4.Psikosis:
Psikosis adalah seseorang yang mengalami gangguan delusi dan halusinasi. Kondisi ini menyebabkan seseorang kesulitan untuk membedakan kenyataan dan imajinasi. Psikosis juga dapat membuat penderita berbicara tidak masuk akal serta berperilaku tidak sesuai dengan suatu kondisi yang sedang terjadi.
Beberapa alasan mahasiswa baru perlu menyeimbangkan aktivitas perkuliahan, magang, dan kegiatan organisasi:
1.Agar tidak stres:
Mahasiswa baru tentunya masih harus beradaptasi di dunia perkuliahan, untuk itu mahasiswa baru harus dapat menyeimbangkan aktivitas-aktivitasnya.
2.Agar tugas cepat selesai dan tidak terbengkalai:
Banyaknya tugas dari perkuliahan, magang, dan kegiatan organisasi dapat berpotensi untuk tidak selesai. Tugas-tugas tersebut berpotensi terbengkalai jika mahasiswa tidak dapat menyeimbangkan aktivitasnya.
3.Agar memiliki waktu luang:
Mahasiswa pasti ingin memiliki waktu untuk dirinya sendiri (me time) atau memiliki waktu berkumpul bersama keluarga (quality time) di sela-sela kesibukannya.
4.Agar tidak mudah sakit:
Tubuh dapat kelelahan bahkan jatuh sakit jika terlalu banyak aktivitas dan kurang waktu istirahat, tidak terkecuali mahasiswa.
Dampak jika mahasiswa baru tidak dapat menyeimbangkan aktivitas perkuliahan, magang, dan kegiatan organisasi:
1.Stres dan depresi
Mahasiswa baru dapat merasa stres dan depresi akibat terbebani tugas dan aktivitas bila tidak dapat menyeimbangkan aktivitas nya.
2.Tugas tidak cepat selesai dan terbengkalai
Mahasiswa baru akan kesulitan menyelesaikan tugas dan aktivitas yang bertabrakan jika tidak berusaha menyeimbangkan nya.
3.Terlalu sibuk dan tidak memiliki waktu luang
Mahasiswa baru tidak akan memiliki waktu luang (me time dan quality time) jika tidak bisa menyeimbangkan aktivitas-aktivitasnya. Mereka akan cenderung menyendiri (individualis) karena banyaknya tugas dan aktivitas yang perlu di selesaikan nya.
4.Mudah sakit
Mahasiswa baru yang tidak bisa menyeimbangkan aktivitasnya akan merasa lelah bahkan mudah jatuh sakit karena terlalu memaksakan tubuh dan pikiran mereka untuk menyelesaikan aktivitas-aktivitasnya tersebut.