ngabila Salama, Kepala Seksi Surveilans Epidemiologi dan Imunisasi Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi DKI dengan argumentasi-nya, bahwa 75% dari total kasus terjadi pada balita. Sehingga, tidak tepat rasanya jika Vaksin COVID-19 dikatakan sebagai penyebab gagal ginjal akut misterius, karena sejauh ini program Vaksin COVID-19 tidak diperuntukan untuk balita.

Jeong-Hoon Lim dan kawan-kawan dari Kyungpook National University Korea Selatan dalam case-report New-Onset Kidney Diseases after COVID-19 Vaccination: A Case Series yang dipublikasi pada bulan Februari 2022 juga tidak menemukan hubungan kausal antara vaksinasi dengan penyakit gagal ginjal kronis yang menjadi momok saat ini.

Sebelumnya, IDAI (Ikatan Dokter Anak Indonesia) juga sempat menduga gagal ginjal akut misterius ini ada kaitannya dengan COVID-19, karena Mis-C (Multisystem Inflammatory Syndrome in Children). Namun, setelah dilakukan penelitian lebih lanjut ternyata terdapat ketidakcocokan antara virus penyebab Mis-C dengan virus pada penderita gagal ginjal akut misterius.

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia melalui Juru bicaranya Mohammad Syahril dalam konferensi pers-nya pada 19 Oktober 2022 menegaskan, bahwa dari hasil pemeriksaan sampai sejauh ini tidak menemukan bukti adanya hubungan kejadian vaksin COVID-19 maupun Vaksinasi COVID-19 dengan gagal ginjal akut misterius pada anak sebagaimana yang beredar di media sosial.

Orangtua dihimbau untuk tidak panik, namun tetap waspada terhadap gejala gagal ginjal akut misterius yang berpotensi menyerang anak. Sejauh ini gejala yang ditimbulkan erat kaitannya dengan masalah pencernaan seperti diare, mual, muntah, dan gejalah lain seperti perubahan warna urin yang menjadi pekat atau kecoklatan ataupun berkurangnya volume urin yang bahkan memicu anak tidak mengeluarkan urin selama 6-8 jam per hari. Disamping gejala tadi, terdapat gejala seperti demam selama 3-5 hari, batuk, pilek, sering mengantuk yang tercatat dalam kasus-kasus yang dilaporkan saat ini. Jika ditemukan gejala-gejala ginjal akut misterius pada anak, orangtua diharapkan membawa anaknya untuk melakukan pemeriksaan di fasilitas kesehatan.

Oleh karena kasus-kasus yang dilaporkan erat kaitannya dengan masalah pencernaan, maka sebaiknya orangtua perlu memastikan terpenuhinya kebutuhan cairan dan asupan makanan bergizi pada anak, serta memastikan kebersihan  tubuh dan lingkungan pada anak tetap terjaga. Hal ini dilakukan sebagai bagian dari upaya pencegahan dari penyakit termasuk gagal ginjal akut misterius.

Dokpri
Dokpri

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun