Desa Kesongo, Kecamatan Tuntang (22/10/2021). Tim Kuliah Kerja Nyata Program Holistik Pembinaan dan Pemberdayaan Desa (PHP2D) Korps Suka Rela Unit Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Diponegoro 2021 menyelenggarakan serangkaian kegiatan Workshop Kerajinan bertingkat kepada masyarakat Desa Kesongo.
Workshop diadakan sebanyak tiga kali di waktu yang berbeda. Sasaran dalam kegiatan workshop yaitu anggota PKK Desa Kesongo, yang diharapkan mampu memahami informasi dan meningkatkan keterampilan dalam membuat sebuah produk kerajinan berbahan dasar eceng gondok. Kegiatan Workshop Kerajinan 1 oleh Tim KKN PHP2D KSR FKM UNDIP 2021 diselenggarakan pada Jumat, 22 Oktober 2021 (siang hari) dan berlokasi di Aula Balai Desa Kesongo. Workshop Kerajinan 1 merupakan bentuk pelatihan oleh mahasiswa/i Tim KKN PHP2D KSR FKM UNDIP 2021 bersama mitra Bembo Art Kesongo. Selain kegiatan pokok berupa pelatihan, workshop ini juga memuat beberapa tambahan informasi yang mendukung dalam aktivitas pembuatan kerajinan eceng gondok. Salah satunya bertopik Ergonomi pada Proses Pembuatan Kerajinan Eceng Gondok yang disampaikan oleh seorang mahasiswi, Nadhira Aghnia Ilminada.
Desa Kesongo, Kecamatan Tuntang, Kabupaten Semarang memiliki potensi sumber daya alam berupa kelimpahan eceng gondok, karena letaknya yang berbatasan dengan Danau Rawa Pening. Eceng gondok dengan nama latin Eichhornia crassipes merupakan salah satu alternatif bahan yang dapat diolah sebagai bahan dasar dalam pembuatan kerajinan. Pengolahan eceng gondok menjadi sebuah produk kerajinan melewati serangkaian proses, mulai dari pembersihan, pengeringan, penyortiran, perendaman, penjemuran kembali, pelembaban, pembuatan bahan setengah jadi, pembuatan produk, sampai pada proses akhir yaitu finishing. Berbekal teknik menganyam, memilin, menenun, merakit, menempel, dan lainnya, terdapat bagian dari masyarakat Desa Kesongo yang mulai membuat berbagai produk kerajinan eceng gondok. Perlu wadah dalam penyebarluasan informasi dan ajang belajar bagi masyarakat supaya lebih mengenal kearifan lokalnya.
Menurut pengalaman dari mitra kerajinan Bembo Art Kesongo yang juga menekuni kerajinan eceng gondok, proses pembuatan produk kerajinan eceng gondok masih dilakukan secara manual atau konvensional dengan bantuan tangan dan kaki. Teknik yang dilakukan dalam proses pembuatan kerajinan pun memerlukan gerakan yang berulang dan sama. Selain itu, terdapat gerakan atau sikap kerja yang dilakukan seperti pergerakan telapak tangan yang bertumpu pada ibu jari dan telunjuk naik turun, punggung yang membungkuk dengan posisi kepala menunduk, diikuti kaki yang sering menekuk. Beberapa posisi kerja tersebut jelas dapat menyebabkan timbulnya keluhan seperti rasa kaku di bagian leher, punggung yang terasa sakit, nyeri pada bagian kaki dan lengan. Meskipun dampak yang dirasakan hanya beberapa menit saja, apabila dampak tersebut masih diabaikan akan berpotensi menimbulkan trauma dan menyebabkan cedera atau kerusakan yang lebih serius serta memicu munculnya keluhan muskuloskeletal.
Berdasarkan kondisi tersebut, penyampaian informasi terkait ergonomi pada proses pembuatan kerajinan eceng gondok menjadi suatu hal yang penting bagi masyarakat Desa Kesongo. Dalam proses penyampaiannya dibantu dengan penyediaan media slide berjalan menggunakan Microsoft Power Point dan modul edukasi ergonomi yang tergabung di dalam Modul Kerajinan KRIYA9. Pemilihan media tersebut bertujuan agar mudah dipahami, padat, jelas, dan dapat disimpan. Modul edukasi ergonomi berisikan konten mengenai prosedur kerja kerajinan eceng gondok, penjelasan ergonomi, kaitannya dengan Penyakit Akibat Kerja (PAK), dan tips ergonomi dalam pembuatan kerajinan eceng gondok.
Kegiatan Workshop Kerajinan 1 dan edukasi bertopik Ergonomi pada Proses Pembuatan Kerajinan Eceng Gondok berjalan dengan lancar serta mendapatkan antusiasme dan dukungan dari sasaran, terbukti dengan pancaran semangat anggota PKK Desa Kesongo dalam menyimak informasi yang disampaikan. Disamping itu, anggota Karang Taruna BISMIKA Kesongo juga turut hadir dan andil dalam pelatihan tersebut. Dengan terselenggaranya serangkaian kegiatan dalam workshop ini, diharapkan mampu meningkatkan keterampilan dan menambah wawasan masyarakat Desa Kesongo dalam mencegah PAK salah satunya melalui penerapan posisi ergonomi dalam setiap aktivitas kerja sehingga nantinya mampu menerapkan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) bagi diri sendiri dan pekerja dengan bijak.
Penulis : Nadhira Aghnia Ilminada
Dosen Pembimbing : dr. Sri Winarni, M.Kes.
Editor : Nikie Astorina Yunita Dewanti, SKM, M.Kes.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H