Mohon tunggu...
Nadaa pitriaa
Nadaa pitriaa Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswi Universitas Islam Negeri Sumatera Utara

Bermanfaat untuk Umat

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Ilmuwan Matematika Islam dalam Membangun Peradaban Gemilang

5 Januari 2021   08:58 Diperbarui: 5 Januari 2021   09:00 995
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Ilmuwan Matematika Islam dalam Membangun Peradaban Gemilang.

Pada zaman sekarang Mendengar kata "matematika" menjadi hal yang menakutkan dan membosankan,karena kita menganggap matematika adalah hal yang ribet,walaupun yang kita ketahui matematika itu lebih abstrak dipelajari tapi,kamu harus tahu loo,ilmu lain itu butuh matematika sedangkan ilmu matematika bisa berdiri sendiri tanpa bantuan ilmu lain,yang kita anggap bahwa rumus rumus yang kita pelajari sekarang itu tidak ada manfaatnya?uups jaa bengan salah rumus rumus yang kita pelajari itu sangat berpengaruh dalam segala bidang dan jugabermanfaat untuk kehidupan dan kemajuan peradaban,seperti kita ketahui bahwa dalam peradaban Islam yang gemilang terdapat ilmuwan yang luar biasa,seperti Al Khawarizmi,Abu Wafa al Bawzajani,Abu Kamil Syuja,Al Jauhary,Al Khuyandi,Al Karaji,Abu Nasr Mansur.Al khanzi dll yang berpengaruh dalam membangun peradaban sampai sekarang, Mereka semua sangat berjasa bagi perkembangan ilmu matematikayang pada akhirnya menjadi dasar filosofi untuk mengembangkan cabang-cabang ilmu pengetahuan baru baik dibidang pertanian, peternakan, kedokteran, ekonomi, pendidikan, teknologi dll. Oleh karena itu matematika merupakan subjek yang sangat penting dalam sistem pendidikan di seluruh negara di dunia ini.

 Matematika  selama berabad abad lamanya telah hadir dalam semua aspek kehidupan kita.Matematika menjadi panduan dan sekaligus sebagai sumber dari setiap pemecahan masalah, mulai dari masalah-masalah yang terkait dengan ekonomi, politik, budaya, sosial, keagamaan dan lain-lain.Matematika juga merupakan induk dari segala macam ilmu beserta cabang-cabangnya, sehingga dalam setiap ilmu yang kita pelajari, akan kita akan bertemu dengan matematika. Kata matematika berasal dari bahasa Yunani yaitu "mathema" yang berarti pengetahuan, pemikiran, pembelajaran (Wikipedia, diakses pada tanggal 17 Agustus 2017).

Pada saat ini, Ilmu matematika telah berkembang seiring dengan perkembangan peradaban umat manusia. Sejarah  ilmu pengetahuan telah menempatkan matematika pada bagian puncak hierarki ilmu pengetahuan

Tidak diragukanlagi bahwa bangsa Arablah yang telah mengembangkan konsep nol sehingga memberikan kemudahan tidak terbatas bagi kita dalam proses menghitung. Para ahli matematika memandang nol sebagai penemuan paling besar yang dikenal umat manusia.Ketika umat Islam mengembangkan angka kosong (nol), mereka menggambarkannya dengan lingkaran di mana titik menjadi pusatnya. Di Masyriq (yang dimaksud adalah Mesir dan negcri-negeri muslim yang terdapat di sebelah timurnya), mereka memelihara titik (pusat lingkaran) dan menggunakannya bersama angka-angka mereka: Sedangkan di Magrib (yaitu negeri-negeri muslim di sebelah barat Mesir, termasuk Andalusia), mereka memelihara lingkaran tanpa pusatnya, yaitu titik (Mohamed, 2001).

Hebatnya angka nol mempunyai berbagai keistimewaan.terpenting di antaranya adalah penemuan pecahan desimal yang membantu dalam pcnciptaan komputer, misalnya. Sejarawan Jerman terkenal bernama Luky, mengakui dalam Sejarah Matematika bahwa penciptaan pecahan desimal harus dinisbatkan kepada ilmuwan matematika muslim terkenal, Jamsyid bin Mahmud Ghiyatsuddin al-Kasyi, yang meninggal tahun 1436 Masehi. Ia adalah seorang matematikus sekaligus juga astronom. Di antara buku-bukunya adalah Miftah al-Hisab dan Ar-Risalah al-Muhithah, tetapi Orang-orang Barat mengklaim secara fanatik bahwa ilmuwan Belandalah yaitu Simon Stephen (993 H) yang telah menemukan pecahan decimal

Sekarang ini terdapat konsensus di kalangan para sejarawan sains dan matematika bahwa pecahan desimal berasal dan penemuan para ilmuwan muslim. Juga ditemukan dalam Ar-Risalah al-Muhithah oleh al-Kashi hubungan antara lingkaran bola dan garis tengahnya yang ia sebut dengan , dengan pecahan decimal. Umat Islam juga menggunakan pecahan dalam proses penghitungan. Mereka membawanya Andalusia pada abad yang sama ketika angka Arab dengan nolnya dibawa ke Eropa oleh Leonardo Fibonacci, orang Italia, yang hidup antara tahun 1225-1270 M. Fibonacci mempelajari matematika dan para ilmuwan muslim terkenal. Ayahnya adalah seorang pedagang yang berhubungan dengan umat Islam.Fibonacci ini yang telah menyelamatkan Eropa.Banyak sejarawan dalam ilmu-ilmu matematika yang memandang bahwa dengan penggunaan angka Arab beserta nolnya, akan memudahkan penghitungan

Matematika dibagi menjadi 4 yaitu Aritmatika,Aljabar,Trigonometri,Geometri. Di era Generasi penerus Al-Khawarizmi, misalnya Al-Mahani (lahir tahun 820), Abu Kamil (lahir tahun 850) memusatkan penelitian pada aplikasi-aplikasi sistematis dari aljabar.Misalnya aplikasi aritmetika ke aljabar dan sebaliknya, aljabar terhadap trigonometri dan sebaliknya, aljabar terhadap teori bilangan, aljabar terhadap geometri dan sebaliknya.Penelitian-penelitian ini mendasari penciptaan aljabar polinom, analisis kombinatorik, analisis numerik, solusi numerik dari persamaan, teori bilangan, dan konstruksi geometri dari persamaan.

Al-Karaji (lahir tahun 953) diyakini sebagai orang pertama yang secara menyeluruh memisahkan pengaruh operasi geometri dalam aljabar.Al-Karaji mendefinisikan monomial x, x dan memberikan aturan-aturan untuk perkalian dari dua suku darinya. Selain itu, ia juga berhasil menemukan teorema binomial untuk pangkat bilangan bulat. Selanjutnya untuk memajukan matematika, ia mendirikan sekolah aljabar. Generasi penerusnya (200 tahun kemudian), yaitu Al-Samawal adalah orang pertama yang membahas topik baru dalam aljabar. Menurutnya bahwa mengoperasikan sesuatu yang tidak diketahui (variabel) adalah sama saja dengan mengoperasikan sesuatu yang diketahui.

Di luar bidang aljabar, matematikawan Muslim juga mempunyai andil.Salah seorang dari Bani Musa bersaudara, yaitu Thabit Ibnu Qurra (lahir tahun 836), mempunyai kontribusi yang banyak bagi matematika.Salah satunya adalah dalam teori bilangan, yaitu penemuan pasangan bilangan yang mempunyai sifat unik yaitu; dua bilangan yang masing-masingnya adalah jumlah dari pembagi sejati bilangan lainnya dan disebut pasangan bilangan bersahabat (amicable number).Teorema Thabit Ibnu Qura ini kemudian dikembangkan oleh Al-Baghdadi (lahir tahun 980) (Latham, J. D., 2003).

Thabit Ibnu Qurra juga mempunyai kontribusi bagi teori dan observasi dalam astronomi.Al-Batanni (lahir tahun 850) membuat observasi yang akurat yang memungkinkannya untuk memperbaiki data-data dari Ptolemy tentang bulan dan matahari.Nadir al-Din al-Tusi (lahir tahun 1201), berdasarkan astronomi teoritisnya dalam pekerjaan Ptolemy, membuat pengembangan yang sangat signifikan dalam model sistem planet(Latham, J. D., 2003).

Ibrahim Ibnu Sinan (lahir sekitar tahun 910-an) dan kakeknya Thabit Ibnu Qurra, mempelajari kurva yang diperlukan dalam mengonstruksi jam matahari.Abul-Wafa (lahir tahun 940-an) dan Abu Nasr Mansur (lahir tahun 970-an) mengaplikasikan geometri bola terhadap astronomi dan menggunakan rumus-rumus yang melibatkan sinus dan tangen.Kemudian Al-Biruni (lahir tahun 973) menggunakan rumus sinus baik dalam astronomi maupun dalam perhitungan garis bujur dan lintang dari kota-kota.Dalam kasus ini, Al-Biruni melakukan penelitian yang sangat gencar dalam proyeksi dari bola pada bidang(Latham, J. D., 2003).

Ahli matematika berikutnya adalah Abu Ali Hasan Ibnu Al-Haytam (lahir tahun 965 di Basrah Irak), yang oleh masyarakat Barat dikenal dengan nama Alhazen. Al-Haytam adalah orang pertama yang mengklasifikasikan semua bilangan sempurna yang genap, yaitu bilangan yang merupakan jumlah dari pembagi-pembagi sejatinya, seperti yang berbentuk 2k-1(2k-1) di mana 2k-1 adalah bilangan prima. Selanjutnya Al-Haytam membuktikan bahwa bila p adalah bilangan prima, 1+(p-1)! habis dibagi oleh p. Sayangnya, jauh di kemudian hari, hasil ini dikenal sebagai Teorema Wilson, bukan Teorema Al-Haytam. Teorema ini disebut Teorema Wilson setelah Warring pada tahun

Khalifah Harun Al-Rashid, khalifah kelima pada masa dinasti Abassiyah, sangat memerhatikan perkembangan ilmu pengetahuan. Pada masa kekhalifahannya, yang dimulai pada sekitar tahun 786, terjadi proses penerjemahan besar-besaran naskah-naskah matematika (juga ilmu pengetahuan lainnya) bangsa Yunani kuno ke dalam bahasa Arab. Bahkan khalifah berikutnya, yaitu khalifah Al-Ma'mun lebih besar lagi perhatiannya terhadap perkembangan ilmu pengetahuan.Pada masa kekhalifahannya di Bagdad didirikan Dewan Kearifan, yang menjadi pusat penelitian dan penerjemahan naskah Yunani. Untuk dapat melakukan kegiatan ilmiah dengan baik, maka diperlukan sarana yang berupa bahasa, logika, matematika. Pada abad ke 19 permintaan dari Industri dan perdagangan semakin besar, sehingga matematika mulai berkembang dan sejak saat itu pendidikan matematika menjadi sangat penting dan dibutuhkan.

Seperti kita lihat di atas adalah sebagian saya tulis ilmuwan matematika islam yang sangat berpengaruh untuk peradaban dunia,islam lah pengasil Ilmuwan Terbaik hingga berdampak untuk kehidupan sekarang.kita lihat mereka bukan hanya cerdas tapi juga beriman dan bertakwa kepada Allah SWT,seharusnya kita sebagai umat islam harus cerdas dan bertakwa seperti saudara Islam kita dahulu,pondasi pengkuat mereka ialah iman,sekarang banyak orang cerdas tapi tidak beriman dan bertakwa akibatnya mengahasilkan pemikiran salah serta penemuaan yang tidak memikirkan manfaat kedepannya untuk umat,sibuk memikirkan kemanfaatan untuk dirinya sehingga jarang sekali ilmuwan sekarang menghasilkan hal yang luar biasa seperti ilmuwan islam dahulu,seharusnya kita sebagai umat Islam harus cerdas dan beriman sehingga pondasi kita adalah keridhoan Allah SWT,sehingga ketika kita mengasilkan suatu karya adalah karya yang bermanfaat untuk umat kedepannya.

Ungkapan yang mengatakan bahwa 'Matematika adalah cermin peradaban adalah benar.Potret sejarah matematika telah menunjukkan pada kita tentang lahirnya kebudayaan dan peradaban dari mulai masyarakat sipil hingga masyarakat yang beradab. Dengan mempelajari sejarah matematika secara mendalamdan lebih seksama, kita bisa menyimpulkan bahwa peradaban kuno sangatlah berpengaruh dan berkaitan erat dengan perkembangan matematika saat ini.

Dengan kata lain bisa disimpulkan bahwa sejarah matematika adalah sejarah berkembangnya peradaban. Sejarah matematika telah menunjukkan bahwa kapanpun dan dimanapun, jika suatu bangsamampu berfokus pada pengetahuan matematika dengan baik dan benar,serta mempodasi kan diri terhadap Ketakwaan pada Allah maka bisa menciptakan kemajuan yang luar biasa disegala bidang seprti hal nya Ilmuwan Islam. Sebaliknya ketika pengetahuan matematika diabaikan, maka akan menyebabkan kemunduran dan kehancuran suatu peradaban.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun