Mohon tunggu...
Fidel Dapati Giawa
Fidel Dapati Giawa Mohon Tunggu... Pengacara - Advokat

Nulis dangkadang, tergantung mood

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Menimbang Prabowo dan Jokowi

27 April 2014   03:15 Diperbarui: 23 Juni 2015   23:09 1210
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Prabowo adalah sosok yang mengalami pahit getirnya menjadi bangsa yang dilecehkan di tengah pergaulan internasional. Masa kecilnya di luar negeri, khususnya di Negeri Eropa, cukup memberinya pelajaran betapa pahit menjadi bagian dari warga negara yang diremehkan. Begitupun saat ia terjun ke dunia bisnis ia bersentuhan dengan para pebisnis mancanegara yang melihat sebelah mata pebisnis Indonesia. Itulah sebabnya dia sangat besungguh-sungguh ingin menjadikan Indonesia Raya sebagai Macan Asia.

Kehebatan Jokowi

Jokowi adalah tokoh fenomenal yang melejit  dengan gaya kepemimpinannya yang dikenal dengan istilah 'blusukan'. Anti formalistik dan cenderung dekat dengan rakyat. Di tangan Jokowi, jabatan dan kekuasaan tidak terkesan sakral sehingga banyak orang menaruh simpati. Jokowi adalah antitesa dari gaya kepemimpinan selama ini yang penuh aturan protokoler, angker dan penuh basa-basi. Ia tidak memimpin di belakang meja melainkan hadir di setiap agenda pembangunan di daerah yang dipimpinnya. Katarbelakangnya sebagai rakyat biasa benar-benar tercermin dalam gaya kepemimpinnaya.

Jokowi yang pernah menjadi korban penggusuran ketika jadi rakyat biasa di Surakarta, menjadikan pengalaman pahit itu sebagai cermin saat menjadi Walikota Solo. Ketika kebijakan penataan kota solo terpaksa dia lakukan dengan memindahkan pedagang kaki lima, ia tak melakukannya dengan cara gusur menggusur. Dia berdialog dengan para pedagang sampai belasan kali sesi dialog sehingga akhirnya para pedagang mau direlokasi. Dialog dengan rakyat menajdi pola yang selalu melekat pada gaya kepemimpinan Jokowi.

Jokowi yang berlatarbelakang pendidikan Fakultas Kehutanan dari Universitas Gajah Mada, menjadikan ilmunya sebagai bekal kehidupan. Maka tidak aneh kalau Jokowi kemudian menjadi pengusaha mebel dan produknya diekspor ke mancanegara.

Sebagai pengusaha, gaya kepemimpinannya cenderung praktis dan menggunakan paradigma problem solving. Ia memimpin dengan tindakan melalui program-progam yang telah ia rancang, sehingga terkesan tak memiliki visi. Sejauh yang saya amati, jokowi adalah satu-satunya politisi yang misikin retorika dan wacana, rangkaian katanya tak indah sebagaimana para politisi lazimnya. Tak ada basa basi dan istilah –istilah intelektual dalam bicaranya. Akan tetapi apa yang ia gariskan sebagai program kerja pemerintah benar-benar untuk kepentingan orang banyak. Retorika Jokowi adalah tindakan, Wacana Jokowi adalah perbuatan.

Kehebatan lainnya dari Jokowi adalah jenjang karir politiknya yang runtut bagai meniti anak tangga. Ia telah menjadi Walikota Solo yang bahkan dalam periode kedua kepemimpinananya sebagai Walikota Solo meraup dukungan hampir mutlak yakni mencapai 92%. Kemudian ia menjadi Gubernur DKI Jakarta setelah lebih dulu berjuang dua putaran pemilihan dan mengalahkan incumbent pada putaran kedua. Jika ia berhasil kelak menjadi presiden maka Jokowi menjadi Presiden Pertama di negeri ini yang menjengjang karir dan dukungan rakyat dari bawah.

Demikianlah sekelumit pandangan saya mengenai dua orang hebat yang akan bertarung dalam Pilpres mendatang. Saya berharap kehebatan kedua jago ini, siapapun yang akan menang kelak, akan berkontribusi terhadap perubahan dan kemajuan bangsa.

Mari kita jadikan Pemilu Presiden sebagai ajang mengedepankan potensi positif, bukan sebagai ajang saling menista antar calon dan antar pendukung calon.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun