Mohon tunggu...
Nadaa Fzya
Nadaa Fzya Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

MASA DEPAN YANG BAIK TERGANTUNG DARI BAGAIMANA KAMU BERUSAHA

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur

Tips Jitu Jadi Pebisnis Sukses dengan Teknik Psikologi Marketing

5 November 2024   18:32 Diperbarui: 5 November 2024   19:41 38
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Input sumber gambar/Pngtree

Dalam menjalankan suatu bisnis atau usaha tentunya tidak mudah, namu ada beberapa teknik psikologis marketing ini yang mampu membantu kamu dalam mengembangkan bisnis. Teknik ini termasuk dalam kategori perilaku konsumen dan keputusan pembelian konsumen. Yuk kita simak!

1. NUDGE

Teknik mempengaruhi pelanggan dengan secara cepat sesuai dengan harapan kita.

Contoh: Tempelan stiker dalam supermarket atau toko yang bertuliskan perintah untuk melewati layout yang sudah diatur bertujuan agar customer melewati beberapa rak belanjaan yang tanpa disadari digunakan untuk mengecoh mereka agar melihat-lihat barang lain dan tertarik membelinya.

2. SOSIAL PROOF

Rata-rata seseorang mengikuti apa yang dilakukan oleh orang banyak yang biasa disebut FOMO karena tertarik dengan keunggulan maupun keunikan sebuah produk atau layanan yang ditampilkan.

Contoh: Website gojek menampilkan ribuan mitra driver yang bergabung, jumlah pengguna, rating pengguna, dan keunggulan lainnya yang menarik perhatian customer sehingga menimbulkan rasa ingin mencoba atau bergabung dalam penggunaan layanan gojek tersebut.

3. LOS AVERSION

Disini kita melihat bahwa kebanyakan orang cenderung takut kehilangan sesuatu dari pada keinginan mereka mendapatkan sesuatu, dalam artian terkadang customer melupakan keinginan mereka untuk membeli sesuatu saat melihat sebuah kesempatan yang belum tentu datang dua kali.

Contoh: Flash sale dan diskon dengan waktu terbatas.

4. ANCHORING

Customer cenderung menilai sesuatu berdasarkan referensi point dan customer sangat memperhitungkan profit yang dia dapat saat akan membeli sesuatu.

Contoh: Sale pakaian dengan harga 500.000 dicoret menjadi 100.000 sehingga ada kecenderungan customer melihat bahwa diskonnya terlalu dalam dan menguntungkan bagi customer / dengan memberi label harga secara ganjil seperti 14.999, 14.650,14.450 dari pada memberi label harga secara genap seperti 15.000, karena customer lebih senang ketika mendapatkan profit walaupun hanya 1 rupiah tapi baginya  termasuk dalam penghematan.

5. FRAMING

Customer menyukai dengan presentasi informasi atau penyajian dari sebuah produk yang menarik dan juga dapat menambah nilai baginya.

Contoh: Penjual kopi menyajikan kopinya dengan kemasan elegan dapat menambah nilai jual dalam produk, biasanya teknik ini banyak digunakan direstoran. Anda dapat mengamati bahwa penyajian yang bagus dapat mengubah nilai jual produk.

6. KOMITMEN

Customer lebih ingin melakukan pembelian ketika mereka sudah terlanju berkomitmen dengan sebuah brand atau perusahaan.

Contoh: Mengadakan program loyalti card, membership, tontonan khusus bagi pelanggan premium dari sosial media, dll

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun