Mohon tunggu...
nadhira falvimaharani
nadhira falvimaharani Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

hobi saya adalah menulis dan menonton film. artikel yang saya buat akan berkaitan dengan psikologi.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Apakah Mimpi dapat Meramalkan Masa Depan?

21 November 2024   15:20 Diperbarui: 21 November 2024   15:24 26
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
foto anak bermimpi dan dapat menjadi  kenyataan (sumber: canva)

5. Kondisi psikologis

Mimpi prekognitif juga dapat dipengaruhi oleh kondisi psikologis seseorang. Hal tersebut seperti stress, kecemasan, atau keinginan yang kuat terhadap suatu hasil. Peristiwa tersebut dapat membuat seseorang lebih focus pada kemungkinan masa depan, sehinga menciptakan mimpi yang tampaknya berhubungan dengan kejadian yang akan datang.

Mimpi prekognitif biasanya jarang terjadi di alam bawah sadar kita. Kita akan mendapatkan mimpi prekognitif, jika kita mengalami hal-hal yang sudah di paparkan tadi. Ketika seseorang mengalami mimpi prekognitif, biasanya mereka akan mengalami perasaan maupun reaksi yang mungkin terjadi. Ada beberapa reaksi yang dapat terjadi, yaitu :

1. Keterkejutan dan kekaguman setelah kejadian terjadi

Seseorang mungkin merasa terkejut karena peristiwa yang dialami dalam mimpi tampaknya sangat spesifik dan tidak dapat diprediksi sebelumnya, tetapi akhirnya terjadi dalam kehidupan nyata dengan cara yang serupa. Perasaan ini bisa sangat kuat, dan banyak orang melaporkan bahwa mereka merasa seperti ada hubungan langsung antara mimpi mereka dan kejadian yang kemudian terjadi, yang memberi kesan bahwa mimpi itu bukan sekadar kebetulan.

2. Perasaan dejavu

Setelah kejadian yang dimimpikan benar-benar terjadi, individu sering kali merasakan perasaan deja vu, yaitu perasaan bahwa mereka sudah pernah mengalami atau melihat kejadian tersebut sebelumnya. Perasaan ini bisa sangat kuat dan membingungkan, seperti mimpi tersebut sudah mempersiapkan mereka untuk menghadapi kejadian yang sama di dunia nyata.

3. Peningkatan sensitivitas atau intuisi

Seseorang pasti merasa lebih sensitif terhadap perasaan atau intuisi mereka setelah mengalami mimpi tersebut. Mereka mungkin merasa lebih peka terhadap tanda-tanda atau sinyal dari lingkungan mereka yang mengarah pada peristiwa yang akan terjadi.Mereka juga bisa merasa bahwa mereka lebih sering mendapatkan firasat atau gambaran tentang masa depan melalui cara lain, seperti perasaan atau insting yang kuat, setelah mengalami mimpi prekognitif.

4. Kehilangan atau kebingungan tentang penjelasan rasional

Seseorang yang mengalami mimpi prekognitif sering kali merasa bingung atau tidak bisa menjelaskan bagaimana mimpi tersebut bisa terjadi. Mereka mungkin merasa sulit untuk mengaitkan mimpi dengan penjelasan rasional, dan ini sering kali menyebabkan kebingungan atau rasa takjub karena kejadian tersebut tampaknya "terlalu tepat" untuk sekadar kebetulan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun