Mohon tunggu...
Nabilatul Rosida
Nabilatul Rosida Mohon Tunggu... Lainnya - student

Hello

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Forum Group Discussion Dialog Persampahan di Desa Sidodadi, Kecamatan Ngantang, Kabupaten Malang

19 Juli 2022   18:30 Diperbarui: 19 Juli 2022   18:32 485
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Penyampaian pertanyaan dari Bapak Luki selaku Ketua RW 1 (Dok. pribadi)

Salah satu bentuk pengolahan sampah organik yaitu berupa pembuatan kompos, lubang biopori untuk menyuburkan tanah, kertas daur ulang. Sedangkan pengelolaan sampah anorganik dengan 3R. Salah satu TPS di kabupaten Malang yang menjadi percontohan terkait pengelolaan sampah yaitu TPS mulyoagung dengan biaya operasional bulanan mencapai kurang lebih 300 juta dan tenaga pengelolaan sejumlah 30 orang bentuknya berupa pembuatan pupuk organik. 

Saat diskusi, terdapat pertanyaan dari audiens, yaitu Bapak Luki selaku Ketua RW 1 di Dusun Sekar. Pertanyaannya yaitu "Bagaimana untuk menangani penumpukan sampah yang ada di TPS karena sampah belum dikelola?"

Penyampaian pertanyaan dari Bapak Luki selaku Ketua RW 1 (Dok. pribadi)
Penyampaian pertanyaan dari Bapak Luki selaku Ketua RW 1 (Dok. pribadi)

Pertanyaan ini dijawab langsung oleh Pak Dwi Siswahyudi yaitu dengan cara membudayakan di rumah ada pemilahan sampah warga dapat ditingkatkan kesadarannya dan edukasi terkait tata cara pemilihan sampah melalui ibu-ibu PKK dapat menjadi perantara penggerak pengelolaan sampah di carikan SDM yang bisa memilah dan memproduksi kan alat pengelolaan sampah yang akan diberikan di TPS. Secara bertahap sampah yang ada di TPS dipilah terutama sampah organik jika pengelolaan sampah berjalan dengan baik dapat direncanakan pengolahan sampah menjadi biogas" 

 

Selanjutnya Bapak Jamal yang merupakan kepala dusun Sekar memberi tanggapan berupa "kurang sadarnya pelanggan sampah untuk memilah sampah organik dan organik, mengingat pengangkutan sampah menggunakan Tossa dan tenaga yang masih minim setidaknya dengan bantuan ibu-ibu PKK untuk memberi Sosialisasi pada Ibu Rumah Tangga untuk memilah sampah rumah tangga agar lebih mudah pengelolaannya."

Dari salah satu kader PKK juga memberi tanggapan berupa pemberian sosialisasi terkait pemilahan sampah dan sudah ada pengelolaan berupa pembuatan tas dari bahan daur ulang. Kader PKK meminta bantuan untuk meningkatkan inovasi pengelolaan sampah" tanggapan salah satu ibu PKK. 

Hasil dari sosialisasi ini berupa keputusan yaitu ibu-ibu PKK dapat menjadi perantara untuk meningkatkan kesadaran pemilahan sampah dan dari Universitas Negeri Malang memfasilitasi untuk bekerjasama dengan pihak TPS lain dan perlu dicarikan SDM untuk mengelola alat yang akan diberikan dari Universitas Negeri Malang

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun