Mohon tunggu...
Muhamad Nabil Abdullah
Muhamad Nabil Abdullah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

berkarya

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pesona Takbir Akbar di Desa Kutuk Undaan Kudus

15 Oktober 2024   11:15 Diperbarui: 15 Oktober 2024   11:50 27
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Kesenian ini biasanya dipentaskan dalam acara-acara adat, perayaan desa, atau upacara tertentu sebagai simbol kebersamaan dan penghormatan terhadap leluhur. 

Selain menghibur, Wedhus Kendit juga memiliki nilai spiritual dan sering dianggap sebagai bentuk doa atau permohonan kepada Tuhan agar selalu diberikan berkah dan keselamatan bagi masyarakat sekitar.

Isu banjir di Demak yang dikaitkan dengan permintaan tumbal Wedhus Kendit merupakan cerita yang berkembang di masyarakat dan kerap muncul saat musim hujan tiba. 

Beberapa warga meyakini bahwa bencana banjir yang melanda wilayah tersebut bukan hanya disebabkan oleh faktor alam, seperti curah hujan tinggi dan kondisi geografis, tetapi juga berkaitan dengan mitos spiritual. 

Wedhus Kendit, yang merupakan simbol kesenian tradisional, diyakini oleh sebagian orang harus dijadikan tumbal atau sesajen untuk meredakan bencana. Meskipun ini hanya sebatas mitos, kepercayaan ini tetap hidup dalam budaya masyarakat setempat. 

Namun, pemerintah dan para ahli menekankan bahwa solusi penanganan banjir lebih pada upaya infrastruktur dan perbaikan sistem drainase, bukan pada aspek mistis.

Menyala di desa undaan lor, terdapat 32 gang paling banyak di antara desa- desa di kecamatan undaan. Letak geografis Desa Undaan Lor cukup strategis karena berada di tengah-tengah kecamatan. 

Yang memiliki banyak gang di sepanjang jalan raya, setelah memasuki area pertanian atau tengangan yang panjang kita di sambut tugu desa kutuk yang menjadi titik pusatnya takbir akbarnya jawa tengah, yang setiap perwakilan Masjid, Mushola Dan Gang Jalan di desa kutuk, , 

Dengan di ramaikan sound horeg nya jawa timur yang menjadi daya tarik para kaum milenial saat ini, yang di undang para pemuda dan bekerjasama dengan tokoh masyarakat setempat, agar para pemuda secara tidak langsung bisa tertarik dengan kegiatan keagamaan, yang mulai di tinggalkan karena di anggap hanya duduk berjam-jam mendengar ceramah, dengan adanya takbir keliling banyak anggota yang terlibat dalam agenda perayaan ini, seperti membuat Ogoh-Ogoh, pernak-pernik dan persiapan lainya.

Warga membeludak sebelum acara takbir keliling di mulai pada jam pukul 08:30, para pengunjung sudah memenuhi area masuk Gapuro desa Kutuk setelah berbuka puasa, karena di perkirakan area lapangan dan di sepanjang jalan akan banyak sekali pengunjung dari desa-desa lain dan kota-kota sekitarnya sudah di lokasi sejak H-3, karena penasaran dengan acara yang di gelar oleh warga kutuk yang begitu besar dan

karena penasaran dengan acara yang di gelar oleh warga kutuk yang begitu besar dan meriah, Seperti tahun lalu sound horegnya dari daerah Jawa Timur. Mereka disewa oleh masjid dan musala di Desa Kutuk, Takbiran menggunakan sound horeg itu melewati beberapa rute di Desa Kutuk. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun