Arus komunikasi diagonal merupakan proses arus komunikasi yang berlangsung antar pegawai dengan tingkat kedudukan yang berbeda, keduanya tidak memiliki wewenang langsung. Sama seperti komunikasi vertikal, komunikasi diagonal di dalamnya juga terdapat 2 komunikasi yaitu:
a. Komunikasi diagonal ke bawah, maksudnya proses penyampaian komunikasi dari pejabat yang kedudukannya lebih tinggi kepada pejabat yang posisinya lebih rendah serta berbeda satuan unit kerjanya.
b. Komunikasi diagonal ke atas, maksudnya adalah arus informasi dari pejabat yang kedudukan posisinya lebih rendah kepada pejabat yang posisi kedudukannya lebih tinggi. Contohnya seperti arus komunikasi antar kasie koresponsdensi tapi dengan tingkat kedudukan yang berbeda, misalnya kasie koresponsdensi dari bagian tata usaha kepada bagian perbekalan di suatu perusahaan. (Suranto Aw, 2018:88-90)
Berdasarkan uraian tersebut, maka dapat disimpulkan antara komunikasi vertikal, horizontal dengan diagonal memiliki definisi yang berbeda. Jika arus komunikasi vertikal dengan jenjang struktur kedudukan yang berbeda, sementara komunikasi horizontal mempunyai posisi jabatan yang setingkat atau sejajar. Kemudian komunikasi diagonal berbeda dengan komunikasi horizontal, meskipun tingkat jabatannya sama namun pada diagonal ini arus komunikasinya menyilang. Misalnya pada diagonal seperti kepala bagian dengan kasie, sementara pada horizontal komunikasi dari kapala bagian dengan kepala bagian lainnya, atau dari satu karyawan kepada karyawan lainnya.
_____
Sumber (Daftar Pustaka) :
Aw, Suranto. 2018. Komunikasi Organisasi. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H