Tidak,
Jangan,
Bukan,
Ini tidak seperti puisi-puisi yang diharapkan,
Puisi-puisi dengan diksi merayu.
Ini hanya sekedar tulisan kaku yang cukup mengganggu.
Bila diingat kembali,
Tak patut diberi peduli.
Jika jauh diratapi,
Beku dan dingin bahkan iri,
Jika didekati,
Wah, dirasa mengalahkan api,
Meledak-ledak bak kembang api.
Dhuar! Dhuar! Hatiku berbunyi.
Bibirku dibuatnya,
Ibarat bulan sabit yang melengking menawan,
Menjadi purnama yang melongo.Â
Bahkan 'gila' masih dirasa sopan,
Berlenggak-lenggok dengan anggun.
Bagai biduan mencari perhatian.
Memainkan dadu,Â
Memutar-mutar kesempatan,
berharap pips delapan.Â
Namun, dadu hanya sampai pips keenam.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H