Mohon tunggu...
nadhira falvimaharani
nadhira falvimaharani Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

hobi saya adalah menulis dan menonton film. artikel yang saya buat akan berkaitan dengan psikologi.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Apakah Mimpi dapat Meramalkan Masa Depan?

21 November 2024   15:20 Diperbarui: 21 November 2024   15:24 74
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
foto anak bermimpi dan dapat menjadi  kenyataan (sumber: canva)

Semua orang pasti pernah bermimpi, dari mimpi yang menakutkan, menyedihkan bahkan mimpi yang menyenangkan. Mimpi sendiri memiliki pengertian yaitu pengalaman bawah sadar yang melibatkan penglihatan, pendengaran, pikiran, perasaan, atau indra dalam tidur. Mimpi biasanya terjadi di pada tahap tidur REM (rapid eye movement), yakni tahapan tidur yang membuat napas jadi lebih cepat atau tidak teratur, dan mata bergerak ke segala arah dengan cepat. Terkadang apa yang kita mimpikan dapat terjadi di masa yang akan datang. Fenomena ini biasa disebut dengan mimpi prekognitif. Mimpi prekognitif, juga dikenal sebagai mimpi kenabian atau mimpi masa depan. Mimpi prekognitif sendiri merupakan jenis mimpi yang dianggap dapat meramalkan peristiwa atau kejadian yang akan terjadi di masa depan. Prekognisi itu sendiri berasal dari kata Latin prae (sebelum) dan cognitio (pengetahuan), yang berarti "pengetahuan tentang sesuatu yang akan datang." Dalam konteks mimpi, ini merujuk pada pengalaman di mana seseorang bermimpi tentang kejadian yang belum terjadi, tetapi kemudian peristiwa tersebut terjadi di kehidupan nyata. Mimpi prekognitif biasanya terjadi secara tidak sengaja dan tanpa di sadari oleh individu yang mengalaminya.

Mimpi prekognitif terjadi di alam bawah sadar seseorang karena otak manusia bekerja dengan cara yang sangat kompleks, menggabungkan informasi, pengalaman, dan perasaan yang mungkin tidak selalu disadari oleh individu. Mimpi secara umum dianggap sebagai hasil dari pemrosesan informasi yang terjadi selama tidur, dan mimpi prekognitif, yang merujuk pada mimpi yang tampaknya meramalkan masa depan, adalah fenomena yang menarik dan penuh misteri. Terdapat beberapa hal yang biasanya menyebabkan munculnya mimpi prekognitif di alam bawah sadar kita, yaitu :

1. Proses pengolahan informasi oleh Otak

Otak kita terus-menerus mengolah informasi. Ketika tidur pun otak tetap aktif sehingga membuat otak kita menyerap banyak informasi sepanjang hari. Hal tersebut dapat menghasilkan mimpi yang berhubungan dengan situasi maupun peristiwa yang mungkin terjadi di masa depan.

2. Coincidence

Coincidence atau yang biasa disebut dengan 'kebetulan' merupakan salah satau penyebab terjadinya mimpi prekognitif. Mimpi yang menjadi kenyataan mungkin saja hanya sebuah kebetulan saja yang cocok dengan kenyataan yang terjadi di kehidupan kita sehari-hari. Dikarnakan semua pengalaman yang kita alami di kehidupan sehari-hari, mimpi kita dapat mencerminkan hal-hal yang kemudian terjadi secara acak di masa depan.

3. Proyeksi dan intuisi

Mimpi kita kerap kali merefleksikan perasaan, pikiran dan ketakutan di alam bawah sadar kita. Segelintir orang memeiliki intuis yang tajam, dan melalui mimpi, mereka mungkin saja menyadari sesuatu yang secara tidak sadar mereka sudah rasakan. Seperti contoh, seseorang yang sangat cemas terhadap suatu peristiwa yang akan datang, mimpi mereka mungkin mencerminkan kecemasan tersebut dan pada akhirnya mimpi tersebut menjadi kenyataan.

4. Neurobiologi dan aktivitas otak

Mimpi prekognitif dapat terjadi akibat aktivitas acak otak saat tidur, seperti proses memori maupun pengolahan informasi yang terjadi pada proses tidur REM (Rapid Eye Movement). Otak kita bekerja untuk memproses informasi yang kita dapat sepanjang hari, hal tersebut terkadang muncul dalam bentuk gambaran atau narasi yang kita anggap sebagai prediksi masa depan.

5. Kondisi psikologis

Mimpi prekognitif juga dapat dipengaruhi oleh kondisi psikologis seseorang. Hal tersebut seperti stress, kecemasan, atau keinginan yang kuat terhadap suatu hasil. Peristiwa tersebut dapat membuat seseorang lebih focus pada kemungkinan masa depan, sehinga menciptakan mimpi yang tampaknya berhubungan dengan kejadian yang akan datang.

Mimpi prekognitif biasanya jarang terjadi di alam bawah sadar kita. Kita akan mendapatkan mimpi prekognitif, jika kita mengalami hal-hal yang sudah di paparkan tadi. Ketika seseorang mengalami mimpi prekognitif, biasanya mereka akan mengalami perasaan maupun reaksi yang mungkin terjadi. Ada beberapa reaksi yang dapat terjadi, yaitu :

1. Keterkejutan dan kekaguman setelah kejadian terjadi

Seseorang mungkin merasa terkejut karena peristiwa yang dialami dalam mimpi tampaknya sangat spesifik dan tidak dapat diprediksi sebelumnya, tetapi akhirnya terjadi dalam kehidupan nyata dengan cara yang serupa. Perasaan ini bisa sangat kuat, dan banyak orang melaporkan bahwa mereka merasa seperti ada hubungan langsung antara mimpi mereka dan kejadian yang kemudian terjadi, yang memberi kesan bahwa mimpi itu bukan sekadar kebetulan.

2. Perasaan dejavu

Setelah kejadian yang dimimpikan benar-benar terjadi, individu sering kali merasakan perasaan deja vu, yaitu perasaan bahwa mereka sudah pernah mengalami atau melihat kejadian tersebut sebelumnya. Perasaan ini bisa sangat kuat dan membingungkan, seperti mimpi tersebut sudah mempersiapkan mereka untuk menghadapi kejadian yang sama di dunia nyata.

3. Peningkatan sensitivitas atau intuisi

Seseorang pasti merasa lebih sensitif terhadap perasaan atau intuisi mereka setelah mengalami mimpi tersebut. Mereka mungkin merasa lebih peka terhadap tanda-tanda atau sinyal dari lingkungan mereka yang mengarah pada peristiwa yang akan terjadi.Mereka juga bisa merasa bahwa mereka lebih sering mendapatkan firasat atau gambaran tentang masa depan melalui cara lain, seperti perasaan atau insting yang kuat, setelah mengalami mimpi prekognitif.

4. Kehilangan atau kebingungan tentang penjelasan rasional

Seseorang yang mengalami mimpi prekognitif sering kali merasa bingung atau tidak bisa menjelaskan bagaimana mimpi tersebut bisa terjadi. Mereka mungkin merasa sulit untuk mengaitkan mimpi dengan penjelasan rasional, dan ini sering kali menyebabkan kebingungan atau rasa takjub karena kejadian tersebut tampaknya "terlalu tepat" untuk sekadar kebetulan.

5. Mimpi yang berulang

Terkadang seseorang mengalami mimpi yang sama beberapa kali sebelum kejadian yang dimaksud benar-benar terjadi. Mimpi ini bisa memberikan rasa urgensi atau mengingatkan individu tentang peristiwa yang akan datang, dan bisa meningkatkan kesadaran atau kewaspadaan mereka.

Reaksi yang dialami selama atau setelah mimpi prekognitif sering kali terkait dengan perasaan ketakjuban, kejutan, dan keterkaitan yang sangat kuat antara mimpi dan peristiwa dunia nyata. Perasaan seperti deja vu, kecemasan, atau peningkatan sensitivitas terhadap intuisi sering menyertai pengalaman ini, yang memperkuat keyakinan seseorang bahwa mimpi tersebut memiliki makna khusus atau ramalan tentang masa depan.

Mimpi prekognitif sering kali melibatkan perasaan intens, kejelasan yang tinggi, dan keterkaitan dengan peristiwa spesifik yang akhirnya terjadi dalam kehidupan nyata, yang menyebabkan perasaan terkejut dan terkadang kebingungan, walau begitu, fenomena ini tetap menarik sebagai pertemuan antara pengalaman psikologis dan intuisi.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun