Salah satu kelebihan utama dari buku “Is It Bad or Good Habits” adalah penyajian informasinya yang jelas. Setiap bab ditulis dengan bahasa yang sederhana dan mudah dipahami sehingga cocok untuk pembaca dari semua kalangan. Sabrina Ara membagi buku ini menjadi beberapa bab yang terstruktur agar pembaca dapat dengan mudah mengikuti alur pemikiran dan memahami konsep yang dijelaskan. Setiap bab dimulai dengan pengantar yang menjelaskan tujuan dan fokus dari pembahasan tersebut, diikuti dengan analisis mendalam, dan diakhiri dengan ringkasan yang menyoroti poin-poin penting.
Selain itu, struktur buku yang ringkas membuat pembaca bisa menyelesaikannya dalam waktu singkat tanpa kehilangan esensi dari materi yang disampaikan. Buku ini juga bersifat reflektif dan memotivasi, mendorong pembaca untuk memikirkan kembali kebiasaan mereka sendiri. Melalui berbagai pertanyaan yang menggugah pikiran dan contoh nyata, pembaca diajak untuk melakukan evaluasi diri dan berkomitmen pada perubahan positif. Selain itu, buku ini dilengkapi dengan ilustrasi dan daftar pertanyaan di akhir setiap bab sehingga lebih interaktif dan menarik bagi pembaca. Hal ini membantu pembaca untuk tidak hanya membaca tetapi juga aktif memikirkan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.
Buku “Is It Bad or Good Habits” juga memberikan beberapa teknik dan strategi praktis untuk membantu pembaca mengidentifikasi kebiasaan buruk yang ingin diubah serta cara-cara untuk mengembangkan kebiasaan baik. Teknik-teknik seperti menetapkan tujuan, mencatat kebiasaan, dan menggunakan sistem penghargaan dan hukuman dijelaskan dengan jelas. Hal ini menjadikan buku ini sangat berguna sebagai panduan praktis bagi mereka yang ingin mengembangkan diri.
Meskipun banyak kelebihan, buku “Is It Bad or Good Habits” tidak lepas dari beberapa kekurangan yang perlu dicatat. Pertama, penulis terkadang terlalu fokus pada teori saja tanpa memberikan contoh yang cukup praktis untuk diterapkan oleh pembaca. Beberapa pembaca mungkin merasa kesulitan untuk menerapkan beberapa konsep yang dibahas jika tidak disertai dengan langkah-langkah konkret.
Selain itu, ada beberapa bagian dalam buku “Is It Bad or Good Habits” yang bersifat repetitif atau diulang-ulang. Beberapa poin yang dibahas secara berulang dalam berbagai bab, sehingga dapat menimbulkan rasa bosan bagi pembacanya. Penyampaian yang terlalu berulang ini dapat mengurangi dampak dari pesan yang ingin disampaikan, terutama bagi pembaca yang telah memahami konsep dasar tentang kebiasaan. Namun, hal ini tidak terlalu mengganggu keseluruhan pengalaman membaca.
Kekurangan lainnya adalah bahwa buku “Is It Bad or Good Habits” ini tidak banyak membahas mengenai faktor eksternal yang dapat mempengaruhi pembentukan kebiasaan. Meskipun penulis membahas permasalahan lingkungan, kurangnya fokus pembahasan pada bagaimana budaya, konteks sosial, dan tekanan dari luar dapat mempengaruhi kebiasaan individu merupakan kelemahan yang signifikan. Pembaca mungkin akan merasa perlunya memahami lebih dalam mengenai interaksi antara individu dan lingkungan dalam konteks pembentukan kebiasaan.