Mohon tunggu...
Nada Taufik
Nada Taufik Mohon Tunggu... Penulis - Writer

Seorang writer, producer film, stand up comedian, fotografer, mentor Ketofastosis, business woman yang bergerak dibidang Bags dan Fashion. Pernah bergerak dibidang tarik suara (singer), Host dan MC.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Terlahir Gemuk Apakah Bisa Kurus?

28 Juni 2023   13:10 Diperbarui: 28 Juni 2023   13:22 236
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Saya perempuan, lahir sekitar 40 tahun yang lalu dengan badan yang terbilang gemuk. Penuh dengan Bully an waktu sekolah dan pada akhirnya menjadi pribadi yang sangat drop down (Tidak PD). 

Lahir dari keluarga yang doyan makan, membuat saya sama sekali tidak bisa kurus. Dari kecil saya tidak pernah mau naik ke timbangan karena terakhir naik timbangan alhasil di Bully satu sekolahan. 

Saya sendiri bercita-cita untuk menjadi seorang Penyanyi dan Entertainer, tapi semua itu tidak lah berhasil di karenakan tumbuh sebagai anak yang sama sekali tidak percaya diri. 

Pada awal mula sekolah, saya hanya berani pergi dan pulang sekolah dengan dianter jemput orangtua, walaupun ada bakat preman, itu tidak membuat saya jadi percaya diri. Saya lebih bisa dekat dengan teman-teman laki-laki karena biasanya anak laki-laki tidak pernah memperdulikan penampilan sehingga sampai besar, saya tidak mempunyai banyak teman perempuan.

Orangtua saya adalah orang akademis yang hanya memperdulikan tentang bagaimana sekolah saya, tanpa pernah bertanya kepada saya apa yang benar-benar saya rasakan. Walaupun papa saya sepertinya mengetahui perasaan saya sebagai anak perempuan.

Saya dari dulu paling benci yang namanya kaca cermin, buat saya itu hanya sekedar ada saja. Saya tidak pernah merasa cantik apalagi berpenampilan menarik. Jauh dari kata ideal, karena timbangan saya memang terbilang sangat berat.

Beranjak dewasa, kebetulan saya bersekolah di luar negri yang notabene nya orang-orang cuek dan tidak perduli. Dari situ saya tidak pernah lagi merasa penampilan menarik itu penting buat saya.

Hidup saya jauh dari kata sempurna, sekolah saya hancur berantakan, cita-cita saya jauh dari kata tercapai. 

Pernikahan saya sudah 3x gagal sampai akhirnya saya harus berkali-kali merasa stress dan depresi. 

Sampai pada akhirnya saya di vonis tidak dapat hamil lagi, mengidap diabetes, obesitas, varises rahim, pcos dan masih banyak kendala-kendala medis lainnya yang saya rasakan.

Obat-obat pun saya terima walaupun saya tidak pernah meminumnya, saya jenuh dengan kehidupan saya. 

Pada tahun 2012, saya mencoba dengan beberapa treatment kurus salah satunya suntik kurus. Berhasil sebentar tapi membuang banyak sekali biaya puluhan juta dan saya menyerah.

Saya bertemu dengan minuman kesehatan yang beli nya pun dengan harga yang cukup mahal, saya mencoba dengan produk tersebut walaupun pada akhirnya saya gagal lagi.

Pada tahun 2016, salah satu sahabat saya yang juga memiliki obesitas dan diabetes bisa berhasil menerapkan hidupnya dengan keto. Saya tertarik dengan metode yang dia berikan, tapi sebelumnya saya baca dulu tentang keto ini, apa keuntungan dan kekurangannya.

Memasuki awal tahun 2017, saya berkenalan lagi dengan seorang laki-laki ganteng, masih single dan berniat untuk memiliki hubungan serius bersama saya. Akhirnya saya memutuskan untuk mengubah semua pola hidup saya dan mencoba keto dengan serius, keto yang saya jalani ini dibarengi dengan puasa. (Ketofastosis)

Pada tahun 2017, Ketofastosis belum se populer sekarang, susah mencari artikel-artikel nya. Walaupun sangat sulit mencari data dan jurnal nya, saya akhirnya memutuskan benar-benar mengikuti cara dari Ketofastosis. 

6 Bulan awal saya mengikuti Ketofastosis ini, saya depresi. Berat saya sangat lama turun, banyak penyakit-penyakit yang keluar (detox) dan saya sempat mau menyerah. 

Tak lama kemudian, papa saya tiba-tiba kaget bertemu dengan saya, dia mengatakan bahwa muka saya cerah, saya tampak lebih ceria dari biasanya. 

Saya akhirnya menuju ke kaca cermin untuk pertama kalinya dalam puluhan tahun, saya bercermin dan kagum pada diri saya sendiri. Ternyata benar yang dikatakan papa saya, muka saya cerah, putih, agak tirus dari sebelumnya. Saya bergegas memesan timbangan di online shop agar saya bisa menimbang berat saya untuk pertama kalinya setelah mengikuti Ketofastosis ini.

Betapa kaget saya, setelah saya mencoba menimbang berat saya, angka menunjukkan angka 78 kg, sebelumnya saya timbang terakhir itu tahun 2002, di angka 126 kg. Berarti sudah hampir 15 tahun saya tidak pernah memiliki timbangan. 

Mulai memasuki bulan ke 8 saya Ketofastosis, saya dilamar laki-laki ganteng, tepat pada bulan Agustus 2017. Alhamdulillah saya tampil pertama kalinya sangat percaya diri walaupun make up saya pada saat itu sangat jelek.

Pada bulan Agustus akhir 2017, saya memutuskan untuk Water Fasting. Dimana hanya mengkonsumsi air nol kalori selama beberapa hari, karena saya akan menikah pada bulan September 2017. 

2 hari menuju pernikahan saya yang ke 4, saya kaget luar biasa, timbangan saya 66 kg, baju kebaya pernikahan akhirnya harus di kecilkan lagi 10 cm dan saya mendapatkan hadiah dari seorang sahabat saya make up pengantin.

Tanggal 8 September 2017 adalah hari pernikahan saya yang ke 4, dengan laki-laki paling ganteng yang pernah saya kenal. Luar biasa sekali rasanya, saya sangat percaya diri dengan gaun kebaya lama tapi dikecilkan dan make up artist yang luar biasa membuat saya sangat manglingin. (Tidak dikenali orang lain)

Setelah pernikahan saya, saya akhirnya merasa menjadi orang baru yang berbeda dari sebelumnya. Saya tetap melanjutkan Ketofastosis dan akhirnya saya harus kembali mendatangi rumah sakit untuk cek up apakah saya sudah bisa untuk program hamil.

Qadarullah, Masyallah, saya datang ke Obgyn (dokter kandungan) langsung meluk papa saya karena saya dinyatakan sehat, varises rahim saya hilang saat di USG, PCOS saya sembuh, diabetes saya pun sudah tidak ada lagi, mata saya yang minus tinggi akhirnya bisa cerah lagi melihat. 

Saya sujud syukur sama Allah, beberapa penyakit yang saya derita tiba-tiba hilang ntah kemana dan program hamil saya dinyatakan berhasil. 

November 2017, saya sudah hamil anak pertama dari suami saya yang ke 4. Saya terus melakukan ketofastosis, tapi saya salah melakukannya, karena didalam pola hidup Ketofastosis, ibu hamil tidak ada jadwal puasa dan boleh konsumsi sayur dan buah, itu yang saya skip membaca. 7 bulan kandungan saya saat itu dinyatakan lemah, saya harus melahirkan janin yang sudah mati. Sedih saya, bukan salah Ketofastosis, saya yang salah karena asupan gizi saya kurang.

Setelah itu saya kembali membaca lagi panduan Ketofastosis dan akhirnya berhasil melahirkan 3 anak sehat sampai pada tahun 2021.

Setelah melahirkan berat saya kembali di angka 89 kg, tapi karena saya sudah mengetahui panduan Ketofastosis, saya berhasil menurunkan berat sampai 49 kg dalam 6 bulan.

Menuju tahun 2022, saya kembali di terpa dengan masalah-masalah keluarga yang membuat psikologis saya sangat terganggu. Saya kembali dengan beberapa penyakit asma saya dan depresi. 

Saya tetap memutuskan Ketofastosis walaupun dengan sangat berat. Tidur saya kadang hanya 2 jam, saya jarang bisa makan, setiap hari saya hanya konsumsi es kopi pahit dan rokok.

Banyak dari teman-teman dekat saya support saya untuk kembali sehat, tapi saya tetap nge drop karena pada tahun 2021 bulan Februari saya harus kehilangan papa saya dan setahun setelahnya saya juga harus kehilangan mama saya pada tanggal 16 April 2022.

Hidup yang baru saja saya nikmati harus hancur dengan keadaan yang sangat menyedihkan. Banyak masalah-masalah silih berganti setelah kematian kedua orangtua saya, karena saya hanya anak satu-satunya jadi semua beban hanya saya yang bisa menampungnya. 

Sahabat saya yang kebetulan memperkenalkan Ketofastosis kepada saya akhirnya mendatangi saya. Berminggu-minggu dia rajin mengunjungi saya dirumah, memang jarak rumah saya dan rumahnya tidak terlalu jauh tapi kami berdua sudah sama-sama mempunyai keluarga yang pastinya sibuk.

Saya terus di support oleh suami saya dan sahabat saya, berat badan saya drop jadi 45 kg, tapi kulit saya bersisik, muka saya peyot, saya depresi, rambut saya rontok banyak, mata saya mulai kabur, saya terus muntah-muntah jika mengkonsumsi makanan.

Pada akhirnya saya buka aplikasi yang lagi trend saat itu, orang ngelawak, joget-joget, nonton konten yang lucu-lucu, sampai saya tertarik untuk bergabung di Stand Up Comedy.

Mulai sejak itu saya kembali lagi ceria, nafsu makan mulai ada walaupun pelan-pelan sekali, saya terus berjuang dengan depresi yang saya miliki, saya ikut bergabung tafakur dan zikir bersama. 

Akhir tahun 2022, saya sudah kembali memiliki berat badan 52 kg, normal untuk tinggi badan saya yang hanya 155 cm. Saya aktif di stand up comedy Indonesia juga acara-acara stand up di Jakarta. Saya aktif mengikuti tafakur dan zikir bersama.

Alhamdulillah, Qadarullah, saya bisa sembuh dari semua depresi yang saya alami. Saya kembali ceria karena pada akhirnya setelah 40 tahun, satu-satu cita-cita saya tercapai. Saya mempunyai suami yang setia support saya, suami ke 4 yang rela berkorban apapun buat saya, laki-laki terganteng yang pernah saya kenal, rela meluangkan waktunya antar jemput saya kemana-mana, saya bisa jadi Entertainer yang berani tampil di atas panggung, Berat Badan saya ideal (Dari 120 kg menjadi 52 kg), Saya memiliki Percaya Diri yang sangat tinggi, saya berani melihat kaca cermin lagi, belajar make up untuk pertama kalinya dan saya sudah tidak takut lagi dengan timbangan.

Jadi buat saya, apapun cita-cita mu itu pasti dapat dicapai jika kita mau mencoba merubahnya. Percayalah, Allah selalu ada apabila kita bersungguh-sungguh ikhtiar. Stop Over Thinking!!!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun