Saya akan menceritakan beberapa yang saya ketahui didalam Stand Up Comedy Indonesia. Kebetulan saya bergabung didalam Stand Up Indo Jaksel, yang di ketuai oleh pak Andis Brighter. Saya mulai bergabung awalnya di Comika ID, seperti cerita saya sebelum ini ya ada di postingan sebelumnya bagaimana saya akhirnya memutuskan untuk masuk ke dalamnya.
Stand up Comedy di Indonsia datang pada tahun 2010 diprakasai oleh Ernest Prakasa, Pandji Pragiwaksono, Raditya Dhika, Isman H. Suryaman. Stand Up Comedy biasa dikenal orang awam dengan Lawakan tunggal. Sebenarnya lawakan tunggal di Indonesia sudah ada di tahun 1970 yang kita kenal antara lainnya, Srimulat, Warkop DKI, Sersan Prambors. Tapi pada zaman tersebut belum dikenal dengan istilah-istilah Stand Up Comedy. Stand Up Comedy baru diperkenalkan lagi saat ada ajang SUCI di Kompas TV, lalu SUCA di Indosiar. Baru muncullah nama-nama komika yang sekarang sudah dikenal luas, antara lain : Cak Lontong, Cing Abdel, Mo Siddik, Soleh Solihun, Adriano Qolbi, Mongol Stress, Kiky Syaputri, Boris Bokir, Marshel Widianto, Popon Kerok, Arie Keriting, Dzawin Nur, Ebel Cobra, Boah Sartika, Oki Rengga, Dodit Mulyanto dan lain sebagainya.
Didalam komunitas Stand Up, kita juga mengenal yang namanya Open Mic. Salah satu acara yang harus didatangi setiap komika yang bergabung didalamnya.Â
Open Mic adalah nama acara yang diselenggarakan komunitas-komunitas Stand up yang tergabung dalam komunitas Stand Up Indonesia dibawah naungan beberapa founder SUCI Kompas TV, untuk ajang latihan Stand Up didepan umum. Lokasinya pun berbeda-beda, waktunya pun menyesuaikan daerah masing-masing. Komunitas Stand Up di Indonesia sudah menaungi beberapa komunitas per daerah didalamnya dan sangat banyak, mereka membuka acara Open Mic ini 1x setiap minggu. Dari daerah Jakarta, kita bisa menemukan daerah pusat, dia mempunyai komunitas Stand Up Indo Jakpus, lalu daerah selatan, dia mempunyai komunitas Stand Up Indo Jaksel, lalu ada lagi daerah utara, dia mempunyai komunitas Stand Up Indo Jakut, begitu juga dengan Jaktim dan Jakbar. Mereka masing-masing mendirikan komunitas ini dengan nama depannya, "Stand Up Indo" lalu dibelakang ditambahkan nama daerahnya masing-masing. Pada komunitas Stand up indo, ini, masing-masing memiliki ketua dari komunitas daerah. Untuk Stand Up Indonesia nya sendiri saat ini di kepalai oleh Pak Adjis Doa ibu. Biasa dipanggil dengan anak-anak, pak Presiden.Â
Berbeda dengan Comika ID, Markas Comika. Markas ini ada di daerah Jl Wijaya I, Jakarta Selatan yang kebetulan berdekatan dengan rumah saya. Markas ini didirikan bang Pandji Pragiwaksono. Saya kurang paham bagaimana sejarahnya, karena saya sendiri belum pernah bertemu langsung dengan beliau. Comika ini sendiri mempunyai karyawan layaknya sebuah kantor. Mereka juga menjual digital download acara para komika yang sudah mengadakan show nya sendiri. Banyak dari show komika yang di sponsorin oleh Comika ID ini sendiri. Jika penasaran bisa langsung buka di https://comika.id/
Selain Stand Up Indo, kita juga mungkin pernah mendengar yang namanya Ketawa Comedy Club. Ketawa ID ini berada di bawah naungan mas Mo Sidik, lokasinya sendiri berada di Jakarta Selatan, tepatnya di Jl Pangeran Antasari, Jakarta Selatan. Jika ingin tau lebih lanjut bisa langsung di buka di webnya ya ada di http://ketawa.idÂ
Ada juga Stand Up yang menggunakan bahasa Inggris, komunitas ini pun banyak dimiliki di Indonesia. Yang saya tau ada di Jakarta dan di Bali, untuk lokasi lainnya saya kurang paham. Saya juga tergabung didalam Stand Up bahasa Inggris ini di Jakarta, kebetulan tempat Open Mic atau latihannya sama dengan tempat Ketawa Comedy Club. Yang dikenal dengan Batavia Jokers, salah satu komunitas yang dibuat oleh teteh Ligwina Hartanto. Batavia Jokers mempunyai banyak sekali komika yang tergabung didalamnya, salah satu yang dikenal adalah teteh Ligwina Hartanto sendiri. Siapa yang tidak kenal sama beliau, beliau adalah komedian yang sangat dikenal dengan bahasa Sunda nya, kebetulan dia adalah wanita berdarah Arab Sunda. Teteh Ligwina Hartanto sendiri juga seorang artist yang sudah bermain didalam beberapa film layar lebar, tapi pekerjaannya adalah seorang konsultan keuangan.
Di Bali juga ada komunitas stand up yang menggunakan bahasa Inggris seperti Batavia Jokers, sangat banyak komunitas disana tapi kebetulan saya pribadi belum pernah datang atau mengenal komunitas tersebut. Salah satu yang datang dari sana adalah komika SUCI X bernama Annie Yang, Christian Giaccobe yang biasanya dikenal dengan Chris Bule.Â
Setiap tahun Stand Up Comedy Indonesia menggelar acara yang bernama "Pesta Rakyat" untuk menampilkan komika-komika pilihan yang sudah pastinya lucu, acara ini mempunyai beberapa panggung yang akan ada di lokasi, kalau tidak salah ada 4 panggung kecil diluar dan 1 panggung besar didalam. Ada juga acara yang dinamakan "Jambore" untuk komika-komika menampilkan diri masing-masing dengan materi yang tentunya pasti lucu. Tidak hanya acara yang diadakan Stand Up Comedy Indonesia, banyak acara Stand Up yang diadakan Kompas TV dan beberapa channel lainnya setiap tahun. Acara ini adalah acara paling bergengsi diantara para komika. Hadiahnya pun tidak main-main, ada yang 10 juta, ada juga puluhan juta lainnya. Tergantung yang mengadakan acara tersebut. Acara-acara ini pun menjadi salah satu momen yang dihadiri banyak komika, mereka datang dari seluruh Indonesia berlomba untuk mendapatkan hadiah-hadiah tersebut. Biasanya pemenang-pemenang di acara ini, akan terus di panggil ke acara-acara TV lainnya. Tergantung bagaimana pembawaan dari komika itu, apakah dia mempunyai ciri khas tertentu yang bisa dibawakan atau tidak.
Stand Up Comedy Indonesia ini datang dari segala penjuru, dari segala usia juga segala bidang lainnya. Contohnya saja seperti seorang ibu-ibu rumah tangga yang memiliki talenta komedi dan menceritakan bagaimana frustasi hidupnya, ada juga seorang wanita yang sudah berstatus janda berkali-kali namun tidak pernah menemukan cinta sejati, ada juga seorang bapak yang anaknya banyak dan hanya bekerja ojek online, ada juga seorang bapak yang berstatus duda namun takut untuk melangkah kedepan karena trauma dengan hubungan sebelumnya, masih banyak lagi kisah-kisah sedih lainnya yang menjadikan seorang komika melepas masalahnya dengan komedi. Terlihatnya sangat mudah bukan, tapi itu tidak mudah. Apalagi untuk saya yang sudah tergabung tahun kemarin, sampai saat ini saya belum menemukan komedi didalam kesengsaraan hidup saya. Bukan main susahnya.
Untuk orang-orang yang belum mengenal apa itu Stand Up Comedy, boleh mencoba untuk berkenalan dulu di lokasi masing-masing, karena setiap daerah dan lokasi mempunyai komunitasnya. Jika memang benar-benar tertarik, sangat dibolehkan untuk langsung bergabung dan menampilkan materi yang dimiliki.
Materi tersebut biasanya datang dari keresahan, bisa dari pengalaman hidup, bisa jadi keresahan kita melihat sesuatu, keresahan kita mengalami sesuatu, banyak hal yang dapat dijadikan materi tergantung bagaimana cara kita menuangkannya didalam tulisan lalu membawakannya saat latihan di panggung-panggung Open Mic. Tentu tidak langsung menjadi komika, pasti ada latihan-latihan dan proses yang harus ditempuh sebelumnya. Ada yang cepat dan lama, itu semua tergantung dari pribadi masing-masing dan mungkin juga Takdir nya. Materi tersebut biasanya dipakai dalam beberapa menit di panggung, minimal 3 menit dan maksimal 10 menit. Berbeda dengan materi untuk show yang biasanya bisa lebih dari itu, 45 menit atau 60 menit tergantung berapa jam akan diadakan show itu sendiri.
Kamu tidak perlu menjadi seorang sarjana ataupun profesor untuk menjadi seorang komika di Indonesia. Yang penting kita mempunyai niat yang kuat, konsisten, siap fisik dan mental serta benar-benar bersungguh-sungguh. Karena apapun itu namanya, jika kita bersungguh-sungguh pasti akan memetik sebuah hasil yang baik.Â
Istilah-istilah didalam Stand Up Comedy sangat banyak, saya akan menuliskan beberapa istilah yang selalu digunakan saja ya.
1. Set-up
Untuk membangun sebuah premis komedi, maka seorang komedian harus mengungkapkan atau mendeskripsikan situasi, baik singkat maupun panjang lebar.
Kemudian, setelah penonton terbawa pada suasana yang terbangun, mereka siap menerima komedi sebagai respon dan jawaban dari hal yang diungkapkan dan dideskripsikan. Hal tersebut dinamakan sebagai set-up.
Lihat juga:Perkara Roasting Jadi Gaduh, Kiky Saputri Bakal Temui Sule
2. Punchline
Punchline adalah bagian lucu dari sebuah lawakan. Punchline adalah respon dari sebuah deskripsi atau set-up yang sebelumnya disampaikan.
Keberhasilan dari sebuah punchline ditentukan dari seberapa kuat seorang komedian membangun dan menggiring pikiran penonton melalui set-up.
3. Bit
Bit adalah sebuah item komedi. Biasanya, bit juga disebut sebagai sebuah materi komedi. Dalam rangkaian sebuah penampilan stand-up comedy, seseorang merangkai beberapa bit.
Bit sendiri secara teori dan pada umumnya tersusun dari set-up dan punchline. Tapi, improvisasi seorang komedian memungkinkan dalam satu bit menghadirkan lebih dari satu punchline.
4. Roasting
Dilansir dari Liveabout, roasting mengacu pada teknik komedi mengolok-olok sesuatu, seseorang, atau hal apapun. Biasanya roasting memang jelas tertuju pada suatu objek yang disebutkan.
Olok-olok memang menjadi formula mudah untuk membangun sebuah lelucon, karena hal tersebut sebetulnya biasa dilakukan di keseharian. Namun, biasanya roasting diakhiri dengan bentuk penghormatan.
5. Act Out
Teknik komedi selanjutnya yang kerap digunakan seorang komedian adalah Act Out. Teknik ini adalah teknik memperagakan sesuatu untuk menyampaikan pesan dengan unsur komedi.
Biasanya Act Out dilakukan berlebihan, agar gerakan tersebut terlihat lucu dan penonton paham apa maksud komedi dari gerakan yang dilakukan.
6. Callback
Sebuah punchline biasanya bisa lucu berkali-kali jika konteksnya berulang, bahkan menjadi tambah lucu. Ketika seseorang mengambil punchline yang telah ia keluarkan, dan menyampaikannya ulang dengan konteks tertentu, itulah teknik callback.
Butuh kejelian untuk melakukan teknik callback. Pahit-pahit, punchline kedua yang dikeluarkan tidak jadi lucu karena konteksnya tidak terbawa, dan terkesan sebagai pengulangan semata.
7. Laugh per Minute (LPM)
LPM digunakan sebagai variabel penilaian untuk sebuah penampilan stand-up comedy. Artinya, berapa kali tawa yang terjadi dalam 1 menit menjadi tolak ukur sebuah penampilan stand-up comedy berhasil atau tidak.
Namun, istilah komedi pada artikel ini hanyalah teori. Pada dasarnya, komedi itu tentang lucu atau tidak. Selain itu, teori juga harus disesuikan dengan situasi yang tengah dihadapi, termasuk momen dan penonton.
Banyak komika yang datang dari keluarga broken home, ada juga yang datang dari keluarga baik-baik tapi depresi, masih banyak orang-orang mempunyai banyak keresahan didalam dirinya yang akan dibawa sebagai materi. Biasanya komika di nilai dari 80% pembawaan di panggung, 20% adalah materinya itu sendiri. Terlihat mudah, tapi itu sulit jika kita hadapi sendiri. Banyak dari komika yang terbentur dengan waktu latihan (Open Mic) dikarenakan jam kerja dan lain sebagaiya.Â
Terutama untuk komika perempuan, karena banyak dari acara-acara Open Mic (OPM) ini sendiri waktunya di malam hari, sementara selesainya pun waktunya tidak tentu, ada yang 3 jam selesai, ada juga yang sampai pagi baru selesai karena banyaknya pengunjung dan peserta yang ingin mencoba materinya tersebut. Maka dari itu, komika perempuan sangat minim sekali. Ada banyak komika tapi pasti akan terhambat jalan karir nya karena waktu tampil dan latihannya tidak menentu. Posting berikutnya saya akan menceritakan bagaimana komika perempuan bisa berhasil didalam Stand Up Comedy Indonesia.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H