3. Bersikap Empati:
-Kesadaran akan perasaan dan pengalaman orang lain serta upaya untuk memahami perspektif mereka merupakan contoh kepantasan dalam berinteraksi di media sosial.
-Sikap empati membantu mencegah konflik dan meningkatkan kualitas hubungan antar pengguna.
Contoh:
•Anungyunita: sayang hewan boleh tapu dahulukan sayang sesama manusia… dan harus tau kronologi awalnya.
•Xupermen: yg lebih sayang hewan bangak yg ga liat sama keadaan kucingnya.
Komentar di atas berasal dari postingan video pemecatan seorang sappam karena si sappam memukul anjing karena anjing teraebut menggigit kucing. Komentar di atas memakai prinsip kesopanan dimana netizen memberikan komentar tapi dengan cara yang baik.
Melanggar prinsip kesantunan di media sosial bisa terjadi dalam berbagai cara yang dapat merusak hubungan antar pengguna dan menciptakan lingkungan yang tidak sehat. Berikut adalah beberapa contoh melanggar prinsip kesantunan di media sosial:
1. Penggunaan Bahasa Kasar:
-Komentar-komentar yang mengandung kata-kata kasar atau menghina seringkali melanggar prinsip kesantunan.
-Bahasa yang tidak sopan dapat menciptakan lingkungan online yang tidak menyenangkan dan beracun.
Contoh:
•Pisces: biasa aja tuh, kucing juga ngk guna
Kalimat diatas merupakan kalimat melanggar kesantunan dimana netizen meanggap penyiksaan kepada hewan adalah hal yang biasa.
2. Penghinaan dan Pelecehan:
-Beberapa pengguna media sosial menggunakan platform tersebut untuk menyebarkan penghinaan dan pelecehan terhadap orang lain.
-Tindakan ini tidak hanya melanggar prinsip kesantunan, tetapi juga bisa merugikan secara emosional dan mental bagi individu yang menjadi sasaran.
Contoh:
•Meikal fandi: kak nisa aku pengen vrot
•???: aku kau crt ke mamamu
Komentar di atas berasal dari postingan seseorang yang sedang memberikan komentar postingan perempuan yang memberikan edukasi terhadap anak-anak namun mendapatkan pelecehan secara verba di media sosial.