Mohon tunggu...
nadalfizahra
nadalfizahra Mohon Tunggu... Mahasiswa - Penulis

Karena kamu butuh banyak pengetahuan baru untuk dipelajari, jadi mari belajar bersama!!!

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Juang Tak Terhenti

22 Juli 2022   09:12 Diperbarui: 22 Juli 2022   09:24 199
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
JuangTakTerhenti-220722

"Tadi bilang disamakan. Sekarang malah ingin pesan beda. Gitu aja terus sampe kenyang makan janji palsu," wajah Lily sudah tidak dapat dikondisikan dan memilih meluapkan kekesalannya.

Hana tertawa sekejap, "Hehe maafkan diri saya yang imut, cantik, dan menggemaskan ini sehingga daku  membuatmu marah diikuti rasa kesal yang berkepanjangan, sist" senyum kemenangan terlihat di wajah Hana.

Lily tak menjawab lagi. Segera ia berjalan untuk memesan makanan dan memutuskan untuk memesankan Hana camilan pilihannya. Jika Hana protes, Lily tak akan peduli. Toh, dirinya telah memberikan waktu pada Hana untuk memilih dan berujung pada kebingungan sendiri. Daripada menunggu Hana mendapatkan hidayah akan membeli makanan apa lebih bai kia saja yang memutuskan untuk gadis omnivora itu, pemakan segalanya lebih tepat.

Lily melangkah kembali ke hadapan Hana membawa nomor antre.

"So? Apa yang mendasari pertemuan kita kali ini?" Tanya Hana to the point.

Dibalik sikap Hana yang terkadang masih kekanakan, ada salah satu sifat baik Hana. Sikap perhatian yang tak pernah pudar. Hana akan menanyakan secara langsung jika ia merasa ada bermasalah dalam diri temannya.

Senyum meluap seketika. Tawa yang menghiasi suasana perlahan memudar berganti sorot mata sendu. Wajah lelah Lily tak bisa dideskripsikan. Jiwa ceria seakan berganti kekosongan hati. Seperti sedang memendam beban. Guratan kesedihan masih terlihat jelas di wajah manisnya. Hana lebih memilih untuk diam meski sedikit ia memiliki insting terhadap apa yang terjadi. Hana memberikan ruang kepada Lily untuk memulai cerita tanpa ada desakan.

Hana dan Lily berteman baik sejak enam tahun yang lalu. Mereka dipertemukan dalam kesempatan menghadiri seminar kesehatan di salah satu universitas sebagai delegasi ektrakulikuler PMR---Palang Merah Remaja di SMA Kebangsaan. Setelah kegiatan yang berlangsung selama tiga hari tersebut, mereka semakin dekat dan di cap sebagai kembar tak sedarah oleh teman-temannya. Dengan slogan, "dimana ada Hana, disitu ada Lily". Satu sekolah pun hafal dengan kedekatan mereka. Tak jarang keduanya beberapa kali menjuarai perlombaan di bidang akademik maupun non-akademik sehingga di nobatkan menjadi bagian dari siswa berprestasi ketika hari kelulusan tiba.

"Aku merasa gagal, Na. Aku merasa semua yang aku perjuangkan sia-sia. Kayak apa ya, sulit buat dijelaskan. Kamu paham kan maksudku? Apa karna aku terlalu berharap untuk menjadi nomor satu makanya Allah belum mentakdirkan aku untuk menjadi pemenangnya? Tapi aku sudah berusaha dengan batas maksimal yang bisa aku berikan untuk lomba bergengsi ini, Na" Serak putus asa terdengar jelas di telinga Hana. Terlihat Lily masih berusaha untuk tidak meneteskan air mata. Kantong mata Lily bersua bahwa dirinya menghabiskan separuh malam untuk meluapkan emosi. Hana terlalu paham untuk kebiasaan Lily jika sedang bersedih.

Hana menatap Lily sedang menunduk. Hana jelas merasakan apa yang Lily rasakan. "Ly. Aku tahu ini gak mudah bagi kamu, tapi---"

Ucapan Hana terhenti. Seorang pelayan sedang mengantarkan pesanan mereka. "Maaf mengganggu waktunya, Kak. Izin meletakkan makanan dan minuman kakak sekalian," pelayan tersebut meletakkan makanan ke meja Hana dan Lily. "Apakah sudah sesuai kak pesananya? Atau masih ada pesanan yang belum kami sajikan, Kak?" tanya pelayan tersebut ramah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun