Mohon tunggu...
Nabilla Aulya Feby Arianti
Nabilla Aulya Feby Arianti Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

sayaa suka jajann dan jalann jalan

Selanjutnya

Tutup

Hukum

Saat Demokrasi Merayakan, Hukum Masih Tertidur

21 Oktober 2024   18:21 Diperbarui: 19 November 2024   12:22 91
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hukum. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

     Di tengah keramaian dan sorak-sorai pesta demokrasi, kita sering kali lupa bahwa ada satu elemen penting yang menjadi dasar dari semua itu, yaitu hukum. Di Indonesia, di mana setiap suara rakyat diharapkan menjadi penentu, sering kali kita mendapati hukum seolah terlelap di tengah euforia. Seharusnya, hukum berperan sebagai penjaga keadilan dan pelindung hak-hak warga negara, namun kenyataannya, banyak yang merasa bahwa sistem hukum kita masih belum berfungsi secara optimal. Artikel ini akan mengupas berbagai tantangan yang dihadapi oleh sistem hukum di Indonesia dan menggali harapan untuk masa depan yang lebih baik.

Peran Hukum dalam Demokrasi

     Hukum adalah pondasi utama bagi setiap sistem demokrasi. Dalam masyarakat yang ideal, hukum berfungsi untuk mengatur dan melindungi individu dari penyalahgunaan kekuasaan. Namun, kenyataannya, seringkali hukum tidak dapat diandalkan. Banyak orang merasa terabaikan oleh sistem hukum yang seharusnya melindungi mereka. Seringkali, mereka yang berkuasa atau memiliki koneksi kuat dapat memanipulasi hukum demi kepentingan pribadi, menciptakan kesenjangan keadilan yang dalam. Di sisi lain, hukum sebenarnya memiliki potensi besar dalam memberdayakan masyarakat. Misalnya, undang-undang keterbukaan informasi publik memberi masyarakat hak untuk meminta akses terhadap informasi pemerintah. Dengan adanya regulasi yang jelas, masyarakat bisa lebih aktif berpartisipasi dalam pengambilan keputusan. Namun, jika hukum tidak diterapkan secara adil, kepercayaan masyarakat terhadap sistem akan menurun. Ini terlihat pada banyak kasus di mana kelompok rentan, seperti perempuan dan minoritas, tidak mendapatkan perlindungan yang memadai.

Dinamika Hukum dan Kebebasan Berpendapat

     Kebebasan berpendapat adalah salah satu pilar utama dari demokrasi. Namun, ketika hukum tidak dapat melindungi suara-suara yang berbeda, hal ini menjadi masalah serius. Di Indonesia, kita telah menyaksikan banyak contoh di mana suara rakyat, terutama dari kalangan oposisi, dibungkam oleh hukum.

     Contohnya adalah penangkapan aktivis yang menyuarakan kritik terhadap pemerintah. Dalam beberapa kasus, hukum digunakan sebagai alat untuk mengintimidasi dan menakut-nakuti mereka yang berani bersuara. Ketika hukum seharusnya menjadi pelindung kebebasan berpendapat, ia justru berfungsi sebaliknya.

Tantangan dalam Penegakan Hukum

     Berbagai tantangan dihadapi dalam penegakan hukum di Indonesia. Berikut adalah beberapa isu yang menonjol:

1. Akses ke Keadilan yang Terbatas

Masyarakat, terutama mereka yang berada di kalangan ekonomi lemah, sering kali tidak memiliki akses yang memadai terhadap layanan hukum. Biaya pengacara yang tinggi dan proses hukum yang rumit membuat mereka enggan untuk mencari keadilan. Akibatnya, banyak orang yang lebih memilih untuk menyerah daripada berjuang melalui sistem hukum yang berliku-liku.

2. Korupsi 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hukum Selengkapnya
Lihat Hukum Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun