Mohon tunggu...
Nabil Azra
Nabil Azra Mohon Tunggu... Desainer - penyuka desain dan menulis

Memaknai desain-Sebuah dunia tanpa batas

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Dari Mie Gurita Jumbo, Menara Eiffel hingga Petronas Ada di Desa Wisata Lhok Sedu

12 November 2022   20:23 Diperbarui: 12 November 2022   20:46 1008
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
suasana nelayan desa wisata Lhok Sedu setelah melaut-equatorial

Berkesempatan bisa berandai-andai sedang berada di Paris dan menikmati indahnya menara dengan laut lepas disekelilingnya. Suasana itu akan lebih indah jika memasuki saat sunset, warna jingga langit berpadu dengan menara Eiffel menambah romantisme yang luar biasa.

view desa wisata Lhok Sedu nabilazra-dokpri
view desa wisata Lhok Sedu nabilazra-dokpri

view gubuk atau cottage kecil di desa wisata Lhok Sedu-nabilazra.dokpri
view gubuk atau cottage kecil di desa wisata Lhok Sedu-nabilazra.dokpri
Momen ini tak pernah dilepaskan para pengunjung sehingga mereka sering berlama-lama menunggu saat itu.

Dan di cottage lain juga tersedia miniatur petronas. Dua menara kembar di negara jiran, yang miniaturnya juga dibangun diujung  cottage yang menjorok ke laut  jauh dari  hiruk pikuk.

Cottage itu biasanya tak perlu disewa tapi kita cukup memesan beberapa makanan khas seperti mie gurita, kelapa muda. Jika membawa keluarga sebuah cottage muat bisa berisi enam orang bersantai ria. Anak-anak bisa menikmati laut lepas menunggu anggota keluarga lain berjalan-jalan atau berfoto ria.

Untuk makanan juga standar harganya, kelapa muda sekitar Rp10.000 bisa dipilih original atau dicampur es dan sirup merah “cap patung”. Begitu juga dengan mie gurita  seharga Rp15.000-Rp20.000 rupiah per porsi cukup terjangkau untuk sekali liburan di tempat spesial desa wisata Lhoksedu.

view cottage kecil di desa wisata Lhok Sedu-nabilazra.dokpri
view cottage kecil di desa wisata Lhok Sedu-nabilazra.dokpri
Daerah desa wisata itu semakin malam semakin ramai pengunjungnya karena jalur desa wisata itu juga menjadi tempat singgah bagi para pengendara yang bepergian menuju wilayah Aceh Barat dan Aceh Selatan atau Simeulu (Pulau pusat gempa 9,8 saat tsunami 18 tahun silam).

Malam hari para pengunjung lebih menikmati makanan mie gurita di kedai-kedai  di pinggiran jalan dengan ruang parkir yang luas. Di kiri jalan juga terdapat tebing yang berbatas langsung dengan perkampungan lain di belakangnya.

Kami berkemas setelah sunset berlalu, setelah sebelumnya shalat di mushala yang banyak tersedia di area desa wisata. Setelah puas menikmati pesisir indah dan nikmatnya mie gurita, esok saatnya kembali bersibuk ria dengan urusan magang kuliah lagi. Huff! Berenang, hunting foto, menikmati kuliner gurita, Seru rasanya!.

sumber bacaan; https://www.instagram.com/adirafinanceid/, https://www.adira.co.id/, https://www.adira.co.id/festivalkreatiflokal

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun