Mohon tunggu...
Muhamad Nabil Abdullah
Muhamad Nabil Abdullah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

berkarya

Selanjutnya

Tutup

Sosok

Rezeki Mengalir ke Sunhaji : Penjual Es Teh Yang di Cemooh Gus Miftah

10 Desember 2024   00:08 Diperbarui: 10 Desember 2024   00:08 58
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, maka hendaklah ia berkata baik atau diam." (HR. Bukhari dan Muslim).

Pelajaran dari kasus ini adalah pentingnya menjaga lisan sebagai cerminan akhlak mulia. Sebuah ucapan, sekecil apa pun, dapat memberikan dampak besar bagi orang lain, baik positif maupun negatif.

Di tengah hiruk pikuk media sosial, umat Islam diajak untuk lebih bijak dalam bertindak dan berbicara. Pesan Al-Qur'an dan hadis Rasulullah SAW mengingatkan kita bahwa kehormatan manusia adalah sesuatu yang harus dijaga. Kejadian ini juga memberikan kesempatan bagi masyarakat untuk belajar, bahwa kritik terhadap tokoh atau seseorang harus dilakukan dengan adab, tanpa menjatuhkan kehormatan pihak lain.

Pada akhirnya, kejadian ini menjadi pengingat bersama untuk terus meneladani akhlak Rasulullah SAW dalam setiap aspek kehidupan.

 Gus Miftah sendiri dikenal menjadi pendakwah yg kerap mengungkapkan pesan-pesan toleransi & keberagaman. Namun, menggunakan adanya peristiwa ini, warganet berharap supaya peristiwa serupa nir terulang lagi pada masa depan  Pelajaran berdasarkan perkara ini merupakan pentingnya menjaga verbal menjadi cerminan akhlak mulia.

Sebuah ucapan, sekecil apa pun, bisa menaruh impak akbar  bagi orang lain, baik positif juga negatif. Di tengah hiruk pikuk media umum, umat Islam diajak buat lebih bijak pada bertindak & berbicara. Pesan Al-Qur'an & hadis Rasulullah SAW mengingatkan kita bahwa kehormatan insan merupakan sesuatu yg wajib  dijaga. Kejadian ini pula menaruh kesempatan bagi rakyat buat belajar, bahwa kritik terhadap tokoh atau seorang wajib  dilakukan menggunakan adab, tanpa menjatuhkan kehormatan pihak lain. Pada akhirnya, peristiwa ini sebagai pengingat beserta buat terus meneladani akhlak Rasulullah SAW pada setiap aspek kehidupan.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosok Selengkapnya
Lihat Sosok Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun