Guru yang memiliki kemerdekaan berpikir tentu mampu memberikan stimulus yang merangsang peserta didik untuk menggunakan daya nalarnya dengan baik dan memiliki daya cipta sesuai dengan bakat dan kemampuan yang mereka miliki.Â
Untuk menciptakan pembelajaran yang merdeka bagi peserta didik, tentu guru harus mampu menggunakan daya kreatifnya dalam mendesain pembelajaran dengan menggunakan berbagai metode dan media pembelajaran yang ada.Â
Proses pembelajaran akan menarik dan menyenangkan jika guru mampu mendesain pembelajaran dengan kreatif. Guru bisa memilih metode-metode yang cocok dengan menggunakan media pembelajaran untuk membantu peserta didik mampu mengerti dan memahami materi yang diajarkan.Â
Dengan metode pembelajaran yang bervariasi dan penggunaan media pembelajaran yang tepat akan tercipta pembelajaran yang tidak monoton. Dengan demikian, tujuan dan kebijakan pemerintah tentang merdeka belajar akan tercapai dengan baik.
Kebijakan Merdeka Belajar ini tidak terlepas dari peranan Guru Penggerak. Guru penggerak merupakan seseorang yang mampu mengarahkan peserta didik dalam mengembagkan dirinya secara menyeluruh, yang memiliki pemikiran yang kritis, dan daya cipta yang kreatif.Â
Dalam pembelajaran merdeka belajar, guru penggerak harus mampu melaksanakan proses pembelajaran yang berpusat pada peserta didik, sehingga pendidikan profil pelajar pancasila dapat terwujud dengan baik sesuai dengan yang diharapkan (Sibagariang, dkk., 2021). Menjadi guru penggerak, harus lulus seleksi dan mengikuti program pendidikan dan pelatihan selama 9 bulan. Hasil yang diharapkan dari pelatihan program guru penggerak adalah:
- Memiliki kemampuan yang mandiri dan merdeka dalam mengembangkan kompetensinya sebagai pengajar dan mampu menggerakkan rekan guru yang lain agar meningkatkan kualitas output dari Pendidikan
Dalam pembelajaran merdeka belajar, guru harus mampu berpihak pada peserta didik
Memiliki kemampuan untuk berinovasi dalam mengembangkan kualitas dari sekolahnya
- Memiliki kompetensi kepribadian yang baik
- Mampu mengelola pembelajaran dengan berpusat pada peserta didik dengan menciptakan komunikasi yang baik dengan orang tua dari peserta didik
Dalam menerapkan metode-metode yang kreatif untuk peserta didik, dibutuhkan referensi atau sumber belajar yang banyak, sehingga guru dapat menjadikan referensi tersebut sebagai pedoman tentang bagaimana pembelajaran yang akan dilakukan oleh guru.Â
Namun nyatanya, sumber belajar atau referensi yang ada sangatlah terbatas dan berkualitas rendah. Sehingga yang terjadi adalah baik buku guru maupun siswa yang diterbitkan pusat perbukuan atau penerbit swasta belum memberikan referensi yang dapat membantu guru dalam memperoleh rujukan terkait bagaimana memfasilitasi pembelajaran berpusat pada siswa dengan efektif.Â
Keterbatasan referensi ini tentu menjadi penghambat guru dalam melaksanakan merdeka belajar dengan optimal, dan masalah ini harus segera diatasi oleh pemerintah jika pemerintah menginginkan pelaksanaan merdeka belajar berjalan dengan lancar. Hal ini menyebabkan guru tidak dapat memberikan kegiatan pembelajaran yang sesuai untuk peserta didik karena terbatasnya panduan atau rujukan yang seharusnya menjadi pedoman bagi guru.Â