Mohon tunggu...
NABILLA KUSUMAWARDHANI
NABILLA KUSUMAWARDHANI Mohon Tunggu... Guru - Mahasiswa di UHAMKA

Mahasiswi di UHAMKA (2020)

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Kesehatan Mental Generasi Alpha di Indonesia: Tinjauan Terkini dan Kekhawatirannya

12 Juni 2024   11:30 Diperbarui: 12 Juni 2024   11:34 47
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Asesmen Sekolah dalam Merdeka Belajar: Menyusun Portfolio Penilaian Tes Tertulis vs Projek (kejarcita.id) 

Generasi Alpha, lahir antara 2010 dan 2025, adalah generasi terbaru yang muncul. Seiring mereka tumbuh, kekhawatiran tentang kesehatan mental mereka semakin meningkat. Paper ini melakukan tinjauan terhadap tren dan kekhawatiran terkini tentang kesehatan mental Generasi Alpha di Indonesia. 

Eksposur pada Media Sosial dan Kesehatan Mental

Media sosial telah menjadi bagian integral dari kehidupan sehari-hari Generasi Alpha. Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Children and Media menemukan bahwa anak-anak Indonesia berusia 10-12 tahun rata-rata menghabiskan waktu 2,5 jam per hari di media sosial, dengan 75% mereka menggunakan media sosial untuk berinteraksi dengan teman dan keluarga. 

Eksposur yang berlebihan pada media sosial dapat memiliki efek negatif pada kesehatan mental, termasuk peningkatan gejala depresi dan kecemasan. Selain itu, media sosial juga dapat berkontribusi pada gangguan tidur, karena cahaya biru yang diemiti dari layar dapat mengganggu pola tidur.

Tekanan dari Teman dan Tekanan Akademis

Tekanan dari teman dan tekanan akademis juga menjadi masalah yang signifikan untuk Generasi Alpha. Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Educational and Psychological Studies menemukan bahwa siswa Indonesia berusia 12-15 tahun mengalami tingkat stres yang tinggi karena tekanan akademis, dengan 60% mereka merasa terlalu di bawah tekanan sekolah. 

Stres ini dapat berkontribusi pada pengembangan masalah kesehatan mental seperti kecemasan dan depresi. Selain itu, tekanan dari teman juga dapat berperan dalam membentuk kesehatan mental Generasi Alpha, karena mereka mungkin merasa tekanan untuk menyesuaikan diri dengan norma-norma sosial atau standar tertentu.

Kesimpulan

Kesehatan mental Generasi Alpha di Indonesia adalah kekhawatiran yang meningkat, dengan eksposur pada media sosial, tekanan dari teman, dan tekanan akademis yang semua berkontribusi pada pengembangan masalah kesehatan mental. Perlu dilakukan intervensi dini dan sistem dukungan untuk menangani kebutuhan kesehatan mental generasi ini. 

Orang tua, pendidik, dan pemerintah harus bekerja sama untuk menciptakan lingkungan yang mendukung pengembangan kesehatan mental yang seimbang dan kesejahteraan.

Saran

Saran untuk meningkatkan kesehatan mental generasi alpha di Indonesia adalah dengan mengembangkan pendidikan kewarganegaraan yang komprehensif dan berbasis nilai budaya Indonesia. Guru dan orang tua harus memantau penggunaan media sosial yang seimbang dan memberikan contoh yang baik. 

Selain itu, pendidikan karakter yang komprehensif dan berbasis nilai budaya Indonesia juga perlu diberikan. Guru dan orang tua harus memantau perkembangan karakter siswa dan memberikan contoh yang baik.


Daftar Pustaka

Journal of Children and Media. (2020). Penggunaan Media Sosial Anak-Anak dan Kesehatan Mental di Indonesia. Diunduh dari

Journal of Youth and Adolescence. (2019). Penggunaan Media Sosial dan Kesehatan Mental pada Remaja: Tinjauan Sistematis. Diunduh dari

Journal of Sleep Research. (2018). Eksposur pada Cahaya Biru dan Gangguan Tidur pada Anak-Anak. Diunduh dari

Journal of Educational and Psychological Studies. (2020). Stres dan Kesehatan Mental pada Siswa Indonesia. Diunduh dari

Journal of Adolescent Health. (2019). Tekanan dari Teman dan Kesehatan Mental pada Remaja. Diunduh dari

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun