Seiring dengan perkembangan masyarakat yang semakin dinamis, peran manajemen dakwah akan semakin penting dalam menjembatani perbedaan dan mempromosikan pengertian serta kerjasama antarumat beragama. Pendekatan ini juga memiliki potensi untuk diadopsi dan disesuaikan di negara-negara lain dengan keragaman agama yang serupa, menawarkan model yang dapat diaplikasikan di berbagai konteks sosial dan keagamaan.
  9.  Peran Manajemen Dakwah dalam Masyarakat Majemuk dengan Instrumen KerukunanÂ
Manajemen dakwah memainkan peran penting dalam masyarakat majemuk Indonesia. Ini bukan hanya tentang mengelola kegiatan keagamaan tetapi juga tentang menciptakan ruang untuk dialog dan pemahaman bersama. Dalam konteks masyarakat Indonesia yang majemuk, ini berarti mengakui dan menghormati keberagaman agama dan budaya sebagai aset, bukan sebagai sumber konflik.
Hal ini juga terkait erat dengan pembangunan masyarakat. Ini tidak hanya tentang mengelola urusan keagamaan tetapi juga tentang berkontribusi pada pembangunan sosial dan ekonomi yang inklusif (Noor, Hidayatullah, Nilamsari, Tasman, & Jamal, 2014). Program dan kegiatan yang dirancang dalam kerangka manajemen dakwah sering bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, termasuk pendidikan, kesehatan, dan pengentasan kemiskinan.
KESIMPULAN
Keberadaan ilmu manajemen dakwah tidak hanya memiliki konsep dan teori keilmuan saja, tetapi juga mempraktikkannya di lapangan (praksis) dalam upaya menjembatani hubungan antar umat beragama menjadi lebih baik. Manajemen dakwah di Indonesia memegang peran krusial dalam mempromosikan kerukunan dan harmoni antarumat beragama. Dengan pendekatan interdisipliner yang menggabungkan aspek doktrinal, kultural, dan praktis, manajemen dakwah mampu mengintegrasikan agama dalam kerangka yang lebih luas, menekankan pentingnya dialog antaragama, dan mengaplikasikan prinsip-prinsip keagamaan dalam kehidupan sehari-hari. Regulasi yang ada mendukung upaya ini dengan menciptakan lingkungan yang kondusif bagi toleransi dan kerukunan. Melalui pendidikan, pelatihan, dan penerapan praktik di berbagai inisiatif masyarakat, manajemen dakwah tidak hanya relevan secara nasional tetapi juga memiliki implikasi global.
DAFTAR PUSTAKA
Arifuddin, A. (2016). DAKWAH THROUGH INTERNET: CHALLENGES AND OPPORTUNITIES FOR ISLAMIC PREACHERS IN INDONESIA. Ar-Raniry International Journal of Islamic Studies, 40.
Awang, J., Kasan , H., & Faruk, U. (2019). INTER-RELIGIOUS DIALOGUE AS A MEDIUM OF CONTEMPORARY ISLAMIC DA'WAH. MIMIBAR Agama Budaya, 3-11.
Fatih, M. K. (2018). DIALOG DAN KERUKUNAN UMAT BERAGAMA DI INDONESIA DALAM PEMIKIRAN A. MUKTI ALI. RELIGI JURNAL STUDI AGAMA-AGAMA, 33.
Kamaruzzaman. (2023). OPTIMALISASI SISTEM KOMUNIKASI EFEKTIF DALAM PENYAMPAIAN PESAN DAKWAH ISLAM. ENCOMMUNICATION. Journal of Communication Studies, 10.
Kurdi, A. J. (2019). DAKWAH BERBASIS KEBUDAYAAN SEBAGAI UPAYA MEMBANGUN MASYARAKAT MADANI DALAM SURAT AL-NAHL: 125. Jurnal Studi Ilmu-ilmu Al-Qur an dan Hadis 19(1):21, 33-34.
Kusnawan, A. (2008). Konsep Manajemen Pelatihan Dakwah. Ilmu Dakwah: Academic Journal for Homiletic Studies, 2-4.