Deiksis sosial adalah konsep dalam linguistik yang mengacu pada penggunaan rujukan berdasarkan status sosial atau hubungan sosial yang dapat mempengaruhi peran pembicara dan pendengar. Ini mencakup perbedaan yang dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti jenis kelamin, gelar, usia, pendidikan, dan posisi dalam masyarakat. Contoh kutiapan dalam cerpen Madrasah Kunang-kunang karya Zelfeni Wimra di antaranya, "Periksa mata Buya, Nak. Apa ada di dalamnya? Buya seolah melihat sekawanan Kunang-kunang menyamun pandangan, " pinta Buya setelah terhuyung dan berusaha menahan keseimbangan tubuh dengan tongkatnya yang terbuat dari manau.
Deiksis adalah istilah dalam linguistik yang mengacu pada kata atau frasa yang referensinya tidak tetap, bergantung pada pembicara, waktu, dan tempat di mana kata tersebut digunakan. Jenis-jenis deiksis meliputi deiksis persona (termasuk persona pertama, kedua, dan ketiga), deiksis waktu, deiksis tempat, deiksis wacana, dan deiksis sosial. Memahami konsep ini memungkinkan seseorang untuk memahami bagaimana makna kata atau frasa dapat bervariasi tergantung pada konteks penggunaannya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H