Tidak hanya bumi, komet juga memiliki jalur orbitnya tersendiri. Namun, bentuk orbit komet ini cenderung lebih lonjong jika dibandingkan bentuk orbit bumi. Nah, beberapa orbit milik komet ini ada yang bersinggungan dengan orbit bumi. Sehingga proses inilah yang bisa jadi salah satu penyebab terjadinya hujan meteor selanjutnya.
Baca juga: Kemegahan Cincin Planet Tata Surya
3. Komet terlihat punya ekor
Sering kali saat melihat komet dari bumi, benda langit satu ini tampak memiliki ekor yang panjang dan memanjang ke bumi. Membuatnya terlihat muncul dalam jumlah banyak dan seperti hujan yang turun ke bumi. Pada dasarnya komet ini  berupa partikel debu padat. Jenis partikelnya ini saat melewati matahari akan berubah menjadi panas dan selanjutnya lambat laun menjadi hancur, alhasil akan muncul seperti ekor yang memanjang ke bumi.
4. Puncak hujan meteor
Proses hujan meteor ini menjadi yang paling dinantikan biasanya. Karena konon akan terlihat semakin indah. Proses terakhir dari hujan komet ini terjadi ketika puing-puing dari inti komet  yang hancur kemudian melintasi orbit Bumi. Pada tahap ini pemandangan yang terjadi terlihat seperti hujan.
Selanjutnya inti komet yang melintasi Matahari dan bergerak cepat ini diikuti oleh serpihan berupa bebatuan dengan dominasi partikel yang wujudnya menyerupai pasir. Kamu akan melihat serpihan ini tampak indah dan bercahaya dari bumi, itu terjadi karena serpihan ini terbakar dan menjadi bercahaya saat sampai di atmosfer bumi.
Baca juga: Ledakan Matahari dan Dampaknya bagi Manusia
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H