Masa sekolah memang di rasa sangat sulit untuk di jalani, pada masanya. Berbagai permasalahan cinta, persahabatan, bahkan keluarga akan dimasukkan ke dalam hati dan pikiran, yang membuatnya stress atau lebih.
Tak terkecuali dua orang ini. Sebut saja mereka 'Dua Natrium'. Bukan semacam kisah yang dilalui bersama oleh dua teman atau sahabat dari awal hingga akhir, melainkan cara mereka melalui berbagai hal yang dirasa menyakitkan dalam hidup.
Mereka satu sekolah ketika berada di bangku SMP. Tidak ada masalah apapun. Bukan, yang tepat adalah tidak ada masalah yang 'dipikirkan' dalam-dalam. Semua berjalan layaknya orang biasa yang ingin menjalani kehidupan dengan tenang tanpa dibuat pusing.
Namun, mungkin itulah yang menjadi pemicu masalah yang akan datang ke depannya. Sewaktu berada di SMP ini, Natrium 1 memiliki masalah keluarga yang berat, sedangkan Natrium 2 terkadang di bully oleh teman-temannya. Ketika masalah datang, mungkin air mata akan mengalir dalam beberapa menit atau jam, namun setelahnya sudah. Masalah selesai.
Mereka pun menginjak bangku SMA. Sekarang, mereka berpisah. Namun, di persatukan kembali satu tahun setelahnya. Apa yang terjadi?
Natrium 1 menjalani hari-harinya yang biasa, berangkat sekolah, belajar, lalu pulang. Terkadang, Ia masih belajar giat seorang diri di dalam kelas ketika semua murid telah pulang. Benar, Natrium 1 ini sangat pendiam dan suka akan kesunyian. Awal yang indah, ia selalu membayangkan akan kehidupan yang biasa semasa di SMA, nilai bagus, murid teladan, dan aktif.
Tidak terlalu lama, hal-hal tersebut mulai hilang. Keinginannya semakin hari semakin pudar. Ia menjadi memikirkan masalah keluarganya yang terus memburuk hingga mempertanyakan untuk apa kehadirannya dalam keluarga tersebut.
Namun masalah itu selalu Ia pendam dan terus ditahan, Ia harus terus belajar agar tetap mendapatkan nilai baik dan masuk ke salah satu universitas dalam atau luar negeri.
Natrium 2 pun demikian, menjalani hari-hari yang biasa lalu berubah setelah beberapa bulan berada di sekolahnya. Dia juga mengalami pem-bully-an. Setelah Ia bergabung di OSIS, banyak kekerasan di dalamnya, Ia tidak sanggup menghadapinya dan menganggap itu sudah bukan hal yang wajar. Karena telah mengalami hal serupa sejak SMP, Ia menjadi terus berpikir dan memendam dalam hati dan hal tersebut akhirnya membuatnya depresi.
Bisa dibilang, Natrium 2 ini fanatik dengan berbagai hal dari Jepang, mulai dari anime, cosplay, dan sejenisnya. Jadi, beberapa menganggap bahwa ia terlalu terbawa akan hal-hal yang ada di dalamnya, seperti depresi, kesendirian, menyakiti diri, sampai bunuh diri. Namun, hal tersebut disalahkan, keadaannya diakibatkan dari lingkungannya yang sudah tidak bisa ia kendalikan.
Selama semester dua, Natrium 2 tidak masuk sekolah ataupun menjalani ujian, otomatis Dia harus pindah ke sekolah. Dan, ya, Ia pindah ke sekolah Natrium 1 dan mengulangi pelajaran satu tahun. Sekarang mereka menjadi berteman kembali, namun berbeda dari yang dulu karena mereka harus menjadi kakak dan adik kelas.