Mohon tunggu...
Nabil bilanur
Nabil bilanur Mohon Tunggu... Guru - Mahasiswa Uin Malang ( PBA)

hidup sekali hiduplah yang berarti

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Review Buku "Orientasi ke Arah Pemahaman Filsafat Ilmu"

17 Februari 2020   23:14 Diperbarui: 17 Februari 2020   23:14 311
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
PENERBIT : PRENADAMEDIA GRUP

JUDUL                   : ORIENTASI KE ARAH PEMIKIRAN FILSAFAT ILMU

PENULIS               : Prof. Dr. Mukhtar Latif, M.Pd

PENERBIT            : PRENADAMEDIA GRUP

TEBAL BUKU       : 340 Hal

BAB 1 : HAKIKAT FILSAFAT ILMU : PENGERTIAN, CAKUPAN, OBJEK METODE, DAN TUJUAN

 Pada hakikatnya filsafat berasal dari kata philos dan sophos yang masing- masing artinya adalah cinta dan kebajikan. Inti dari filsafat ialah memberdayakan kekuatan berpikir dalam melahirkan suatu keputusan yang bijak berupa kebenaran tentang suatu hal. dalam islam ahli filsafat disebut dengan Filsuf.

Filsafat ilmu itu secara umum dapat dipahami dari dua sisi, yaitu sebagai disiplin ilmu dan sebagai landasan filosofi bagi proses keilmuan. Sebenarnya cakupan filsafat sangatlah banyak, namun tetap saja berputar disekitar lapangan utama filsafat, yakni seputar logika, etika, estetika, fisika,dan metafisika. Meskipun para ahli mempunyai cakupan pembahasan yang berbeda tapi esensinya hanya bergerak pada konstruk filsafat, yaitu ontologis, epistemologis, dan aksiologis.

Objek setiap ilmu terdiri dari dua objek, yaitu : a) Objek material filsafat ilmu yaitu pengetahuan itu sendiri, b.) Objek formalnya adalah sudut pandang dari subjek menelaah objek materialnya. Sedangkan metode yang digunakan adalah pendekatan rasional digabungkan dengan pengalaman empiris. Tujuan mempelajari filsafat ilmu adalah mencegah agar tidak berpikir secara murni tanpa mengaitkan dengan kenyataan yang ada di luar.

Metode filsafat yang sering dipakai adalah metode kritis, intuitif, skolastik, geometri, dan dialektis. Sedangkan tujuan dari filsafat adalah sebagai pijakan dasar dan juga sebagai penyadaran konseptual terhadap seseorang yang hanya berpikir murni tanpa melihat keadaan luarnya.

BAB 2 : FILSAFAT DAN SEJARAH PERKEMBANGAN ILMU

Esensi filsafat yaitu telaah kefilsafatan tentang suatu objek tertentu yang mengandalkan pemikiran yang mendalam dengan menggunakan hukum skeptis dan dialektika untuk melahirkan sesuatu ilmu yang melandaskan objeknya pada Tuhan, alam, dan manusia. Ilmu filsafat muncul sejak abad ke-7 SM. Filsafat biasa diklasifikasikan menurut daerah geografis dan latar belakang budaya. Dewasa, filsafat secara umum dibagi menjadi : 1) filsafat barat yang terbagi menjadi lima tahapan, pertama, filsafat yunani kuno, yunani, abad pertengahan, modern, postmodern atau kontemporer. 2) filsafat timur, di bagian ini filsafat ini cirinya adalah karna pernah dipengaruhi filsafat dengan agama, negara yang termasuk adalah china, india, indonesia, dan negara-negara asia.3) filsafat timur tengah, dibagian ini disebutkan bahwa filsafat timur tengah dikatakan sebagai ahli waris tradisi filsafat barat.Sedangkan menurut pandangan agama filsafat dibagi menjadi 4) filsafat islam, filsafat hindu, filsafat budha, filsafat kristen. Pengetahuan adalah hasil tahu manusia terhadap sesuatu atau segala perbuatan manusia untuk memahami suatu objek yang dihadapinya.

BAB 3 : DASAR DAN JENIS ILMU PENGETAHUAN

Dasar-dasar ilmu terbagi menjadi 3 yaitu, ontologi yang mana membahas tentang hakikat yang apa yang dikaji. Kemudian epistemologis yaitu membahas mengenai bagaimana proses kemungkinan, metode atau cara-cara mendapatkan pengetahuan yang benar. Berikutnya aksiologis adalah dasar ilmu pengetahuan yang berbicara tentang nilai kegunaan ilmu.

Untuk objek dari pengetahuan ilmiah merupakan segala sesuatu yang dapat dijangkau oleh pikiran atau indra manusia. Tujuan dari ilmu pengetahuan adalah untuk memenuhi keperluan ilmu manusia itu dan juga untuk memecahkan masalah kehidupan.

Jenis ilmu pengetahuan ada empat: 1) pengetahuan wahyu yang mana berasal langsung dari Tuhan, 2) intuitif yaitu pengetahuan yang berasal dari sendiri. 3) kbenaran tersebuttidak bisa di teleti karena ribet dan lain sebagainya. `4) pengetahuan rasional, pengetahuan yang diperoleh darirasio atau akal. Pada tahap empiris terdapat 3 metode, yaitu : pertama, metode empiris biasanya bersifat terpotong-potong. Kedua, pengetahuan empiris yaitu pengetahuan diperoleh dari bukti pengindraan. Ketiga, pengetahuan otoritas yang sumbernya berasal dari orang luar dari kita.

BAB 4 : FILSAFAT ILMU, KEBENARAN DAN PENJELAJAHANNYA

Manusia tidak akan mampu menguasai semua pengetahuan di Alam ini. Maka untuk mempermudah manusia dalam mengkaji ilmu, ruang-ruang penjelajahan keilmuan kemudian dibagi menjadi beberapa bagian disiplin keilmuan, yang mana bagian ini semakin lama semakin sempit sesuai dengan perkembangan disiplin dari suatu ilmu, namun kajiannya akan semakin dalam. Hakikat seorang manusia adalah mencari kebenaran, jika manusia mengerti dan memahami kebenaran. Sifat asasinya terdorong pula untuk melaksanakan kebenaran itu. Keterkaitan antara filsafat ilmu dan kebenaran adalah cara memperoleh kebenaran dengan menggunakan pemikiran filsafat. Oleh karena itu kebenaran yang diperoleh manusia relatif, tergantung cara memperoleh kebenaran yang dipakai, sedang kebenaran yang berasal Tuhan bersifat hakiki.

BAB 5 : FILSAFAT ILMU DAN PENGEMBANGAN METODE ILMIAH

Filsafat sering disebut juga sebagai induk dari ilmu. Filsafat merupakan displin ilmu yang berusaha untuk menunjukkan batas-batas dan ruang lingkup pengetahuan manusia secara tepat dan lebih memadai. Perkembangan ilmu pengetahuan semakin lama semakin maju dengan munculnya ilmu-ilmu baru dengan berbagai displin yang akhir-akhirnya memunculkan sub-sub ilmu pengetahuan baru ke arah ilmu pengetahuan yang lebih khusus lagi seperti spesialisasi.Juraid Abdul Latif (2002) dan Amsal Bakhtiar (2006) mengatakan, dalam kajian sejarah dapat dijelaskan bahwa perjalanan manusia telah mengantarkan dalam berbagai fase kehidupan. Dalam perkembangan kehidupan ilmu mengalami kemajuan. Perkembangan ini dapat terwujud karena adanya aktivitas yang berupa penelitian yang dilakukan oleh para ilmuwan. Dan pengamat yang bukan ilmuwan sains menyebut cara kerjanya sebagai metode ilmiah. Metode ilmiah terdiri atas serangkaian kaegiatan berupa pengenalan dan perumusan masalah, pengumpulan informasi yang relevan, perumusan hipotesis, pelaksanaan eksperimen, dan publikasi atau penyebaran. Ciri pemikiran fisafat mengacu pada 3 konsep pokok, yakni persoalan filsafat bercorak sangat umum, persoalan filsafat tidak bersifat empiris, dan menyangkut masalah asasi. Dan karakteristik filsafat menurut Kattsof dalam Solihin (2007), sebagai berikut :

a. Filsafat yaitu berpikir secara kritis.

b. Filsafat yaitu berpikir dalam bentuknya yang sistematis.

c. Filsafat menghasilkan sesuatu yang runtut.

d. Filsafat yaitu berpikir secara rasional.

Filsafat bersifat komprehensFilsafat ilmu adalah segenap pemikiran reflektif terhadap persoalan mengenai segala hal yang menyangkut landasan ilmu maupun hubungan ilmu dengan segala segi dari kehidupan manusia.

Metode ilmiah merupakan prosedur atau cara-cara tertentu yang digunakan untuk memperoleh pengetahuan yang disebut ilmu atau pengetahuan ilmiah. Epistemologi (filsafat pengetahuan) merupakan suatu cara untuk memperoleh pengetahuan dalam kajian filsafat. beberapa karakteristik yang terdapat dalam metode ilmiah sebagai berikut :

1. Logis                                              4. Konseptul

2. Testability                                   5. Empiris

3.Objektif                                          6. Sistematis

Berikut adalah metode ilmiah  dan pemikiran para tokoh yaitu :

  • Metode ilmiah Popper
  • Metode Ilmiah Thomas Kuhn

BAB 6 :  SARANA BERPIKIR ILMIAH DALAM ILMU PENGETAHUAN

Berpikir merupakan upaya manusia dalam memecahkan masalah. Berpikir ilmiah merupakan berpikir dengan langkah-langkah metode ilmiah seperti perumusan masalah, pengajuan hipotesis, pengkajian literature, menguji hipotesis, menarik kesimpulan. Sarana berpikir ilmiah dalam berbagai langkah yang harus ditempuh, tanpa penguasaaan sarana berpikir ilmiah kita tidak akan dapat melaksanakan kegiatan berpikir ilmiah yang baik. Secara garis besar berpikir dapat dibedakan menjadi :

  • Berpikir alamiah yaitu pola penalaran berdasarkan kehidupan sehari-hari dari pengaruh   alam sekelilingnya.
  • Berpikir ilmiah yaitu pola penalaran berdasarkan sarana tertentu secara teratur dan tepat.

Bahasa juga berguna sebagai sarana berpikir ilmiah. Bahasa merupakan alat komunikasi vebal yang dipakai dalam seluruh proses berpikir ilmiah maupun berpikir alamiah dan dari serangkaian bunyi dan lambang yang membentuk makna. Bahasa juga memiliki karakter yaitu : sistematis, arbitrer, ucapan berupa bunyi, symbol mengacu pada objeknya. Bahasa imiah sendiri sebagai alat komunikasi untuk menyampaikan jalan pikiran seluruh proses berpikir ilmiah. Fungsi bahasa secara kebih luas : fungsi instrumental, fungsi regulatoris, fungsi interaksional, fungsi personal, fungsi heuristic, fungsi imajinatif, fungsi representatif. Thamiah mengatakan ada dua penggolongan bahasa pada umumnya : bahasa alamiah dan bahasa buatan. Logika berperan sebagai berpikir ilmiah. Logika dibedakan menjadi 5 macam : logika makna luas dan sempit, logika deduktif dan induktif, logika formal dan material, logika murni dan terapan, logika filsafati dan matematik. Matematika juga berperan sebagai sarana berpikir imiah. Matematika yaitu bahasa yang melambangkan serangkaian makna dari pernyataan yang akan kita sampaikan. Statistika juga berperan senagai berpikir ilmiah. Statistika yaitu pengetahuan yang berhubungan dengan cara-cara pengumpulan data, pengelolaan, atau penganalisisannya dan penarikan kesimpulan berdasarkan kumpulan data dan penganalisisan yang dilakukan.

BAB 7 : ASPEK ONTOLOGI ILMU PENGETAHUAN

Ilmu yaitu suatu hasil yang diperoleh oleh akal sehat, ilmiah, empiris, dan logis. Filsafat ilmu yaitu bagian dari filsafat pengetahuan atau sering juga disebut epistemology. Menurut Sirajuddin Zar pengetahuan terdiri dua hal : pengetahuan yang bukan berdasarkan hasil usaha aktif manusia, pengetahuan berdasarkan hasil usaha aktif manusia. Ilmu sebagai pengetahuan ilmiah memiliki beberapa ciri : sitematis, empiris, objektif, analitis, verifikatif. Dilihat dari sudut pertanggungjawabannya, ilmu penegtahuan ilmiah dilihat dari tiga system : system aksiometis, system empiris, system semantic atau linguistic.

BAB 8 : KONTRUKSI EPISTEMOLOGI ILMU PENGETAHUAN.

Dalam bab ini membahas tentang beberapa poin yaitu :

a. Hakikat epistemology ilmu pengetahuan.

b. Sejarah kontruktivisme epistemology

c. Pengertian epistemology pengetahuan

d. Metode untuk memperoleh pengetahuan

           Ada beberapa metode yang populer dan dijadikan rujukan dalam memperoleh sumber pengetahuan dalam epistemology pengetahuan sebagai berikut :

1. Metode Empirisme

2. Metode Rasionalisme

3. Metode Fenomenalisme

4. Metode intusionisme

 e. Problem dan justifikasi kebenaran dalam epistemology

  • Paradigma dalam epistemologi pengetahuan
  • Paradigma popper
  • Paradigma gerakan zaman baru Capra
  • Paradigma Thomas khun
  • Paradigma Thomas Aquinas

BAB 9 :  AKSIOLOGI ILMU PENGETAHUAN DAN MANFAATNYA BAGI MANUSIA

Aksiologi yaitu cabang filsafat yang mempelajari tentang nilai secara umum. Aksiologi mempertanyakan bagaimana manusia menggunakan ilmunya. Aksiologi berasal dari axios (Yunani) yang berarti nilai, layak, pantas, patut. Dan Logos artinya teori, pemikiran. Jadi, aksiologi adalah "teori tentang nilai" (the teori of value)  Merupakan teori nilai yang berkaitan dengan kegunaan dari pengetahuan yang diperoleh. Aksiologi merupakan ilmu yang membicarakan tujuan ilmu itu sendiri (nilai kegunaan ilmu). Ilmu pada tahap tahap tertentu harus disesuaikan dengan nilai niali budaya dan moral masyarakat.

Dua kategori dasar aksiologi : 1) Objectivism, penilaian sesuatu yang apa adanya sesuai keadaan objek , 2) Subjectivism , penilaian sesuatu yang di dalamnya terdapat proses penialian instuisi (perasaan) .Maka , muncullah 4 pendekatan etika :

  • Teori Nilai Intuitif
  • Teori Nilai Rasional
  • Teori Nilai Alamiah
  • Teori Nilai Emotif

Nilai merupakan pokok bahasan yang penting dalam filsafat ilmu, kegunaanya untuk menunjukkan kata benda abstrak dan diartikan sebagai keberhargaan atau keberhasilan. Ada 4 pengelompokan nilai : 1) kenikmatan, 2) kehidupan , 3)kejiwaan , 4) kerohanian.

Ada 3 hal tujuan nilai digunakan dalam filsafat ilmu :

  • Filsafat sebagai kumpulan teori untuk memahami dan mereaksi dunia pemikiran
  • Filsafat sebagai pandangan hidup
  • Filsafat sebagai metodologi dalam memecahkan masalah

Nilai bersifat objektif, tapi terkadang bersifat subjektif. Objektif jika nilai nilai tidak tergantung kepada subjek atau kesadaran yang menilai. Nilai subjektif selalu memperhatikan pandangan yang dimiliki akal manusia. Ilmu dapat mengubah wajah dunia. Maka etika diperlukan disini dengan dua bentuk : 1) etika merupakan kumpulan pengetahuan tentang penilaian terhadap manusia. 2) sebagai predikat membedakan hal hal dan perbuatan lain. Di dalam Aksiologi terdapat etika dan estetika, Etika merupakan cabang filsafat tertua , lebih focus kepada perilaku dan norma .

Ilmu berperan tetapi bukan segalanya , dan pengetahuan adalah keahlian dari pengalaman suatu objek. Seorang ilmuwan harus bekerja tidak hanya tertuju kepada prosesnya , tetapi kepada tujuannya. Peradaban manusia sangat berutang kepada ilmu pengetahuan dan teknologi. Peradaban manusia berkembang sejalan dengan perkembanagn sains dan tekologi , berkat ini kebutuhan manusia dilakukan lebih cepat dan mudah.  Ilmuwan dilihat dari sudut atau cara bepikirnya. Ilmuwan harus memposisikan dirinya sebagai pemberi contoh dalam bidang etika. Nilai dan norma harus berada pada etika keilmuwan , yaitu norma dan nilai.

BAB 10 : LOGIKA DAN PENALARAN DALAM ILMU PENGETAHUAN

Logika atau logis sudah sering kita dengar dan kita gunakan. Logis menunjukkan cara berpikir atau cara hidup yang masuk akal, yang rasional. Jika di perguruan tinggi agama logika identik dengan mata kuliah ilmu mantik. Logika merupakan kajian dalam proses penalaran yang bertolak dari penerapan prinsip berpikir yang tepat. Keingintahuan yaitu bagian dari kealamiahan manusia. Dorongan keingintahuan manusia muncul pada akarnya.  Menurut Darsono Prawironegoro , logika adalah suatu metode yang diciptakan untuk meneliti ketepatan penalaran. Otak merangkai kata menjadi suatu pertanyaan atau proposisi, arti kata penalaran adalah suatu proses berpikir yang menggunakan argument. Penalaran bersifat logis, sebagai proses berpikir dalam menarik suatu kesimpulan berdasarkan sejumlah informasi yang tersedia. Filsafat Timur selalu dipandang filsafat Barat. Filsafat Timur yaitu filsafat berpikir yang pada umumnya berlaku atau dihidupi oleh orang orang belahan Timur.

BAB 11 :  ETIKA DAN MORAL DALAM ILMU PENGETAHUAN

                Etika biasanya berkaitan dengan perkataan moral . Perbedaan antara etika dan moral dalam kegiatan sehari hari ,yaitu moral untuk penilaian perbuatan yang dilakukan, sedangkan etika untuk pengkajian sistem nilai nilai tertentu. Etika sebagai ilmu dapat dibedakan menjadi 3, etika deskriptif, etika normative, dan meta-etika. Secara etimologis, kata moral sama dengan etika. Jika moral dipakai kata sifat artinya sama dengan etiis, jika dipakai sebagai kata benda artinya sama dengan etika.  

Perkembangan ilmu tidak pernah lepas dari ketersinggungan berbagai masalah moral. Baik dan buruknya ilmu sangat dipengaruhi oleh kebaikan atau keburukan moral para penggunanya.  Banyak kelebihan yang dimilki manusia menuju kebahagiaan dunia dan akhirat yang melalui ini manusia mengembangkan ilmu pengetahuannya sehingga dapat menemukan penemuan penemuan baru yang belum ada sebelumnya.

BAB 12 : PERSEPEKTIF ILMU,SENI DAN AGAMA

                Hakikat ilmu dari segi ontologis adalah tentang apa dan sampai mana pencapaian ilmu. Hakikat ilmu , yaitu dalam istilah bahasa arab 'ilm yang berarti memahami, mengerti, atau mengetahui. Ilmu merupakan pengetahuan khusus di mana seseorang mengetahui penyebab sesuatu dan mengapa. Ilmu bersifat metodis, yaitu upaya yang dilakukan untuk meminimalisir kemungkinan terjadinya bisa dilihat dalam intisari ekspresi dari kreativitas. Estetika (seni) memiliki sifat universal, berlaku untuk umum. Keterbatasan sifat universal berkaitan erat dengan karakter universal ilmu eksata.

                Hakikat Agama, fungsi agama adalah memelihara integritas seseorang dari seseorang atau sekelompok orang agar hubungannya dengan Tuhan, semesta , dan alamnya tidak kacau. Agama itu timbul sebagai jawaban manusia atas penampakan realitas tertinggi secara misterius yang menakutkan tetapi sekaligus memesonakan.

                Hakikat Budaya, budaya merupakan hal hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia. , budaya adalah keseluruhan sistem, gagasan, tindakan, hasil kerja manusia dijadikan milik manusia dengan belajar.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun