Menjalani kehidupan tanpa merusak lingkungan menjadi sangat sulit dilakukan belakangan ini. Berbagai benda yang kita pakai, kebanyakan cepat berakhir di tempat pembuangan atau di lingkungan sekitar yang dapat mencemari air dan tanah.
Hal tersebut diakibatkan oleh benda-benda sekali pakai yang kita pilih dan kita beli. Memang, kita memilih mereka karena praktis ataupun harga yang terjangkau. Namun, hal tersebut sangat berdampak buruk bagi lingkungan dan alam. Kita juga tidak tahu, akan bagaimanakah kondisi alam kita beberapa tahun yang akan datang.
Kita, seorang wanita yang memiliki peran penting dalam mengatur beragam benda di rumah tangga sebisa mungkin mengubah pola pikir dan beralih menggunakan barang-barang yang ramah lingkungan. Tak terkecuali pembalut yang sering kita pakai 6 sampai 8 hari selama satu bulan. Saatnya kita mengganti pembalut sekali pakai kita dengan menspad atau pembalut kain yang dapat dipakai berulang kali.
Lalu mengapa kita harus melakukannya? Apakah hanya untuk menjaga lingkungan kita? Tentu tidak. Jadi, ini dia beberapa alasan kita harus beralih ke pembalut kain ini.
"Yang kamu lakukan saat ini bukan hanya memberi dampak pada dirimu sendiri namun pada lingkungan sekitarmu, pun juga pada generasi masa depanmu, yang tak lain adalah anak cucumu sendiri." -Nada Heppy
Ramah lingkungan
Pembalut sekali pakai yang sering kita beli di toko sangat sulit untuk diurai di alam, yaitu membutuhkan waktu 500 sampai 800 tahun lamanya. Satu buah pembalut pun setara dengan 4 kantong plastik. Coba bayangkan, dalam setahun sudah berapa buah pembalut sekali pakai yang kita pakai, dan akan sampai kapankah pembalut itu dapat terurai dengan maksimal?
Berbeda dengan pembalut sekali pakai, menspad sangatlah ramah lingkungan dan dapat dipakai berulang kali selama 2 hingga 7 tahun. Hanya terdapat mikrofiber di dalamnya yang berdampak sedikit pada lingkungan.
Tidak membuat iritasi
Banyak sekali bahan-bahan kimia di dalam pembalut sekali pakai yang tidak kita ketahui, yang mana inilah penyebab utama daerah kewanitaan mengalami iritasi saat mengalami haid.
Dikutip dari Sustaination, terdapat phthalates untuk menghaluskan pembalut, dioxin untuk menyerap darah haid dan sebagai pemutih kapas, chloroethane sebagai pemutih yang digunakan pada styrofoam, styrene yang digunakan pada ban mobil, acetone yang digunakan pada pembersih kutek, chloromethane yang digunakan pada pemurnian minyak bumi, dan pesticide serta herbicide yang terdapat di dalam katun.
Sangat banyak bukan? Dibandingkan dengan menspad, bahan yang digunakan oleh pembalut kain ini tidak menggunakan bahan kimia yang berbahaya dan tidak membuat daerah kewanitaan mengalami iritasi. Apakah kamu masih yakin untuk tetap menggunakan pembalut sekali pakai sampai disini? Yuk simak alasan selanjutnya.
Harga terjangkau
Pernahkah kamu merasa bahwa membeli pembalut kain sangatlah mahal dibandingkan membeli pembalut sekali pakai yang dengan harga belasan ribu rupiah sudah mendapatkan 20-30 buah? Aku pastikan bahwa itu salah besar. Mari kita mentotal ini bersama-sama.
Dalam kurun waktu satu tahun, kebutuhan menggunakan pembalut kain kurang lebih sekitar 12 buah, sedangkan untuk pembalut sekali pakai adalah 240 hingga 300 buah. Jika ditotal, untuk pembalut kain hanya memakan biaya kurang lebih Rp 180.000 saja per tahun, sedangkan pembalut sekali pakai sekitar Rp 140.000 hingga Rp 600.000 per tahunnya.
Namun, coba kita jangkau lebih jauh lagi menjadi 10 tahun ke depan. Kita membutuhkan 2400-3000 buah pembalut sekali pakai, sedangkan untuk menspad hanya sekitar 24 buah. Maka biaya yang diperlukan untuk sekedar membeli pembalut sekali pakai mencapai 1,4-6 juta rupiah, sedangkan menspad hanya sekitar Rp 600.000 saja.
Jadi, bagaimana? Apakah masih dirasa cukup mahal untuk membeli pembalut kain? Memang mungkin kita mengeluarkan uang belasan ataupun puluhan hanya untuk satu pembalut kain, namun jika dapat digunakan selama setahun bahkan lebih, maka harga tersebut sangatlah cocok dan terjangkau.
Tahan lama
Ketika memilih untuk menggunakan menspad, maka hanya dengan 24 buah kita dapat menggunakannya selama hampir 10 tahun lamanya. Ya, karena pembalut kain sangat tahan lama dan tidak mudah rusak ataupun tidak layak pakai.
Pembalut yang sekali pakai mungkin hanya bertahan 3 hingga 6 jam saja, selanjutnya akan berakhir di tempat pembuangan sampah maupun sungai yang dapat mencemari lingkungan tersebut.
Jadi, apakah kamu masih yakin untuk tetap menggunakan pembalut sekali pakaimu? Yuk tetap jalani polah hidup sehat dan mulai perhatian akan lingkungan sekitar. Mulai dari diri sendiri, dan mulai dari sekarang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H