اَلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَا تُهُ
اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ الَّذِيْ أَرْسَلَ رَسُوْلَهُ بِالْهُدَى وَدِيْنِ الْحَـقِّ لِيُظْهِرَهُ عَلَى الدِّيْنِ كُلِّهِ وَلَوْ كَرِهَ الْمُشْرِكُوْنَ، أَشْهَدُ أَنْ لَااِلٰهَ إِلاَّ اللّٰه وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا رَسُوْلُ اللّٰه، اَللّٰهُـمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اٰلِهِ وَأَصْحَابِهِ أَجْمَعِيْنَ، أَمَّابَعْدُ: فَيَا عِبَادَ اللّٰه، أُوْصِيْنِيِ نَفْسِيْ وَإِيَّاكُمْ بِتَقْوَى اللّٰه، فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ. وَقَالَ تَعَالَى يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اٰمِنُوْا بِاللّٰهِ وَرَسُوْلِهٖ وَالْكِتٰبِ الَّذِيْ نَزَّلَ عَلٰى رَسُوْلِهٖ وَالْكِتٰبِ الَّذِيْٓ اَنْزَلَ مِنْ قَبْلُ ۗوَمَنْ يَّكْفُرْ بِاللّٰهِ وَمَلٰۤىِٕكَتِهٖ وَكُتُبِهٖ وَرُسُلِهٖ وَالْيَوْمِ الْاٰخِرِ فَقَدْ ضَلَّ ضَلٰلًا ۢ بَعِيْدًا ( النساۤء/4: 136). صَدَقَ اللّٰهُ الْعَظِيمْ
Marilah kita panjatkan puji serta syukur atas nikmat yang Allah subhanahu wata’ala berikan sehingga kita dapat dikumpulkan di acara yang mulia dan yang insyaAllah diberkahi. Tidak lupa sholawat serta salam kami curahkan kepada baginda besar Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam, keluarganya, dan para sahabatnya. Semoga kita semua menerima syafaat dan diberi petunjuk hingga hari kiamat kelak.
Hadirin rahimakumullah,
Apa disini kalian semua sudah beriman kepada Allah subhanahu wata’ala? Beriman yang bukan hanya diucapkan melewati lisan, melainkan juga dengan perbuatan, apakah yakin sudah beriman?
Di antara yang wajib dilakukan setiap muslim adalah beriman kepada Allah subhanahu wata’ala. Bahkan iman kepada Allah dan Rasul-Nya adalah kewajiban yang paling pokok, yang paling utama, paling tinggi kedudukannya dan paling harus dilakukan.
Hadirin yang semoga dirahmati Allah subhanahu wata’ala,
Beriman kepada Allah itu meyakini Allah itu ada dan meyakini Allah Maha Esa. Allah Maha Esa itu ada tiga landasan hadirin sekalian, apa sajakah itu? Pertama, meyakini Allah Maha Esa dalam menciptakan dan mengatur alam semesta sendirian (Tauhid Rububiyah). Allah subhanahu wa ta’ala itu yang menciptakan, memberi rezeki, menghidupkan dan mematikan, mendatangkan bahaya, memberri manfaat dan lain-lain.
Yang kedua yaitu meyakini Allah Maha Esa dalam sifat-sifat-Nya (Tauhid Asma Was Sifat). Allah juga menyatakan bahwa Dia memiliki nama-nama yang indah dan baik. Tidak ada yang dapat menyerupai-Nya. Seperti yang dituliskan dalam Al-Qur’an yang berbunyi:
لَيْسَ كَمِثْلِهٖ شَيْءٌ ۚوَهُوَ السَّمِيْعُ الْبَصِيْرُ ١١ ( الشورى/42: 11)
Tidak ada sesuatu pun yang serupa dengan-Nya. Dia Maha Mendengar lagi Maha Melihat. (Asy-Syura/42:11).