Mohon tunggu...
Muhamad Nabil Muflihudin
Muhamad Nabil Muflihudin Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Seorang Mahasiswa tingkat akhir Pendidikan Teknik yang memiliki hobi menggambar dan bercita-cita menjadi aktor

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno Pilihan

KKN Tematik UPI 2022: Penanaman Bunga Telang "Si Biru Cantik Kaya Manfaat"

11 Agustus 2022   19:10 Diperbarui: 13 Agustus 2022   12:47 1697
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Penanaman 14 Bibit Bunga Telang Kelompok 36 KKN Tematik UPI 2022 di RW 02 Kelurahan Ciumbuleuit/dokpri

Bandung (27/07/2022) --- Mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) sedang melakukan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik sebagai bentuk nyata dalam melaksanakan salah satu Tri Dharma Perguruan Tinggi, Pengabdian Pada Masyarakat.

Sehubungan dengan pelaksanaan KKN Tematik UPI 2022, Mahasiswa KKN Tematik UPI Kelompok 36 Kelurahan Ciumbuleuit melakukan kegiatan penanaman Tanaman Obat Keluarga (TOGA) di pekarangan kantor RW 02 Kelurahan Ciumbuleuit sekaligus turut andil dalam program Pemerintah Kota Bandung tepatnya Dinas Pangan dan Pertanian Kota Bandung yakni Buruan Sae.

Sebanyak 36 Tanaman Obat Keluarga (TOGA) ditanam di pekarangan kantor RW 02 Kelurahan Ciumbuleuit, dengan di antaranya sebanyak 14 Bunga Telang, 11 Jahe, dan 11 Kencur.

Di antara ketiga tanaman obat keluarga (TOGA) yang ditanam di pekarangan kantor RW 02 Kelurahan Ciumbuleuit ada satu tanaman yang masih jarang dipergunakan sebagai obat yaitu bunga telang.

Bunga Telang
Bunga Telang "Si Biru Cantik Kaya Manfaat" (sumber gambar: halodoc.com)

Bunga telang atau yang bernama latin Clitoria Ternatea adalah tumbuhan merambat yang biasa ditemukan di pekarangan atau tepi hutan. Bunga telang telah lama dikenal dan digunakan sebagai pewarna alami pada makanan dan minuman. Namun selain mempercantik penampilan makanan, bunga telang juga mengandung berbagai nutrisi dan zat yang bermanfaat untuk kesehatan tubuh.

Dilansir dari laman halodoc.com bahwa di dalam bunga telang terkandung asam palmitat, yaitu senyawa yang mirip asam linolenat yang bisa mengontrol kadar kolesterol dalam darah. 

Selain itu bunga telang juga mengandung antioksidan, mempercepat proses penyembuhan luka karena mengandung flavonoid glikosida, mengurangi peradangan dalam tubuh karena kandungan asam oleat, menurunkan kolesterol tinggi, meringankan gejala diabetes, meringankan gejala asma.

teh bunga telang (sumber gambar: hellosehat.com)
teh bunga telang (sumber gambar: hellosehat.com)

Dengan beragam manfaat yang diberikan bunga telang, Mahasiswa KKN Tematik UPI Kelompok 36 Kelurahan Ciumbuleuit memilih untuk menanam tanaman ini di pekarangan kantor RW 02 Kelurahan Ciumbuleuit agar nantinya dapat dibudidayakan oleh warga sekitar.

Bibit bunga telang yang ditanam berasal dari batang yang kemudian menjadi tunas siap tanam ke dalam polybag berisi campuran tanah, sekam, dan pupuk. Perlu menyiapkan kayu untuk media rambat bunga dengan jarak 4 – 8 cm tegak lurus.

Pemindahan media tanam untuk bunga telang/dokpri
Pemindahan media tanam untuk bunga telang/dokpri

Perawatan bunga telang harus dilakukan agar tanaman tumbuh dengan baik dan subur. Perawatan bunga telang pun terbilang cukup mudah, untuk penyiraman dapat dilakukan sesuai media tanamnya, jika memang sudah lembap maka cukup dilakukan sebanyak sekali di pagi atau sore, sedangkan pemupukan harus diberikan sekali dalam 2 minggu menggunakan pupuk organik atau pupuk kalsium.

Pada tanaman bunga telang yang ditanam di pekarangan kantor RW 02 Kelurahan Ciumbuleuit sudah menggunakan media tanam campuran tanah, sekam, dan pupuk sehingga warga sekitar hanya perlu menyiram bunga sekali setiap pagi atau sore.

Kegiatan budidaya tanaman bunga telang ini dapat diterapkan oleh setiap warga dalam kehidupan sehari-hari karena kaya akan manfaat dan cukup mudah untuk perawatan dan pengolahannya, seperti bisa dibuat teh, sehingga warga tidak perlu lagi mengonsumsi obat-obatan kimia yang apabila terlalu banyak tidak baik untuk tubuh.

Penulis : Muhamad Nabil Muflihudin
DPL : Dr. Juju Juangsih, M.Pd.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun