Mohon tunggu...
Nadaa pitriaa
Nadaa pitriaa Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswi Universitas Islam Negeri Sumatera Utara

Bermanfaat untuk Umat

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Ilmuwan Matematika Islam dalam Membangun Peradaban Gemilang

5 Januari 2021   08:58 Diperbarui: 5 Januari 2021   09:00 995
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Ibrahim Ibnu Sinan (lahir sekitar tahun 910-an) dan kakeknya Thabit Ibnu Qurra, mempelajari kurva yang diperlukan dalam mengonstruksi jam matahari.Abul-Wafa (lahir tahun 940-an) dan Abu Nasr Mansur (lahir tahun 970-an) mengaplikasikan geometri bola terhadap astronomi dan menggunakan rumus-rumus yang melibatkan sinus dan tangen.Kemudian Al-Biruni (lahir tahun 973) menggunakan rumus sinus baik dalam astronomi maupun dalam perhitungan garis bujur dan lintang dari kota-kota.Dalam kasus ini, Al-Biruni melakukan penelitian yang sangat gencar dalam proyeksi dari bola pada bidang(Latham, J. D., 2003).

Ahli matematika berikutnya adalah Abu Ali Hasan Ibnu Al-Haytam (lahir tahun 965 di Basrah Irak), yang oleh masyarakat Barat dikenal dengan nama Alhazen. Al-Haytam adalah orang pertama yang mengklasifikasikan semua bilangan sempurna yang genap, yaitu bilangan yang merupakan jumlah dari pembagi-pembagi sejatinya, seperti yang berbentuk 2k-1(2k-1) di mana 2k-1 adalah bilangan prima. Selanjutnya Al-Haytam membuktikan bahwa bila p adalah bilangan prima, 1+(p-1)! habis dibagi oleh p. Sayangnya, jauh di kemudian hari, hasil ini dikenal sebagai Teorema Wilson, bukan Teorema Al-Haytam. Teorema ini disebut Teorema Wilson setelah Warring pada tahun

Khalifah Harun Al-Rashid, khalifah kelima pada masa dinasti Abassiyah, sangat memerhatikan perkembangan ilmu pengetahuan. Pada masa kekhalifahannya, yang dimulai pada sekitar tahun 786, terjadi proses penerjemahan besar-besaran naskah-naskah matematika (juga ilmu pengetahuan lainnya) bangsa Yunani kuno ke dalam bahasa Arab. Bahkan khalifah berikutnya, yaitu khalifah Al-Ma'mun lebih besar lagi perhatiannya terhadap perkembangan ilmu pengetahuan.Pada masa kekhalifahannya di Bagdad didirikan Dewan Kearifan, yang menjadi pusat penelitian dan penerjemahan naskah Yunani. Untuk dapat melakukan kegiatan ilmiah dengan baik, maka diperlukan sarana yang berupa bahasa, logika, matematika. Pada abad ke 19 permintaan dari Industri dan perdagangan semakin besar, sehingga matematika mulai berkembang dan sejak saat itu pendidikan matematika menjadi sangat penting dan dibutuhkan.

Seperti kita lihat di atas adalah sebagian saya tulis ilmuwan matematika islam yang sangat berpengaruh untuk peradaban dunia,islam lah pengasil Ilmuwan Terbaik hingga berdampak untuk kehidupan sekarang.kita lihat mereka bukan hanya cerdas tapi juga beriman dan bertakwa kepada Allah SWT,seharusnya kita sebagai umat islam harus cerdas dan bertakwa seperti saudara Islam kita dahulu,pondasi pengkuat mereka ialah iman,sekarang banyak orang cerdas tapi tidak beriman dan bertakwa akibatnya mengahasilkan pemikiran salah serta penemuaan yang tidak memikirkan manfaat kedepannya untuk umat,sibuk memikirkan kemanfaatan untuk dirinya sehingga jarang sekali ilmuwan sekarang menghasilkan hal yang luar biasa seperti ilmuwan islam dahulu,seharusnya kita sebagai umat Islam harus cerdas dan beriman sehingga pondasi kita adalah keridhoan Allah SWT,sehingga ketika kita mengasilkan suatu karya adalah karya yang bermanfaat untuk umat kedepannya.

Ungkapan yang mengatakan bahwa 'Matematika adalah cermin peradaban adalah benar.Potret sejarah matematika telah menunjukkan pada kita tentang lahirnya kebudayaan dan peradaban dari mulai masyarakat sipil hingga masyarakat yang beradab. Dengan mempelajari sejarah matematika secara mendalamdan lebih seksama, kita bisa menyimpulkan bahwa peradaban kuno sangatlah berpengaruh dan berkaitan erat dengan perkembangan matematika saat ini.

Dengan kata lain bisa disimpulkan bahwa sejarah matematika adalah sejarah berkembangnya peradaban. Sejarah matematika telah menunjukkan bahwa kapanpun dan dimanapun, jika suatu bangsamampu berfokus pada pengetahuan matematika dengan baik dan benar,serta mempodasi kan diri terhadap Ketakwaan pada Allah maka bisa menciptakan kemajuan yang luar biasa disegala bidang seprti hal nya Ilmuwan Islam. Sebaliknya ketika pengetahuan matematika diabaikan, maka akan menyebabkan kemunduran dan kehancuran suatu peradaban.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun