Mohon tunggu...
Nabilla Tashandra
Nabilla Tashandra Mohon Tunggu... Jurnalis - Jurnalis

Laman iseng. Senang memerhatikan dan mengomentari hal acak, banyak mendengar musik tapi bukan pemusik. Bukan juga jurnalis musik.

Selanjutnya

Tutup

Music Pilihan

Album-album Avenged Sevenfold dan Perjalanan Pendewasaan

5 Juni 2023   13:06 Diperbarui: 26 Mei 2024   13:50 2810
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cover album Life is but a Dream. Sumber: situs avengedsevenfold.com


Tapi tiga dari empat lagu terakhir juga tak boleh terlewat untuk untuk dibahas. Trek G-O-D, ("G", "[O]rdinary", dan "[D]eath") buat saya juga tak kalah indah, meskipun durasinya cukup singkat. Judul kedua bahkan tak sampai tiga menit.

Ketiga lagu ini mungkin jadi representasi yang pas untuk mewakili penilaian tentang betapa eksperimentalnya album ini.

Lagu G, misalnya, cukup mindblowing karena intronya yang membuat saya seperti mendengarkan Liquid Tension Experiment, proyek sampingan beberapa personil Dream Theater. Trek ini kental nuansa progresif dan terdengar begitu segar.

Lain lagi dengan lagu [O]rdinary, yang punya vibe Daft Punk kental, serta [D]eath yang terdengar romantis dan indah seperti lagu Frank Sinatra.

Meski banyak mengambil pengaruh dari luar, tapi lagu-lagu di atas tak kehilangan sentuhan Avenged Sevenfold. Malahan menjadi bukti jika band ini tidak anti bereksperimen dengan elemen-elemen yang di luar ciri khas mereka.

Cover album Life is but a Dream. Sumber: situs avengedsevenfold.com
Cover album Life is but a Dream. Sumber: situs avengedsevenfold.com

Singkat kata, album ini cukup memuaskan meski terasa agak terlalu "ringan" . Jika boleh membandingkan, beberapa album yang cukup kuat dan punya banyak trek yang potensial menjadi hits seperti "City of Evil" (yang bikin saya jatuh cinta dengan band ini), "Avenged Sevenfold", dan "Nightmare" (album pertama mereka tanpa mendiang Jimmy the Rev Sullivan).

Buat yang baru mau mendengarkan album ini, saya sarankan masuk lewat trek We Love You. Jika masih "haus" dengan screamo vocal Matt Shadow bisa lanjut ke Mattel, atau langsung mendengarkan Cosmic. Sisanya silakan pilih, pokoknya itu tiga lagu wajib dari saya. Cobalah untuk mendengarkan keseluruhan albumnya untuk merasakan betapa warna-warninya album ini, kontras dengan nuansa fisik albumnya yang tampak kelam. 

Belakangan, trek Game Over juga jadi favorit saya karena emosi yang kaya di sepanjang lagu meski cuma berdurasi 3 menit 47 detik. Lagu yang tepat untuk pembuka konser.

Perjalanan pendewasaan lewat album

"Thank you a7x for accompanying us in the different stages of our lives with your music" (Terima kasih a7x karena sudah menemani kami di berbagai tahap kehidupan berbeda di hidup kami dengan musik-musik kalian)

Kalimat ini saya temukan di kolom komentar YouTube dari trek terakhir album ini, yang berjudul sama, "Life is but a Dream". Dan terasa amat mewakili perasaan saya dan jutaan penggemar Avenged Sevenfold di luar sana. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun