Mohon tunggu...
Nada Pertiwi
Nada Pertiwi Mohon Tunggu... Full Time Blogger - blog tugas kuliah

Mahasiswa Ilmu Komunikasi Angkatan 2017 Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Jurnalisme Online di Dunia dan di Indonesia

18 September 2019   23:49 Diperbarui: 24 September 2019   13:11 19
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

147281-5d88e104097f3641ba7ec9c4.jpg
147281-5d88e104097f3641ba7ec9c4.jpg
Di sisi lain, pada tahun 1998, migrasi dari media cetak ke media online dilakukan karena media cetak saat itu dipegang dan diatur secara  penuh oleh pemerintah menjelang runtuhnya orde baru, sehingga media online menjadi media alternatif untuk menyebarkan informasi secara bebas kepada masyarakat.

Biaya investasi media online yang dirasa lebih murah dibandingkan biaya investasi dan biaya operasional pada media cetak menjadi faktor penyebab terjadinya migrasi media cetak ke media online.

Media online yang sebelumnya berpenampilan baku, seperti media cetak, berubah sejak hadirnya Detik.com pada 1998. Detik.com hadir dengan memberikan informasi secara real time yang kemudian  diikuti oleh portal media-media lain dan menyebabkan banyak situs berita baru bermunculan di antara tahun 2001 sampai 2003. Namun, sayang sekali situs-situs tersebut tidak dapat bertahan lama di dunia online karena ternyata biaya operasional media online cukup tinggi.

Republika.co.id, Kompas.com dan tempointeraktif.com menjadi situs yang tetap bertahan di tengah berjatuhannya media online. Hal tersebut terbantu karena ditopang oleh media induk cetak mereka yang besar dan masih banyak diminati oleh masyarakat.

Hadirnya kapanlagi.com pada 2003,  okezone.com pada 2007, vivanews.com pada 2008 di tengah masyarakat membuat situs-situs media online bangkit dan mulai bermunculan kembali. Persaingan tidak dapat dielak. Sehubungan dengan itu, Kompas.com dan tempointeraktif.com melakukan pembenahan pada situs dan format berita mereka. Tempointeraktif.com kemudian juga mengganti nama situs mereka mejadi Tempo.co.

Tidak sekedar memberi informasi, media online menambahkan fitur interaktif!

Seiring perkembangan teknologi yang terus bergerak maju, media-media online di atas tidak lagi hadir dengan hanya menyampaikan informasi kepada para pembacanya. Pembaca situs-situs tersebut kini dapat memberikan respon atau komentar terhadap berita yang dibacanya. Selain itu pembaca juga dapat bergabung dalam forum diskusi untuk saling terhubung dengan pembaca lain.

Sumber: Margianto, J.H dan Syaefullah,  A. Media Online: Pembaca, Laba, dan Etika. Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Indonesia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun