C. Strategi Dakwah Islam Walisongo
Walisongo menggunakan berbagai strategi dakwah untuk menyebarkan Islam di Jawa. Beberapa strategi dakwah yang mereka gunakan, antara lain:
1. Pendekatan kultural
Walisongo menggunakan pendekatan kultural untuk menyesuaikan ajaran Islam dengan budaya masyarakat Jawa. Mereka menggunakan kesenian, adat istiadat, dan tradisi masyarakat Jawa untuk menyampaikan ajaran Islam.
2. Pendekatan pendidikan
Walisongo mendirikan pesantren untuk mengajarkan ajaran Islam kepada masyarakat. Pesantren menjadi sarana penting untuk penyebaran Islam di Jawa.
3. Pendekatan sosial
Walisongo membantu masyarakat dalam berbagai bidang, seperti ekonomi, pendidikan, dan kesehatan.
D. Kemajuan Islam periode wali songo.
Walisongo mulai hadir di abad ke -15, tepatnya ketika Sunan Gresik mendirikan
majelis dakwah pada 1404. Wali bukanlah nama, melainkan sebutan julukan yang mengadung perlambang suatu dewan para wali. Angka Sembilan sebelum islam berkembang dianggap angka keramat. Peran walisongo dan ulama sengaja untuk berdakwah, mengajar, dan mendirikan pesantren. Melalui pendidikan, proses penyebaran Islam lebih cepat dan berhasil. Peran Ulama dan para wali sangat penting dalam proses penyebaran Islam terutama di lingkungan pedalaman yang masih menganut kepercayaan lama sehingga dapat memeluk agama Islam. Mereka menggunakan kebudayaan dan kesenian untuk berdakwah, seperti wayang dan macapat yang telah ada lebih dulu.