Mohon tunggu...
Nada Nadhifah
Nada Nadhifah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Freelance Content Writer

Jangan diliat aja, ayo saling follow dan saling membantu!

Selanjutnya

Tutup

Worklife

Syarat Lowongan Kerja di Indonesia Semakin Aneh: Ada Loker tapi Gak Ada Kandidatnya!

24 Maret 2023   23:13 Diperbarui: 24 Maret 2023   23:23 2985
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

- Memiliki pengetahuan bahasa pemrograman C++, Java, HTML dsb

Dari contoh tersebut, untuk persyaratan terakhir sangat tidak sesuai dengan jobdesk yang ada. Karena content creator tugasnya adalah membuat sebuah konten, entah itu konten foto, video maupun tulisan. Memang betul, content creator harus bisa percaya diri didepan kamera namun tidak melulu content creator harus tampil didepan kamera. Kembali lagi pada inti topiknya, untuk bahasa pemrograman seharusnya masuk kedalam jobdesk 'programmer' atau anak TI bukan diserahkan kepada content creator. Ibarat ingin membeli kue harus ke toko kue bukan ke toko baju. Jadi syarat tersebut sangatlah tidak nyambung. 

Selain itu, saya pernah melihat sebuah video TikTok milik seorang pengguna. Beliau memperlihatkan lowongan kerja yang tidak qualified, yaitu diantaranya mencantumkan latar belakang keluarga dan refrensi yang mana hal tersebut tidak perlu dicantumkan karena tidak terlalu penting.

Kualifikasi atau persyaratan lowongan kerja yang tidak masuk akal | Screenshoot video TikTok: @regadhiprana
Kualifikasi atau persyaratan lowongan kerja yang tidak masuk akal | Screenshoot video TikTok: @regadhiprana
Jika kita bandingkan, loker di Indonesia dengan yang ada diluar negeri misalnya negara Amerika. Mereka malah hanya mencantumkan 1 persyaratan saja pada lowongan pekerjaan. Contohnya, jobdesk 'video editor'. Jika di Amerika, mereka hanya membutuhkan seseorang yang bisa menguasai Adobe After Effect dan Adobe Premiere Pro. Sedangkan di Indonesia pastinya mencantumkan syarat harus bisa menguasai; Adobe After Effect, Adobe Premiere Pro, Adobe Photoshop, Adobe Flash, Digital Marketing, SEO, Menguasai bahasa pemrograman, Adobe Animasi, Microsoft Word, Microsoft Excel dan aplikasi lainnya.

Ilustrasi perbandingan kualifikasi dan persyaratan kerja negara Amerika dan Indonesia dengan jobdesk video editor | Twitter: fal.
Ilustrasi perbandingan kualifikasi dan persyaratan kerja negara Amerika dan Indonesia dengan jobdesk video editor | Twitter: fal.
Hal ini yang membuat calon pelamar yang melihatnya akan terkejut dan tidak percaya diri lalu memutuskan untuk tidak mengambil jobdesk tersebut atau kemungkinan bisa mencari loker yang lain dan lebih parahnya berhenti mencari karena ia merasa rata-rata loker di Indonesia persyaratan dan kualifikasinya kurang lebih seperti itu yaitu banyak sekali.

Maka kesimpulan dari uraian tersebut yakni semakin lama loker di Indonesia semakin banyak kualifikasinya padahal hanya membutuhkan satu orang saja yang bekerja pada jobdesk tersebut, jadi kita harus meningkatkan value dan skill kita lebih banyak lagi. Jangan berfokus pada satu bidang saja tetapi alangkahbaiknya kita mencoba hal baru yang masih bisa dibutuhkan di dunia kerja saat ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun