Mohon tunggu...
Nabilla Bilqis
Nabilla Bilqis Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi Universitas Darussalam Gontor

proud of you , always be inspired

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Analisis Konflik Genosida Etnis Hutu di Rwanda

30 September 2022   22:19 Diperbarui: 30 September 2022   22:32 263
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Analisis yang menekankan tingkat ini berasumsi bahwa semua pembuat keputusan, pada dasarnya berperilaku sama apabila menghadapi situasi yang sama. Maka dari itu analisa yang menekankan variasi atau perbedaan antara perilaku sekelompok pembuat keputusan di suatu negara dengan sekelompok lain di negara lain di anggap tidak diakui. 

Maka perbedaan perbedaan diantara berbagai negara lebih ditekankan dan begitu juga pengaruh negara bangsa terhadap sistem internasional itu akan bersifat sama. Perilaku yang dilakukan oleh negara memberikan pengaruh bagi warganya, sehingga segala kebijakan ataupun sistem yang ditetapkan haruslah memberikan dampak yang baik bagi keduanya, dan menghasilkan timbal balik yang baik. 

Namun apabila kebijakan atau sistem yang ditetapkan oleh negara memberikan dampak buruk bagi warganya, maka hanya menguntungkan disatu pihak saja. Dan inilah yang menjadi problematika suatu konflik bisa terjadi.

Disini saya mengambil contoh dari peristiwa konflik yang terjadi antata etnis suku Hutu dan Tutsi yang ada di Rwanda, menyebabkan genjatan senjata Genosida (pembunuhan massal). 

Awal mulanya yaitu pada saat kepemimpinan Habyarimana yang membentuk pasukan Front Patriotik Rwanda (RPF) dan juga menandatangani kesepakatan yang berisi pembentukan pemerintahan transisi yang didalamnya terdapat RPF sehingga menyulut kemarahan suku Hutu.

  • RESOLUSI KONFLIK
  • Pada Oktober 1994, Pengadilan Kriminal Internasional untuk Rwanda (ICTR), yang terdapat di Tanzania mendapatkan mandat untuk menyelesaikan dan menindak kejahatan Genosida di Rwanda. Tahun 1995 ICTR mulai menindak dan mengadili para petinggi yang terlibat dalam Genosida Rwanda. Proses penyelidikan ini cukup sulit karena tersangka pada peristiwa banyak tidak diketahui identitasnya. Theonesti Bagosora akhirnya tertangkap setelah dua tahun peristiwa Genosida, ia di penjara seumur hidup karena menjadi pelopor terjadinya Genosida ini. Pada 26 September 2021 Theoneste Bagosara meninggal dalamusia 80 tahun.

  • PBB melakukan upaya dalam menyelesaikan konflik Rwanda dengan membentuk pasukan perdaimaian yang disebut United Nations Assistance Mission for Rwanda (UNAMIR) yang bertugas dalam menyelesaikan konflik Rwanda. UNAMIR di bentuk pada 5 Oktober 1993 melalui sidang PBB, yang mana membawa misi perdamaian dengan mewujudkan perdamaian di Rwanda selama enam bulan. PBB hanya menetapkan UNAMIR untuk menjaga keamanan di Kigali dalam area terbatas, dengan penetapan weapon secure area yang disepakati oleh kedua pihak.
  • POHON KONFLIK
  • AKAR ( PENYEBAB KONFLIK ) :
  • Faktor struktural
  • Faktor politik
  • Faktor budaya
  • BATANG ( MASALAH INTINYA ) :
  • Genosida yang dilakukan oleh Suku Hutu terhadap Suku Tutsi

DAUN ( DAMPAK DARI KONFLIK ) :

  • Perselisihan Hutu dan Tutsi
  • Diskriminasi etnis
  • Kebijakan Otoriter
  • Genosida
  • Penyerangan Presiden
  • Propaganda

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun