Implementasi GEDSI dalam transisi energi harus efektif dan inklusif. Dukungan partisipasi perempuan dalam transisi energi harus terus didorong karena peran perempuan adalah kunci untuk mewujudkan transisi energi yang berkeadilan dan berkelanjutan di Indonesia.
OXFAM dalam Mewujudkan Transisi Energi Berkeadilan yang Inklusif
OXFAM memainkan peran penting dalam mendukung transisi energi yang berkeadilan dan inklusif di Indonesia melalui berbagai program dan advokasi. Program-program OXFAM telah memberikan dampak positif bagi perempuan dan kelompok rentan lainnya, membantu berpartisipasi secara aktif dalam transisi energi menuju masa depan yang lebih berkelanjutan.
Termasuk mendorong pengarusutamaan gender dalam kebijakan energi melalui partisipasi aktif dalam penyusunan Rencana Umum Energi Nasional (RUEN) dan Strategi Nasional Pengembangan Energi Terbarukan (SNPT).
Seperti Program "Empowering Women in Renewable Energy", kerjasama dengan Kementerian ESDM untuk melatih perempuan di pedesaan tentang teknologi energi terbarukan dan membantu membangun usaha di bidang ini.
Program "Women's Energy Access and Livelihoods" yang menyediakan akses energi terbarukan yang terjangkau dan andal bagi perempuan di komunitas pedesaan terpencil, serta membantu mereka mengembangkan usaha kecil yang terkait dengan energi.
Dan Program "Gender and Climate Change Advocacy" untuk penguatan kapasitas organisasi perempuan untuk mengadvokasi hak-hak perempuan dalam konteks perubahan iklim dan transisi energi.
Serta penguatan kapasitas dan keterampilan perempuan melalui berbagai pelatihan dan workshop untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan perempuan di bidang energi terbarukan dan efisiensi energi.
Termasuk penyediaan platform bagi perempuan untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman mereka tentang transisi energi.
Peningkatan akses energi bagi kelompok rentan bekerja sama dengan komunitas lokal untuk menyediakan akses energi terbarukan yang terjangkau dan andal bagi kelompok rentan, seperti perempuan, penyandang disabilitas, dan lansia.
Serta advokasi hak-hak perempuan dalam konteks transisi energi, seperti hak atas akses energi yang adil, hak untuk berpartisipasi dalam pengambilan keputusan terkait energi, dan hak atas lingkungan yang sehat.
Analisis Perusahaan Konsultan Global Boston Consulting Group (BCG) menyarankan untuk melibatkan perempuan secara penuh dalam bidang pertanian, STEM (science, technology, engineering, and mathematics), serta kewirausahaan ramah lingkungan untuk mengatasi dampak perubahan iklim.
Dengan mengambil tindakan di tiga bidang itu dapat mengurangi emisi global sebesar 1,5 gigaton per tahun---jumlah yang setara dengan gabungan total emisi tahunan di Indonesia, Afrika Selatan, dan Brasil.Â
Langkah-langkah ini juga akan meningkatkan produk domestik bruto (PDB) global sebesar hampir 2%. Artinya bahwa benar peran perempuan memang signifikan dalam transisi energi adil dalam pembangunan energi yang berkelanjutan.