Mohon tunggu...
Nabillah Mainisyah zain lubis
Nabillah Mainisyah zain lubis Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi pendidikan bahasa Indonesia

Pengarang sastra

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pengaruh Gadget Terhadap Perkembangan Anak

7 Juni 2024   12:22 Diperbarui: 7 Juni 2024   12:33 80
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pembahasan :

1. Pengertian gadget

Gadget menurut Agoeng Noegroho (2010:15) adalah sebuah benda (alat atau barang eletronik) teknologi kecil yang memiliki fungsi khusus , tetapi sering diasosiasikan sebagai sebuah inovasi atau barang baru. Gadget selalu diartikan lebih tidak biasa atau didesain secara lebih pintar dibandingkan dengan teknologi normal pada masa penemuannya. Gadget merupakan salah satu teknologi yang sangat berperan pada era globalisasi ini. Sekarang gadget bukanlah benda yang asing lagi, hampir semua orang memilikinya. Tidak hanya masyarakat perkotaan, gadget juga dimiliki oleh masyarakat pedesaan. Sekarang ini memang tiap-tiap dari masyarakat baik tua maupun muda dan dari berbagai golongan telah mampu mengoperasikan gadget dengan baik.

2. Pengertian anak usia dini

Masa kanak-kanak adalah masa emas yang tidak dapat terulang kembali, masa sensitif dan berkembangnya seluruh aspek perkembangan anak, yang nantinya akan menjadi dasar bagi perkembangan selanjutnya. Namun, kemampuan anak untuk tumbuh dan berkembang tidak dapat hadir begitu saja. Ada proses atau tahapan-tahapan yang harus dilaluinya, yang didalamnya diperlukan stimulus-stimulus dari lingkungannya untuk mendukung perkembangannya secara optimal. Untuk itulah orang tua, guru, masyarakat bahkan pemerintah harus mengetahui hakikat anak usia dini terlebih dahulu sebelum memberikan stimulus pada mereka, sehingga stimulus atau dukungan yang diberikan tidak hanya dapat mengoptimalkan perkembangan anak di setiap aspek perkembangan anak, namun juga dapat berdampak positif bagi diri dan lingkungan anak. Anak usia dini adalah anak usia dini adalah anak yang berusia antara 3-6 tahun.

3. Penggunaan gadget

Di Indonesia kini bahkan menjadi salah satu negara dengan Facebook, Twitter, dan WhatsApp terbesar di dunia yang penggunanya masing-masing mencapai 52 juta. Ini adalah kenikmatan penduduk dunia abad ke-21. Jarak dan waktu d bagaikan terbuang oleh kemajuan teknologi informasi semacam ini. Di Indonesia, bila di Thun 2012 hanya 27 % anak usia balita yang menggunakan gadget, di tahun 2014 jumlahnya meningkat 73%. Gadget tidak hanya dikalangan orang dewasa, tetapi juga berada pada di kalangan anak usia dini ( 2-6 tahun). Penggunaan gadget oleh anak usia dini (2-6 tahun) belum lah seperti orang dewasa untuk googling informasi di Web, blog, instagram, twitter, line, whatsapp, atau aneka aplikasi Gojek, Uber, Grab, tetapi lebih banyak untuk bermain game, mendengarkan musik atau melihat film.

Rata-rata lama penggunaan tersebut juga mendapati, 4 hingga 6 di antara 10 anak usia prasekolah sudah sangat lekat dengan tayangan televisi maupun aplikasi di gadget, sehingga beresiko mengalami kecanduan. Montolalu mengatakan, bermain bagi anak-anak mempunyai arti yang sangat penting karena melalui bermain anak dapat menyalurkan segala keinginan dan kepuasan, kreativitas dan imajinasi. Sayangnya, sekarang lingkungan bermain anak telah diganti dengan gadget, sebagai teman terdekat anak. Gadget sebenarnya baik saja, jika digunakan seperlunya untuk hal yang positif dan penggunaan oleh anak-anak harus dibawah kendali orang tu, baik pembatasan, pengawasan atau dampingan. Meskipun banyak sekali konten yang menarik di gadget, ada banyak konten yang bisa di ambil dari gadget yang bisa saja mengembangkan anak bahkan menjadi konten buruk sekalipun yaitu:

a. Gadget konten edukasi

Konten edukasi bisa berupa film, lagu maupun game. Game edukasi yaitu permainan disertai pembelajaran. Game edukasi digunakan untuk menjadikan proses belajar menjadi lebih mengasyikan dan tidak menjenuhkan. Dalam batas-batas ini, maka gadget masih memberikan manfaat positif bagi anak. Menurut Dr. Larry Rosen dari California State University D. Hills, mengatakan menggunakan gadget seperti smartphone dan tablet untuk edukasi, masih punya dampak positif bagi anak-anak. Layar sentuh dapat berperan sebagai media pembelajaran sentuh menyentuh, aplikasi dan game edukasi, bisa membantu kemampuan komunikasi non- verbal anak-anak berkembang cepat. Bukan cuma untuk anak-anak normal, bagi anak-anak yang menderita mental disorder pun dapat bermanfaat, sebagai alat terapi yang menarik.

b. Gadget konten non-edukasi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun