Measurable
Life plan kita juga harus terukur sesuai dengan indikator yang dibuat. Rencana yang terukur akan membuat kita lebih termotivasi dalam melaksanakannya. Misalnya, salah satu rencana hidup kita menjadi seorang youtuber, maka
- Life plan yang tidak terukur: aktif mengunggah video di channel youtube pribadi
- Life plan yang terukur: aktif mengunggah video di channel youtube pribadi dengan ketentuan minimal unggah tulisan seminggu tiga kali.
Achievable
Life plan yang kita susun harus bisa diraih atau minimal memungkinkan untuk diraih. Dalam artian, ketika membuat life plan jangan sampai terlalu mudah untuk dilaksanakan ataupun terlalu sulit. Perlu disesuaikan dengan kapasitas kita masing-masing.
Katakanlah kita memiliki rencana lulus tepat waktu dengan targetan wisuda di semester 8, berdasarkan hitungan dan perkiraan kita life plan ini memungkinkan untuk diraih. Berbeda dengan jika kita membuat deadline-nya lebih cepat, misal di semester 7. Barangkali akan mustahil untuk diraih jika kita masih memiliki tanggungan mata kuliah yang belum diselesaikan. Â Â
Relevant
Sebuah life plan yang ideal adalah yang memiliki alur yang relevan dan sinkron dengan apa yang menjadi goal atau tujuan dari kehidupan kita. Semisal, target kehidupan kita menjadi seorang wirausaha, maka life plan kita merupakan hal-hal yang mendukung pencapaian tersebut, seperti mengikuti training kewirausahaan, belajar membuat buisness plan, mencari relasi dan memperluas jaringan, dan hal lain yang menunjang target tersebut.
Time-based
Life plan harus memiliki tenggat waktu. Mengapa? Karena waktu memberikan urgensi dan motivasi kita untuk menyelesaikan life plan yang telah disusun. Selain itu, dengan adanya batasan waktu dapat membuat kita tidak perlu berkutat terlalu lama pada life plan. Apabila tenggat waktu telah terlampaui sementara life plan belum terlaksana, maka kita dapat mengevaluasi diri: apakah tetap melanjutkan ke tahap life plan berikutnya atau menyiapkan waktu pengganti untuk mewujudkan life plan tersebut.
Pembaca, yang perlu diingat meski kita telah menyusun life plan dengan detail menggunakan prinsip SMART, tapi  kita tidak boleh lepas dari sebuah kaidah. Bahwa, manusia bisa berencana, tetapi Allah lah yang memiliki kuasa menentukan.
Nah, sekian berbagi tips di tulisan edisi ini. Semoga bermanfaat, dan selamat mencoba!