Mohon tunggu...
Nada Nadhifah
Nada Nadhifah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Freelance Content Writer

Jangan diliat aja, ayo saling follow dan saling membantu!

Selanjutnya

Tutup

Worklife

Syarat Lowongan Kerja di Indonesia Semakin Aneh: Ada Loker tapi Gak Ada Kandidatnya!

24 Maret 2023   23:13 Diperbarui: 24 Maret 2023   23:23 2985
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi seorang wanita sedang mencari pekerjaan dan frustasi ketika melihat kualifikasi dari lowongan kerja | pexels: andrea piacquadio

Seiring dengan meningkatnya pertumbuhan manusia, semakin banyak pula tingkat persaingan di dunia kerja. Artinya semakin banyak tingkat pengangguran di Indonesia.

Dikutip dari data Badan Pusat statistik atau BPS, jumlah pengangguran di Indonesia mencapai 8,4 juta orang atau sekitar 5,86% dari total angkatan kerja nasional pada Agustus 2022. Hal ini mengartikan bahwa sebagian besar atau setengahnya dari total angkatan kerja nasional.

Banyaknya pengangguran yang ada, tentunya memiliki beberapa faktor yang menyebabkan mengapa angka pengangguran di Indonesia semakin tinggi. Salah satunya terdapat pada lowongan pekerjaan atau biasa disebut loker. Orang-orang yang mencari kerja akan melihat syarat dan ketentuan yang terdapat pada sebuah lowongan pekerjaan, entah ia mendapatkannya melalui media sosial atau informasi secara langsung melalui keluarga maupun kerabatnya.

Jika persyaratannya sesuai dengan kemampuan yang ia miliki, orang itu akan tertarik dan melamar kerja di perusahaan tersebut. Namun jika tidak sesuai, seseorang akan merasa insecure atau tidak percaya diri dengan kemampuan yang dimilikinya dan pada akhirnya ia akan mencari lowongan atau loker lagi sesuai dengan skill yang ia miliki. Maka dari itu, faktor persyaratan kerja yang kebanyakan menghambat orang-orang untuk melamar kerja atau memasukan berkas ke perusahaan tersebut.

Berdasarkan survei langsung dan dari teman-teman saya, rata-rata info lowongan kerja yang saya lihat, banyak persyaratan yang tidak masuk akal bahkan calon kandidat dituntut untuk melakukan pekerjaan serba bisa. Dalam arti disini adalah mengerjakan pekerjaan diluar jobdesk yang ia lamar.

Misalnya ada info lowongan pekerjaan di instansi A jobdesknya sebagai 'Content Creator', dengan syarat dan kualifikasi sebagai berikut:

- Mampu berkomunikasi dengan baik 

- Min SMA/SMK/S1 

-Min pengalaman 1 tahun 

- Max 25 tahun 

- Memiliki rasa percaya diri didepan kamera 

- Memiliki pengetahuan bahasa pemrograman C++, Java, HTML dsb

Dari contoh tersebut, untuk persyaratan terakhir sangat tidak sesuai dengan jobdesk yang ada. Karena content creator tugasnya adalah membuat sebuah konten, entah itu konten foto, video maupun tulisan. Memang betul, content creator harus bisa percaya diri didepan kamera namun tidak melulu content creator harus tampil didepan kamera. Kembali lagi pada inti topiknya, untuk bahasa pemrograman seharusnya masuk kedalam jobdesk 'programmer' atau anak TI bukan diserahkan kepada content creator. Ibarat ingin membeli kue harus ke toko kue bukan ke toko baju. Jadi syarat tersebut sangatlah tidak nyambung. 

Selain itu, saya pernah melihat sebuah video TikTok milik seorang pengguna. Beliau memperlihatkan lowongan kerja yang tidak qualified, yaitu diantaranya mencantumkan latar belakang keluarga dan refrensi yang mana hal tersebut tidak perlu dicantumkan karena tidak terlalu penting.

Kualifikasi atau persyaratan lowongan kerja yang tidak masuk akal | Screenshoot video TikTok: @regadhiprana
Kualifikasi atau persyaratan lowongan kerja yang tidak masuk akal | Screenshoot video TikTok: @regadhiprana
Jika kita bandingkan, loker di Indonesia dengan yang ada diluar negeri misalnya negara Amerika. Mereka malah hanya mencantumkan 1 persyaratan saja pada lowongan pekerjaan. Contohnya, jobdesk 'video editor'. Jika di Amerika, mereka hanya membutuhkan seseorang yang bisa menguasai Adobe After Effect dan Adobe Premiere Pro. Sedangkan di Indonesia pastinya mencantumkan syarat harus bisa menguasai; Adobe After Effect, Adobe Premiere Pro, Adobe Photoshop, Adobe Flash, Digital Marketing, SEO, Menguasai bahasa pemrograman, Adobe Animasi, Microsoft Word, Microsoft Excel dan aplikasi lainnya.

Ilustrasi perbandingan kualifikasi dan persyaratan kerja negara Amerika dan Indonesia dengan jobdesk video editor | Twitter: fal.
Ilustrasi perbandingan kualifikasi dan persyaratan kerja negara Amerika dan Indonesia dengan jobdesk video editor | Twitter: fal.
Hal ini yang membuat calon pelamar yang melihatnya akan terkejut dan tidak percaya diri lalu memutuskan untuk tidak mengambil jobdesk tersebut atau kemungkinan bisa mencari loker yang lain dan lebih parahnya berhenti mencari karena ia merasa rata-rata loker di Indonesia persyaratan dan kualifikasinya kurang lebih seperti itu yaitu banyak sekali.

Maka kesimpulan dari uraian tersebut yakni semakin lama loker di Indonesia semakin banyak kualifikasinya padahal hanya membutuhkan satu orang saja yang bekerja pada jobdesk tersebut, jadi kita harus meningkatkan value dan skill kita lebih banyak lagi. Jangan berfokus pada satu bidang saja tetapi alangkahbaiknya kita mencoba hal baru yang masih bisa dibutuhkan di dunia kerja saat ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun