"Apakah Engkau mendengar semua harapanku?"
Â
Narasi alam dengan skenario yang Engkau ciptakan
Dia yang ku temui, bukankah itu petunjuk-Mu dari tangan yang selalu ku panjatkan?
Mungkin tidak kau sadarkan sekarang,layaknya pelangi, tak selalu ada setelah hujan.
Â
Malam yang penuh dengan aroma pintamu kepada Tuhanku...
Menjamu damai meski kadang menghantui sisi otak kirimu...
Yang tak mampu untuk menalar semua jalan-Nya yang membiarkanmu selalu berdetak dengan ketidakpastianmu...
Â
Ialah sebuah syair sederhana saat riuhmu hanya separuh acuh