Kondisi saat darah yang bisa mencapai otot jantung hanya sedikit. Biasanya karena kolerterol dan timbunan lemak menumpuk. Saat penumpukan ini terjadi disebut sebagai asterosklerosis. Akibatnya ini bisa rasakan nyeri dada (angina) atau jika darah tidak juga terpompa total, bisa jadi alami serangan jantung.
Penyakit arteri koroner ini bisa menyebabkan tekanan darah tinggi dan akhirnya bisa sebabkan serangan jantung seiring waktu.
2. Pernah alami serangan jantung
Ternyata alasan seseorang terkena gagal jantung lainnya, karena dahulunya pernah alami serangan jantung. Serangan jantung terjadinya ketika arteri yang memasok darah ke otot jantung terseumbat. Sebagai akibatnya bisa merusak jaringan otot jantung.
Sebagian jaringannya ini pada dasarnya "mati". Selain itu jaringan jantung yang rusak juga tidak berkontraksi. Kemudian akhirnya bisa melemahkan kemampuan jantung untuk memompa darah.
3. Tekanan darah tinggi (hipertensi)
Faktor utama penyebab gagal jantung adalah tidak terkontrolnya hipertensi yang meningkatkan risiko ini. Saat tekanan di pembuluh darah terlalu tinggi, jantung harus bisa memompa lebih keras daripada biasanya. Agar sirkulasi darah tetap terjaga.
Kondisi ini bisa membebani jantung sehingga akhirmya seiring berjalannya waktu, bilik jantung berubah menjadi lebih besar dan melemah.
Baca juga:Â Kita Para Pria, Perlu Mengelola Marah Agar Jantung Tetap Sehat
4. Penyakit otot jantung
Kerusakan yang terjadi pada otot jantung, bisa lebih meningkatkan risiko gagal jantung. Apapun penyebabnya, baik karena alkohol, infeksi virus, ataupun alasan lain yang tidak diketahui.
5.Penyakit paru-paru berat
Kondisi ini dapat terjadi karena saat paru-paru tidak mampumenjalankan fungsinya, maka jantung yang akan menggantikan bekerja lebih keras untuk bisa menyediakan oksigen ke seluruh tubuh. Jika terus-menerus ada pada kondisi ini, maka akibatnya bisa terkana gagal jantung.
