Mohon tunggu...
Radha Miftahul Jannah
Radha Miftahul Jannah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Andalas

Sasindo 21

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Iluminasi Manuskrip pada Produk dan Kain Minangkabau yang Bermotif Batik

16 November 2022   19:44 Diperbarui: 16 November 2022   19:54 600
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri
Dokpri

Nah, pameran yang dilaksanakan di Minangkabau Corner lantai 3 perpustakaan Universitas  Andalas ini juga terbuka untuk umum jadi siapapun bebas untuk datang. 

Pameran ini sendiri memiliki tujuan, seperti yang di sampai kan oleh salah seorang anggota dari lembaga SURI tujuan pameran ini yaitu pengembangan dari beberapa naskah-naskah kuno, yang bisa dijadikan sebagai motif khas batik Minangkabau yang diambil dari naskah-naskah atau manuskrip. 

Hal ini dapat memperkenalkan bahwa masyarakat Minangkabau mempunyai motif batik sendiri berdasarkan makna tersirat. Pameran ini juga dapat membantu masyarakat atau pemilik dari naskah itu sendiri untuk memahami isi dan makna yang tersirat di dalam naskah itu, dan melatih untuk membuat kan motif batik dari naskah-naskah itu. 

Tentu saja dari pameran ini bisa menghasilkan lapangan kerja untuk masyarakat atau mahasiswa karena Lembaga SURI ini juga mengadakan pelatihan membatik yang dibuka untuk umum.

Mengenai proses dalam menjadikan iluminasi manuskrip pada suatu produk tentu bukanlah hal yang mudah, banyak waktu, tenaga dan pikiran yang dibutuhkan. Nah, dari wawancara pada saat pameran itu salah seorang anggota Lembaga SURI menjelaskan bawah satu produk atau misalkan baju yang bermotif batik itu butuh waktu berbulan-bulan, yaitu sekitar tiga sampai enam bulan pengerjaan, baru jadi satu produk atau baju yang bermotif khas Minangkabau. 

Dokpri
Dokpri

Dokpri
Dokpri

Di akhir wawancara yang di lakukan salah seorang anggota Lembaga SURI menyampaikan dan berpesan seperti ini seiring berkembangnya zaman kaum milenial jangan pernah berpikir bahwa belajar kebudayaan adalah sesuatu yang kuno, akan tetapi belajar budaya belajar sebuah nilai-nilai perbedaan yang dalam hal ini Indonesia adalah negara yang memiliki kebudayaan yang berbeda-beda.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun