Mohon tunggu...
Nada Nadhifah
Nada Nadhifah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Freelance Content Writer

Jangan diliat aja, ayo saling follow dan saling membantu!

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Sabar Ya, Bu? Bungamu Akan Mekar Paling Akhir

28 April 2023   20:08 Diperbarui: 28 April 2023   20:11 200
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Setangkai bunga kuning yang mekar dengan sangat indah, dialah Nadya Azzahra | pexels: rahul pandit

Mentari menampakan cahayanya yang begitu terang dan terik, jalanan pun dipenuhi oleh banyak kendaraan yang berlari kesana kemari demi mengejar waktu. Begitupun dengan suara bising yang dihasilkan oleh roda kendaraan hingga suara-suara manusia.

Aku berjalan dengan cepat menuju ke sebuah gedung dimana acara akan dimulai, saat ini aku memakai pakaian kebaya terbaikku dengan sepatu pantofel. Hari ini adalah hari yang membuatku senang nan sedih, ya! Bahagia karena aku sudah lulus dan sedihnya karena aku akan berpisah dengan teman-teman sekolahku. Ah? Aku belum kenalan ya?

Perkenalkan, namaku Nadya Azzahra. Aku adalah siswa dari SMK Suka Maju di Jakarta namun kemarin adalah hari terakhirku memakai seragam hitam putih dan sekarang merupakan hari terakhir aku bertemu teman-temanku dalam urusan sekolah. Pastinya aku akan bertemu temanku dikemudian hari kok! Kami akan bertemu entah hanya bermain atau menjalankan kerjasama dalam satu pekerjaan, suatu saat.

Setelah aku memasuki gedung tersebut, aku melihat banyak sekali para siswa yang sudah duduk disana, kemudian aku pun mendatangi posisi duduk temanku. Kemudian kami pun berbincang ria. Banyak sekali obrolan yang kami bicarakan selama acara kelulusan wisuda dimulai, namun ada pertanyaan dari temanku yang mengganjal di benakku.

"abis ini, kamu mau kuliah atau kerja?"

Namun aku menjawabnya dengan tersenyum "lagi dipikir dulu"

Akhir acara, kami semua diminta untuk maju kedepan panggung sesuai nama urut absen kedatangan. Saat giliran namaku dipanggil pun tiba. Bagaimana perasaanku? Takut, degdegan, cemas. Mungkin terdengar lebay namun hal itu memang wajar dan manusiawi ketika berhadapan didepan banyak orang. Dengan memegang piagam dan toga pun aku berkata "terima kasih pak" kepada guruku, Setelah itu aku pun turun dari panggung dan menghampiri bangku teman-temanku.

Singkat cerita, setelah acara kelulusan. Kami pun mulai memasuki dunia kehidupan yang sesungguhnya. Dunia kami dimulai saat ini. Teman-temanku sedang sibuk merangkai masa depannya sementara aku pun juga begitu. Akhirnya aku melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.

Aku mulai mendaftar kuliah di salah satu universitas swasta, meskipun tidak terkenal namun aku berharap dengan ini aku bisa meraih cita-citaku setinggi langit dan membanggakan kedua orangtuaku. Ah berbicara orangtua, rasanya aku sedih. Selalu ingin menangis ketika mengingat mereka berdua.

Selama melaksanakan kuliah, aku berusaha semaksimal mungkin untuk belajar. Bahkan aku selalu belajar sebelum ujian ketika teman-temanku yang lain tidak belajar hingga ujian tiba. Alhamdulillah, hasilnya tidak mengecewakan. Aku pun mendapatkan nilai yang bagus selama ujian. Tetapi duniaku berantakan sejak terjadinya masalah di rumah dan di kuliah. Aku sempat merasa down, pusing dan stress akibat munculnya kedua masalah sekaligus, posisinya aku sudah menginjak semester 4 dimana tinggal 2 tahun lagi untuk menyelesaikan kuliah. Namun karena pikiranku tidak jernih dan langsung memutuskan sesuatu hal dimana aku ingin pindah kuliah. Keputusan yang benar-benar buruk, saat itu aku dilanda bingung, jika pindah, lantas memulai dari nol kembali? Hehe.

Setelah pindah, aku mencoba daftar kuliah di tempat yang berbeda dan aku mencoba untuk mendaftar di universitas negeri. Meskipun tidak yakin dikarenakan sebelumnya aku pernah mendaftar namun ditolak, kali ini aku mencobanya lagi. Dan I did it! Aku diterima.

Meskipun diterima pada pilihan kedua, aku bersyukur sebab kampus ini merupakan kampus yang aku impikan sejak SMK. Aku selalu berdoa pada Allah. Semoga aku bisa kuliah di tempat ini, ternyata Allah mengabulkan doaku.

Namun saat menginjak semester akhir sekarang ini, aku mulai cemas. Bukan hanya memikirkan skripsi tetapi aku melihat banyak teman sekolahku sudah melesat jauh. Mereka sudah lulus bahkan ada yang tidak kuliah dan memilih bekerja. Aku? Masih gini-gini aja.

Rasa sesal mulai menggerogoti tubuhku, bayangan-bayangan kata 'andai saja' dan 'bagaimana kalau', akhirnya pun kembali muncul. Namun aku berusaha memberikan semangat kepada diriku sendiri. Aku pasti bisa meskipun tertinggal jauh.

Ibu...

Aku minta maaf...

Karena...

Bungamu mekar paling akhir....

=======TAMAT/THE END=======

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun